Pembunuhan Guru Ngaji

Kelicikan Karyo, Bunuh Guru Ngaji Bunda Maya, Tantang Pemerintah: Ngapain Pak RT . .

Editor: Frandi Piring
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karyo, Pelaku Pembunuhan Guru Ngaji Cibinong, Bogor.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kelicikan Karyo, tersangka pembunuhan guru ngaji Atiqotul Mahya atau Bunda Maya di Bogor kepada warga keluruhannya.

Siasat Karyo untuk mengelabui warga akhirnya terungkap.

Kabar Karyo tidak terlihat di rumahnya setelah pembunuhan Bunda Maya menjadi awal kecurigaan warga.

Namun, niat menyembunyikan kebenaran, Karyo sampai menantang sosok Ketua RT.

Hal ini membuat warga setempat curiga karena Karyo diketahui memiliki hutang Rp 1 juta kepada Bunda Maya.

Kecurigaan warga ternyata dirasakan Karyo.

Dia pun membuat siasat licik untuk mengelabuhi warga.

Caranya pulang ke kampung dan berlagak tak bersalah.

Malah Karyo sempat menantang Rican, ketua RT Kampung Lingkungan II Citatah Dalam, Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.

Rican, saat dikonfirmasi Tribun Bogor (grup surya.co.id) mengakui Karyo memang sosok yang dicurigai oleh warga.

"Tidak ada yang menyangka. Tapi kecurigaan ada, karena yang bersangkutan punya utang Rp1 juta katanya.

Saat warga nyari korban karena hilang, dia juga gak ada, pergi katanya ke Jawa, makanya mencurigakan.

Jadi pas almarhum hilang, dia juga hilang," kata Rican kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (5/11/2020).

Namun setelah menghilang, pada Rabu (4/11/2020) pelaku ini kembali pulang ke rumahnya di Ciriung, Cibinong.

Warga yang mencurigai pelaku dan mengetahui pelaku telah pulang ke rumah, rupanya langsung melaporkannya melalui sambungan telepon kepada ketua RT.

"Telepon saya, Pak RT ke sini, katanya. Kemana?, ke rumah dia (pelaku). Ternyata ada pelaku.

Saya sih biasa aja ya. Dia ngaku, Pak RT saya punya utang sama almarhum Rp1 juta, katanya.

Dia nantangin, kalau saya pelaku, saya gak bakalan pulang ke sini, ngapain, katanya. Dia gak ngaku," kata Rican.

Sosok Karyo

Karyo adalah suami asisten rumah tangga (pembantu) Bunda Maya.

Rumah Karyo hanya berjarak 100 meter dari rumah Bunda Maya.

"Tetanggaan, kelihatan langsung (oleh pelaku), jarak rumahnya cuma 100 meter," kata Kapolsek Cibinong AKP I Kadek Vemil kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (4/11/2020).

Kepada polisi, Karyo merasa sakit hati karena selalu ditagih hutang oleh bu guru ngaji Bunda Maya.

Menurut I Kadek Vemil, Karyo sudah merencanakan pembunuhan bu guru ngaji Bunda Maya sejak pertengah Oktober 2020.

Permasalahannya adalah soal hutang.

Karyo memilik hutang sebesar Rp 1 juta pada bu guru ngaji Bunda Maya.

Waktu itu Karyo meminjam uang dengan alasan untuk DP mobil rental.

Tak hanya sekali, Karyo kembali meminjam uang dengan alasan untuk pulang kampung.

Setelah ditangkap, beredar video Karyo tengah berjoget.

Dalam video tersebut tampak seorang pria mengenakan polo shirt dan kupluk.

Pria bertubuh gempal itu terlihat asyik berjoget.

Dilihat dari keterangan akun Instagram @bogor24update, video itu diambil saat ada acara hajatan.

Bohongi Bunda Maya

Sebelum membunuh Bunda Maya, Karyo ternyata sempat membohongi sang guru ngaji.

Hal ini diakui Muhammad Kurniawan, suami Bunda Maya.

Diceritakan Kurniawan, pelaku pernah meminjam uang Rp 2 juta kepada korban atau istrinya itu namun hanya dipinjamkan sebesar Rp 500 ribu karena tak ada uang sebanyak itu.

Si pelaku yang merupakan sopir lepas ini juga sempat berjanji akan mengembalikan uang itu dalam tempo tiga hari namun utang tak kunjung dibayar ketika janji itu ditagih.

"Ditagih istri saya secara baik-baik, katanya uangnya terpakai untuk DP mobil. Kebetulan pemilik mobil yang suka dipinjem oleh pelaku itu rekan mengajar di TPA sini.

"Istri saya mengkonfirmasi katanya tidak pernah meminta DP atau segala macem. Karena merasa dibohongi istri saya, dikonfirmasi ulang ke si pelaku," katanya.

Saat itu terjadilah percakapan antara pelaku dan korban yang bersifat sedikit tegang atau adu mulut.

Setelah hal itu diceritakan istrinya, Kurniawan sempat memberi saran kepada sang istri untuk tidak meminjamkan uang lagi kepada si pelaku.

Beberapa waktu kemudian si pelaku meminjam uang kembali dan sang istri atau korban malah kembali meminjamkan uang.

"Setelah beberapa hari, si pelaku minjem duit lagi untuk pulang kampung katanya mau ngejual tanah di sana kurang lebih Rp 2 juta, tapi dikasih Rp 500 ribu," kata Kurniawan.

Namun rupanya ketika pulang kembali ke Bogor, pelaku tidak membawa uang yang diharapkan dan ketika ditagih janji untuk membayar utang oleh korban, pelaku sakit hati sampai akhirnya berniat menghabisi nyawa korban.

Niat membunuh ini sudah dipendam oleh pelaku pada pertengahan Oktober 2020 dan baru terlaksana pada Minggu (1/11/2020) malam saat pelaku mengetahui korban berada rumah tanpa ditemani suami karena acara Maulid Nabi Muhammad SAW.

Kurniawan menceritakan bahwa dirinya cukup jarang bertemu dengan pelaku.

Bahkan sejak istrinya dinyatakan hilang pada Minggu (1/11/2020) malam lalu, sampai setelah kasus tersebut terungkap dia belum pernah bertemu dengan pelaku.

"Saya tidak ketemu dengan si pelaku. Saya terakhir ketemu sudah lama sekali, mungkin kurun waktu sebulan lebih yang lalu. Saya juga gak berkomunikasi," kata Kurniawan kepada wartawan, Kamis (5/11/2020).

Dia menjelaskan bahwa ke depan polisi akan menggelar reka ulang kejadian di lokasi pembunuhan yang merupakan rumahnya namun dia belum tahu kapan itu dilakukan.

"Saya minta doanya kepada semuanya semoga masalah ini cepet tuntas, jadi kita bisa beres-beres dan bisa melakukan aktifitas seperti biasa," ungkapnya.

Dibunuh Sadis

Karyo melancarkan aksinya saat korban baru saja pulang dari acara Maulid Nabi pada Minggu (1/11/2020).

Pelaku yang mengetahui dan melihat korban baru pulang, langsung masuk ke rumah korban melalui jendela.

"Korban kaget ketemu pelaku di ruang tamu. Sama pelaku korban diseret ke dapur dan nyawa korban dihabisi dengan memukul dan menendang," kata Kadek.

Pelaku awalnya menyekap korban hingga terjatuh ke lantai.

Begitu korban lemas dan jatuh, korban justru diinjak-injak hingga meratap kesakitan.

Dalam kondisi Bunda Maya tak berkutik, tersangka justru menendang kepala puluhan kali. Leher korban juga ditendang hingga korban tak sadarkan diri.

"Sampai-sampai gigi bagian depan korban patah akibat tendangan pelaku," ujar kapolsek.

Dalam kejadian ini kedua putri korban yang masih berumur 5 tahun dan 6 bulan sedang tertidur dan tidak mengetahui apapun yang terjadi.

Kekejian pelaku berlanjut setelah korban sudah tak berdaya.

Rupanya, pelaku yang merupakan suami pembantu rumah tangga korban ini juga sudah tahu lebih dulu soal lokasi sumur.

"Spontan dia ingat ada sumur di belakang dapur, timbul niat buang ke dalam sumur dan pelaku memasukan korban dalam posisi kepala di bawah," katanya.

Saat itu korban tengah mengenakan daster dan masih bernapas, namun sudah dalam kondisi tak berdaya.

Tautan: 

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Siasat Licik Pembunuh Bunda Maya Guru Ngaji di Bogor Kelabui Warga: Pulang Lalu Tantang Ketua RT,

https://surabaya.tribunnews.com/2020/11/06/siasat-licik-pembunuh-bunda-maya-guru-ngaji-di-bogor-kelabui-warga-pulang-lalu-tantang-ketua-rt?page=all.

Berita Terkini