TRIBUNMANADO.CO.ID - Pengeroyokan di di Bukittinggi Sumatera Barat pada Jumat (30/10), antara Club Moge dan Prajurit TNI.
Kini terungkap kondisi terkini dua anggota TNI dari Kodim 0304/Agam, Sumatera Barat yang menjadi korban pengeroyokan anggota klub motor gede (moge) Harley Davidson Owner Grup (HOG) Siliwangi Bandung, Jawa Barat.
"Pada saat rombongan moge mendahului Serda M Yusuf yang berboncengan sepeda motor dengan Serda Mustari memberi kesan kurang sopan karena rombongan moge tersebut bermain gas di luar batas wajar. Sehingga kedua orang prajurit TNI AD yang sedang berboncengan menepi sampai dengan keluar jalan (berada di bahu jalan)," terang Komandan Polisi Militer Angkatan Darat (Danpuspomad) Letjen TNI Dodik Widjanarko.
Dodik menuturkan, melihat perilaku yang tidak wajar itu, kedua anggota TNI AD mengejar rombongan moge dan memberhentikan dengan cara memotong salah satu peserta rombongan moge, tepatnya di Simpang Tarok Kota Bukittinggi.
Lebih lanjut, Dodik menegaskan, kejadian pemberhentian rombongan oleh Serda M Yusuf dengan Serda Mustari itu terjadi cekcok mulut dengan komunitas moge tersebut.
"Berlanjut dengan terjadinya kesalahpahaman yang akhirnya terjadi pengeroyokan, penganiayaan dengan bersama-sama terhadap kedua prajurit TNI AD tersebut," beber Dodik.
Sementara itu, Kapolres Bukittingi AKPB Dody Prawiranegara memaparkan, awalnya kedua pihak yang bertikai sudah didamaikan secara kekeluargaan pada Jumat (30/10/2020) sore.
Kendati demikian, korban membuat laporan polisi pada malam harinya.
"Kami hanya menindaklanjuti laporan yang dibuat korban ke polres dan sudah kami tindaklanjuti. Pelaku yang terbukti lakukan tindak pidana sebanyak 2 orang dan saat ini sudah dilakukan penahanan di rutan polres," aku Dody.
Akibat peristiwa pengeroyokan ini, prajurit TNI itu masih dalam perawatan hingga Senin (2/11).
"Keadaan anggota TNI masih dalam perawatan, masih di rumah sakit Tentara di Bukittinggi," kata Dody, Senin (2/11/2020).
Kapolres Bukittinggi, AKBP Dody Prawinegara mengatakan, kalau sudah menjenguk kedua korban dan masih dalam perawatan di rumah sakit.
Anggota TNI dikeroyok geng motor gede di Bukittinggi, Sabtu (30/10/2020) (IST VIA KOMPAS)
Selain itu, menurutnya korban juga mengalami pusing-pusing lantaran menerima tindakan kasar dari tersangka pelaku.
"Karena korban terkena tendangan dan sebagai lainnya," ujar Dody Prawinegara.
AKBP Dody Prawiranegara menyebutkan, kalau rombongan HOG tersebut tidak melanjutkan perjalanan yang direncanakan akan menuju Sabang.
"Tidak melanjutkan perjalanan, sepertinya akan kembali ke Bandung. Mereka menunggu hasil penyidikan di sini dulu," terang Dody Prawinegara.
5 Pelaku Ditetapkan Jadi Tersangka
Awalnya, tersangka hanya dua orang, yaitu MS (49) dan B (18).
Kemudian, bertambah dua orang lagi, HS (48) dan JAD (26).
Polres Bukittinggi kembali menangkap satu orang lagi dan menetapkannya sebagai tersangka, yaitu TR (33) pada Senin (2/11).
Kelima tersangka merupakan anggota klub motor gede asal Garut, Jawa Barat.
"Hari ini bertambah satu, yaitu TR. Total tersangka sudah jadi lima," kata Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara saat dihubungi Kompas.com , Senin.
Dody mengatakan, TR berperan sebagai orang yang mendorong Serda M Yusuf hingga terjatuh.
"Hal itu terekam di dalam video dan keterangan tiga saksi yang merupakan karyawan toko butik dan telepon seluler," kata Dody.
Sepatu dan helm anggota klub Harley Davidson Owner Grup (HOG) Siliwangi Bandung, Jawa Barat menjadi barang bukti dalam kasus pengeroyokan dua anggota TNI dari Kodim 0304/Agam, Sumatera Barat.
Sementara dua tersangka dari anggota klub itu, MS (49 th) dan B (18 th) sudah ditetapkan sebagai tersangka.
"Barang buktinya diantaranya helm dan sepatu anggota klub," kata Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (31/10/2020).
Menurut Stefanus, keduanya dijerat Pasal 170 KUHP tentang tindak kekerasan di depan umum dengan ancaman 5 tahun penjara.
Selain itu, kata Stefanus, polisi juga mengamankan 14 motor gede yang terdiri 13 jenis Harley Davidson dan satu NMax.
Motor-motor itu, kata Stefanus, akan diperiksa dulu kelengkapannya sebelum dilepas.
"Diperiksa dulu kelengkapannya. Kalau lengkap tentu dilepas," jelas Stefanus. (tribunjakarta/tribunpadang/kompas)
Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul UPDATE Pengendara Moge Keroyok Anggota TNI, Korban Masih Dirawat di RS Tentara Bukittinggi & 6 Fakta Pengeroyokan 2 Anggota TNI oleh Pengendara Moge, Ancam Tembak hingga Tendang Kepala Korban
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com