TRIBUNMANADO.CO.ID - Demo penolakan Undang Undang Cipta Kerja terjadi di sejumlah daerah.
Dikabarkan, sejumlah aksi demo penolakan UU Cipta kerja berakhir ricuh.
Salah satunya adalah demo penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja di Kota Surabaya dan Kota Malang yang berakhir ricuh, pada Kamis (8/10/2020).
Akibatnya, Polisi dikabarkan menangkap 634 pengunjuk rasa yang berlaku anarkistis saat unjuk rasa tersebut.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, dari 634 pengunjuk rasa yang ditangkap, 505 orang berasal dari Surabaya dan 129 lagi dari Kota Malang.
Para demonstran akan diproses di Mapolresta Malang dan Mapolrestabes Surabaya.
"Ada 634 yang kami amankan dari Surabaya dan Malang terkait insiden kerusuhan di Surabaya dan Malang," kata Trunoyudo di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (8/10/2020) malam.
Sebelum diproses hukum, para demonstran akan menjalani rapid test dan pemeriksaan swab.
"Jika terbukti positif Covid-19, mereka akan dikarantina dulu," ujarnya.
Polisi akan mendalami masing-masing peran pengunjuk rasa dalam aksi anarkistis tersebut.
Ancamannya yaitu perusakan fasilitas umum pasal 406 KUHP dan pasal 218 jo pasal 212 tentang melawan petugas.
Seperti diberitakan, aksi protes Omnibus Law di Surabaya berakhir ricuh.
Massa di depan Gedung Negara Grahadi merusak fasilitas umum termasuk dua pintu gerbang Gedung Grahadi.
Polisi membubarkan paksa massa dan menangkap yang dinilai bertindak anarkistis.
Sementara di Kota Malang, aksi massa dengan tuntutan yang sama juga dibubarkan paksa karena merusak Gedung DPRD Kota Malang. (*)
Berikut ini fakta terkini aksi demo di sejumlah daerah:
1. Demo di Malioboro ricuh
Aksi tolak UU Cipta Kerja di Malioboro awalnya berlangsung tertib.Namun, saat orasi berlangung di depan Gedung DPRD, tiba-tiba
sejumlah oknum melempar botol air mineral ke arah Gedung DPRD DIY.
Spontan aksi itu menyulut kericuhan antara polisi yang berjaga dengan demonstran.
Dari pantauan Kompas.com, polisi sempat menembakkan gas air mata ke arah pendemo.
Hingga 13.40 WIB, kericuhan masih berlangsung. Jalan Malioboro juga masih dipenuhi peserta aksi.
2. Ketua DPRD Sumbar dilempari batu
Ketua DPRD Sumbar Supardi menjadi sasaran kemarahan peserta aksi Tolak Cipta Kerja, pada Rabu (7/10/2020).
Peristiwa itu terjadi saat Suaprdi turun dari mobil dan hendak beraudiensi dengan peserta aksi.
Namun, mahasiswa yang kecewa langsung melakukan pelemparan ke arah Supardi.
Melihat situasi itu, aparat keamanan segera mengamankan Supardi dan keluar dari kerumunan mahasiswa.
Polisi yang melihat mahasiswa mulai anarkis langsung memperketat pengamanan dengan menarik kawat berduri.
3. Massa lempari Gedung DPRD di Jember
Dari pantauan Kompas.com di lokasi, massa beberapa kali melempari kaca DPRD Jember.
Akibatnya, sejumlah anggota DPRD Jember dan pewarta terlihat berkumpul di dalam gedung menghindari lemparan batu tersebut.
“Saat hendak masuk, kaca tiba tiba pecah dilempar batu,” kata salah satu pewarta, Sri Wahyuni, di lokasi, Kamis (8/10/2020).
Aparat kepolisian pun segera bertindak cepat dengan meminta peserta aksi tidak bertindak anarkis.
Perwakilan peserta aksi segera diminta untuk masuk dan berdialog dengan jajaran pimpinan anggota dewan.
4. Gedung Sate dikepung massa
Ribuan massa dari sejumlah elemen buruh dan mahasiswa memenuhi kawasan sekitar Gedung Sate dan DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (8/10/2020).
Massa segera menggelar orasi. Salah satunya dari Federasi Serikat Mandiri (FSM). Upi Supriatin, pengurus FSM Jawa Barat mengatakan, aksi tersebut digelar sebagai bentuk kegelisahan para buruh di sektor pariwisata atas disahkannya UU Cipta Kerja.
"Jadi agar mereka tahu dengan aksi terlentang ini, pemerintah dan dewan tahu bagaimana lelahnya perjuangan kita. Orang lelah kan terlentang, tapi kelelahan ini tidak akan pernah menyurutkan kita, dan kita akan bangkit untuk memperjuangkan. Pandemi bikin lesu sektor pariwisata sekarang ada ini (UU Cipta Kerja) jadinya double," tutur Upi.
Sementara itu, untuk mencegah kericuhan, ribuan aparat kepolisian disiagakan.
"Sekitar 1.000 lebih," kata Wakapolrestabes Bandung AKBP Yade Setiawan Ujung di Mapolrestabes Bandung siang, Kamis (8/10/20200. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Demo Tolak UU Cipta Kerja di Malang dan Surabaya Rusuh, 634 Orang Terlibat Anarkistis Diamankan, https://www.tribunnews.com/regional/2020/10/09/demo-tolak-uu-cipta-kerja-di-malang-dan-surabaya-rusuh-634-orang-terlibat-anarkistis-diamankan