TRIBUNMANADO.CO.ID - Viral seorang mahasiswi yang melakukan aksi demo menolak UU Cipta Kerja jadi sorotan.
Diketahui dalam orasi pancasalah yang disampaikan gadis cantik yang bernama Nabila Syadza jadi perhatian publik.
Ternyata mahasiswi cantik ini dijuluki preman kampus.
• Profil Mahasiswi Orasi Pancasalah dalam Demo Tolak Cipta Kerja, Sila Kelima Heboh
• Innalilahi, 2 dari Lima Pejalan Kaki Tewas Ditabrak Dua Kendaraan, Jasad Tergeletak di Tengah Jalan
• Seorang Guru Langsung Dipecat Usai Tanya Anak-anak Apa Yang Dimaksud dengan Kebebasan Berpendapat?
foto : Nabila Syadza, Mahasiswi cantik yang orasi 'pancasalah' (istimewa)
Nama Nabila Syadza seorang mahasiswi yang berdemo dalam menolak UU Cipta Kerja mendadak jadi perbincangan hangat terutama di sosial media.
Nabila Syadza menjadi viral setelah video orasi berisi tentang Pancasalah, bentuk protes dari penegakan Pancasila yang kini tak lagi dijunjung di negeri ini.
Orasi yang disampaikan Nabila Syadza dalam video tersebut pun seolah mewakili suara hati mayoritas masyarakat terkait disahkannya UU Cipta Kerja yang dianggap makin menindas kaum bawah.
Nabila Syadza pun ramai jadi sorotan, bahkan saat ini akun instagram pribadinya pun ramai dicari.
Tentang siapa sebenarnya sosok Nabila Syadza ini, berikut deretan fakta-fakta yang berhasil dirangkum Tribunsumsel.com tentang sosoknya :
1. Jabatan penting di Universitasnya
Dilansir dari laman bemunhas.org, Nabila Syadza tercatat sebagai Menteri Hubungan Masyarakat BEM Unhas.
Ia merupakan mahasiswi Ilmu Kesehatan Masyarakat di Universitas Hasannudin Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
2. Orasi berisi tentang Pancasalah
Dalam orasinya, Nabila Syadza mengatakan kini Indonesia bukan lagi negara Pancasila, melainkan negara pancasalah.
"Tendangan dibalas tendangan, darah dibalas darah
negara kita yang katanya negara Pancasila, sekarang jadi negara pancasalah
1. ketuhanan yang maha hormat
2. Kemanusiaan yang adil bagi para birokrat
3. Persatuan para investor
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh khikmat penindasan dalam permusyawaratan diktatornya
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat kelas atas," kata mahasiswi tersebut di video.
Tonton Videonya
3. Sering melakukan aksi dan dijuluki preman kampus
Tak hanya kali ini, sosok Nabila Syadza bukan lah orang asing lagi dalam setiap aksi yang dilakukan mahasiswa/i terkait peraturan yang dianggap tak berpihak pada rakyat.
Diungkapkan salah seorang netizen atas viralnya aksi Nabila dalam demo UU Cipta Kerja ini.
@Ririn4451 : Pantesan ga asing liat videonya dan auto keinget ama kejadian tahun lalu
dia senior gue ternyata,tahun lalu pas ikutan demo juga viral gara2 di dorong2 dan di lecehin ama satpam kampus (kita nyebutnya preman kampus)
tp mbaknya ngelawan balik kok
strong banget amat nih orang.
Berikut beberapa aksi Nabila Syadza saat menyampaikan orasi maupun melakukan aksi bersama rekan-rekannya, dilansir dari unggahan akun instagramnya :
Melansir Tribun Timur, Pengunjukrasa Tolak Omnibus Law masih bertahan di depan kampus Universitas Muhammadiya (Unismuh) Jl Sultan Alauddin, Makassar, Rabu (7/10/2020) malam.
Bahkan jumlahnya kian bertambah.
Pasalnya, sejumlah warga di sekitar kampus yang awalnya hanya menyaksikan aksi, juga ikut dalam kerumunan pengunjukrasa.
Begitu juga dengan 'asap perjuangan' para pengunjukrasa, kian berkobar seiring bertambahnya suplai ban bekas ke lokasi.
Lebih kurang enam ban bekas dijejer di tengah badan jalan lalu dibakar bersamaan.
Kobaran api sebagai tanda 'semangat perjuangan' pun kian berkobar.
Kepulan asap hitam dari pembakaran ban itu, pun membumbung tinggi di langit yang kian menggelap.
Pekikan suara perjuangan dari para orator pun kian bergema dengan iringan lagu perjuangan Pembebasan 'Buruh Tani'
Silih berganti orator berorasi, mahasiswa dan mahasiswi.
Spanduk atau pamflet kecaman terhadap DPR RI yang mengesahkan RUU yang dianggap merugikan kaum buruh itu, juga masih kokoh berdiri.
'DPR Dewan Penghianat Rakyat' begitu tulisnya.
Aksi unjukrasa itu pun, menjadi tontonan sejumlah pengendara yang tertahan.
Mereka duduk di atas motornya sambil melihat kobaran perjuangan ala mahasiswa itu.
Beberapa dari pengendara menunjukkan wajah suntuk, sembari berharap pengunjukrasa mulai membubarkan diri.
Foto : Nabila Syadza saat orasi 'pancasalah' (istimewa)
Bahkan seorang pengendara yang mengaku hendak menuju Gowa mengeluh," sampai jam berapa ini, kenapa belum dibubarkan polisi' seorang keluh pengendara motor.
Keluhan pengendara itu terbilang wajar.
Sebab, sudah lebih kurang enam jam jalan Sultan Alauddin yang meruoakan poros penghubung Makassar-Gowa itu lumpuh tak dapat dilalui.
Terpisah, Kasubag Humas Polrestabes Makassar Kompol Supriady Idrus, menegaskan, pihaknya mengerahkan lebih kurang 1.574 personel gabungan.
Mulai dari Polda Sulsel, Polrestabes Makassar hingga Kodim 1408/BS Makasssar.
Personel gabungan itu diplotin di sejumlah titik rawan aksi unjukrasa. Namun hingga malam, keberadaan polisi berseragam di sekita kampus Unismuh tidak kunjung terlihat. (*)
( Penulis: Rika Agustia | Editor: Moch Krisna )
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Fakta-fakta Nabila Syadza Dijuluki Preman Kampus, Mahasiswi Orasi Pancasalah Demo UU Cipta Kerja, https://sumsel.tribunnews.com/2020/10/08/fakta-fakta-nabila-syadza-dijuluki-preman-kampus-mahasiswi-orasi-pancasalah-demo-uu-cipta-kerja?page=all.