News

TKI Cantik Dibunuh Pacarnya di Hotel Karena Selingkuh: 'Pria Lain Lebih Baik dari Kamu di Ranjang'

Editor: Frandi Piring
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TKI di Singapura, Nurhidayati Wartono Surata tewas dibunuh pacarnya pria asal Bangladesh.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Satu wanita berparas cantik yang bekerja sebagai TKI di Singapura, yakni Nurhidayati Wartono Surata,

ditemukan tewas setelah dibunuh pacarnya sendiri. 

Identitas pacar Nurhidayati Wartono Surata merupakan warga negara Bangladesh, namanya, Ahmed Salim (31).

Penyebab pembunuhan dipicu masalah asmara.

Cekcok dan saling menyinggung terjadi di antara pelaku dan korban.

Dikabarkan, Ahmed Salim tak terima saat Nurhidayati meminta putus setelah keduanya sudah berpacaran enam tahun dan hendak menikah.

Akibat perbuatannya tersebut, Ahmed Salim harus menerima vonis hukuman mati.

Diketahui, Nurhidayati merupajan pekerja rumah tangga ( PRT ) di Singapura.

Selama bekerja di sana, Nurhidayati sudah menjalin hubungan dengan Ahmed Salim, seorang warga negara Bangladesh selama enam tahun.

Namun, hubungan keduanya menjadi runyam ketika Nurhidayati menjalin hubungan gelap dengan pria lain hingga menyulut emosi pacarnya.

Bak tak terima kekasihnya jatuh ke pelukan orang lain, Ahmed Salim pun nekat membunuh kekasihnya saat menginap di hotel.

Diberitakan The Straits Times Selasa (15/9/2020), pelaku bisa divonis hukuman mati atas perbuatannya tersebut.

Seperti dilansir via Kompas.com dalam artikel "Bunuh PRT Indonesia karena Selingkuh, Pria Bangladesh Terancam Hukuman Mati"

Pria bernama Ahmed Salim itu diadili di Pengadilan Tinggi Singapura, karena membunuh PRT Indonesia

di kamar Hotel Golden Dragon di Geylang, Singapura pada (30/12/2018) silam.

Mucikari Cantik Terancam Pidana, Sang Teman Bongkar Gaya Hidupnya: Hedon Sekali

Wakil Jaksa Penuntut Umum Hay Hung Chun menuduh Ahmed sudah berniat membunuh Nurhidayati yang kala itu berusia 34 tahun,

dengan alasan pelaku membawa tali saat bertemu hari itu.

"Dia menyimpan tali sejak memergoki hubungan baru mendiang pada 9 Desember 2018," kata Wakil Jaksa Penuntut Umum Hay Hung Chun dikutip dari The Straits Times.

Namun Eugene Thuraisingam pengacara Ahmed berpendapat, kliennya telah diprovokasi oleh wanita tersebut yang diduga berkata,

"Pria lain lebih baik dari kamu di ranjang dan lebih baik secara finansial."

Nurhidayati juga disebutnya mengancam akan membuat video di minggu berikutnya kalau Ahmed tidak percaya.

Pengacara lalu mengklaim Ahmed mengalami gangguan psikis, sehingga hukumannya seharusnya diringankan

Akan tetapi wakil jaksa penuntut umum menolak klaim Ahmed dengan menyebut perkataan itu "dibuat-buat" dan pelaku tidak memenuhi syarat untuk pengurangan hukuman.

Gadis Cantik, Piranty Prisilia Pijoh Kurang Setuju Perpanjangan Jam Operasional Pusat Perbelanjaan

Kronologi

Menurut dokumen pengadilan, Ahmed dan Nurhidayati bekerja untuk sebuah keluarga di Serangoon, Singapura, dan memulai kisah asmara pada Mei 2012 setelah berjumpa.

Pada November 2017 mereka sepakat untuk menikah di Desember 2018.

Namun pada pertengahan 2018 Nurhidayati bertemu tukang ledeng Bangladesh bernama Shamin Shamizur Rahman, yang ditemuinya sebulan sekali pada Minggu.

Ahmed curiga calon istrinya selingkuh dan ia pun bertengkar dengannya.

Setelah Nurhidayati mengakui dia kencan dengan pria lain, Ahmed memberitahu ibunya di Bangladesh untuk mencarikan calon istri lain.

Tak lama kemudian Ahmed dan Nurhidayati berdamai lalu melanjutkan hubungan, tapi bertengkar lagi karena perselingkuhannya lagi dengan pria berbeda.

Nurhidayati dikabarkan selingkuh lagi, kali ini dengan jenderal Bangladesh Hanifa Mohammad Abu pada Oktober dan awal November 2018.

Nurhidayati berkata ke jenderal itu dia sudah ada calon suami, tapi berjanji akan memutusnya.

Kemudian pada 9 Desember 2018 dia memberitahu Ahmed soal pacar barunya, dan berkata harus kembali ke Bangladesh untuk mengurus pernikahannya.

Pembunuhan Nurhidayati terjadi pada 30 Desember 2018.

Ahmed yang menginap bersamanya di hotel berulang kali mengancam akan membunuhnya jika tidak memutus hubungan dengan pacar barunya.

"Saat mendiang menolak, terdakwa secara brutal mencekiknya dengan handuk di lehernya," kata wakil jaksa penuntut umum.

Ahmed kemudian membayar 30 dollar Singapura (Rp 326.000) yang diambil dari Nurhidayati, untuk membayar perpanjangan waktu check-out 2 jam ke resepsionis.

Dia juga mengambil ponsel, kartu EZ-link, dan pulang ke asramanya di Sungei Tengah Lodge.

Di sana dia menyerahkan sekitar 1.000 dollar Singapura (Rp 10,88 juta) ke teman sekamarnya, Khalik Md Abdul, dan menyuruhnya untuk mengirimkan uang itu ke ayahnya.

Ahmed pun memberitahu Khalik dia telah membunuh seseorang.

Jenazah Nurhidayati ditemukan sekitar pukul 22.15 malam oleh resepsionis hotel.

Hasil otopsi menunjukkan penyebab kematian karena pencekikan dan cedera tulang belakang leher.

Ahmed ditangkap sekitar pukul 10.45 siang pada 31 Desember 2018.

Psikiater Institute of Mental Health Christopher Cheok menemukan Ahmed memiliki gangguan psikis, tetapi mengatakan tidak ada kaitannya dengan pembunuhan.

Pengacara Ahmed berkata akan memanggil psikiater pribadi Ken Ung untuk mengatakan bahwa gangguan psikis itu turut memengaruhi perbuatan Ahmed. Sidang kasus ini masih terus berlanjut. (Kompas.com)

VIDEO Masih Ingat Polwan Cantik Eka Frestya? Begini Potrenya Setelah Jadi Istri Kapolres

Tautan: 

https://www.kompas.com/global/read/2020/09/20/201410270/bunuh-prt-indonesia-karena-selingkuh-pria-bangladesh-terancam-hukuman

https://surabaya.tribunnews.com/?_ga=2.114841223.1657343280.1599377224-726654179.1596621537

https://medan.tribunnews.com/2020/09/20/tak-terima-cintanya-diputus-wn-bangladesh-ini-habisi-pacarnya-prt-nurhidayati-saat-nginap-di-hotel?page=all

Berita Terkini