TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Awalnya tidak terbiasa melaksanakan metode pembelajaran Dalam Jaringan (Daring).
Inilah yang utarakan Inaya Corneles seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), yang berprofesi sebagai guru.
Terkait proses dan metode pembelajaran jarak jauh, dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring).
Metode yang dilakukan oleh seluruh guru dan peserta didik, di tengah Pandemi Covid 19.
Menurut guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) di kelas 7 SMPN 2 Bitung, metode ini merupakan solusi pemerintah dalam memutus penyebaran mata rantai pandemi Covid-19.
• Ini Penyampaian Dekan FIP Unima Menyambut Perkuliahan Tahun Akademik 2020-2021
• Kapolda Sulut Sambangi Kajati Sulut, Bahas Gakumdu Pilkada 2020
• Ini Penyebab 39 P3K Minsel Masih Berstatus Honorer
"Harus dilaksanakan. Berbeda dengan proses belajar pada umumnya di dalam ruang kelas dan lingkungan sekolah," tutur Inaya.
Metode belajar daring, berlangsung dari rumah peserta didik sementara luring dilakukan di tempat kegiatan belajar (TKB) yang dipilih dan sepakati antara guru dan orang tua siswa.
Lewat metode belajar daring guru dan siswa terapkan program kebijakan baru dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu konsep Merdeka belajar.
Guru dan siswa punya kebebasan.
• Partai Gerindra Konsolidasi Hadapi Pilkada Serentak, Persiapan Menangkan Olly-Steven
• Pemegang Tribun Family Card Dapat Kopi Susu Gratis, DTeras Tempat Nongkrong Asyik di Amurang
"Kebebasan dalam arti bukan bebas sebebasnya, melainkan bebas berinovasi, bebas belajar dengan mandiri dan kreatif," jelas Inaya sapaannya.
Guru dan siswa harus kreatif, punya cara-cara dalam menyampaikan materi pendidikan kepada para siswa.
Selain daring, saat ini para guru tengah menerapkan metode belajar luar jaringan atau luring.
Ini sama seperti belajar normal atau daring, guru harus siapkan materi.
Belajar luring perbedaannya, di lokasi atau titik kumpul pembelajaran tidak boleh lebih 10 orang siswa, dan tempatnya memiliki fasilitas protokol kesehatan.
• BREAKING NEWS: Jantje Sajow dan Careig Runtu Kompak Angkat Jari Salam CEP
• Siap Hadapi Pilbup, JG-KWL Optimistis Lolos Tes Kesehatan
"Serta papan tulis kecil dalam sampaikan materi ke anak didik," tambahnya.
Adapun kendala yang dihadapi ketika belajar Daring, yaitu ada yang tidak punya handphone, kuota terbatas, jaringan internet lemot alias lalod.
Lalu kesediaan siswa mendapatkan kuota terbatas, karena orang mereka terdampak covid-19 dan berdampak ke perekonomian.
Kendala terbesar kegiatan belajar mengajar (KBM) tidak efektif karena, situasi belajar dilaksanakan interaksinya hanya oline.
Siswa mungkin sulit cerna materi. Karena guru biasa mengajar 3 sampai 4 jam, kali ini hanya 1 jam.
Selain itu peserta didik dalam menerima materi banyak dan harus dipahami dalam waktu yang sangat singkat.
• Lakalantas Maut, 6 Orang Tewas, Mobil Kijang Ringsek Usai Tabrakan dengan Truk, Begini Kronologinya
Untuk luring kendalanya di cuaca, ketika guru dan peserta didik hendak ke tempat kegiatan belajar (TKB), berdampak pada durasi waktu yang disiapkan untuk mengajar yang hanya 50 menit.
Ketika sudah berjalan waktu sementara masih ada siswa yang berdatangan ke TKB.
Ditempat terpisah Kepala SMPN 2 Bitung, Tommy Paat S.Pd menyampaikan untuk metode luring dilaksanakan setiap hari Sabtu sekaligus home visit oleh para guru.
Dalam belajar daring fasilitas yang diberikan sekolah mulai dar 38 ruangan, lapton masing- masing 1 orang 1 laptop.
Lalu ada wifi, yang sudah di tambah daya karena penggunaan banya 30 menit ganti guru.
• Tewaskan 6 Orang Termasuk Satu Keluarga, Ini Daftar Nama-nama Korban Kecelakaan Maut Truk vs Kijang
"Mendukung metode daring, kami mengarahkan 38 guru per mata pelajaran plus 38 unit laptop. Muncul persoalan ketika listrik padam saat daring berjam-jam," kata Paat.
Untuk metode luring di SMPN 2 Bitung, tidak berlangsung di tempat kegiatan belajar (TKB).
Lalu proses belajar Daring kendalanya, ada di pulsa untuk membuat kuota oleh para siswa yang ekonominya kurang mampu, belum terpenuhi optimal.
Ada pula keluhan dari orang tua terkait proses daring yaitu penggunaan pulsa tinggi.
Sehingga pihaknya punya kiat, guru dan siswa mampu bisa membantu mereka yang kurang mampu.
Untuk dana bos kuota sejak 16 Maret 2020, sepekan kemudian langsung balajae online mandiri.
• Ketua BEM Unsrat Berharap Pemimpin Sulut Bertanggung Jawab, Tegas, dan Merakyat
Setiap 1 siswa Rp 12 ribu per Minggu.
"Memang tidak cukup, apalagi kami pihak sekolah belum bisa data siswa yang menengah ke bawa dan alamat kurang lengkap," tambahnya.
Dalam pengembangan mutu pendidikan belajar daring, 1 jam sebelum dimuai setiap wali kelas sudah undang para peserta didik masuk ke jaringan.
Kemudian soal ujian dikirimkan ke wali kelas dan komunikasi antara guru dan orang tua siswa.(christianwayongkere)
• Siap Hadapi Pilbup, JG-KWL Optimistis Lolos Tes Kesehatan
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO: