Cerita Alkitab

Kisah Kain dan Habel, Iri Hati Persembahan Tak Diterima Tuhan Sampai Rela Membunuh Adiknya

Editor: Rhendi Umar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah Kain dan Habel, Iri Hati Persembahan Tak Diterima Tuhan Sampai Rela Membunuh Adiknya

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kain dan Habel adalah masing-masing anak pertama dan kedua dari pasangan manusia pertama, Adam dan Hawa. Mereka dilahirkan setelah kejatuhan manusia ke dalam dosa (satu-satunya anak Adam dan Hawa yang lain yang disebut dalam Alkitab adalah Set).

Cerita mereka dikisahkan dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, yaitu dalam Kitab Kejadian pasal 4.

Kain melakukan pembunuhan yang pertama kali dengan membunuh saudaranya setelah Allah menolak korbannya, tetapi menerima korban Habel.

Kitab Kejadian memberikan tekanan pada pekerjaan kedua saudara ini; Habel menggembalakan ternak, sementara Kain seorang petani.

Kitab Kejadian (Kejadian 4:1-17) memberikan gambaran singkat tentang kedua saudara ini.

Dikatakan bahwa Kain adalah seorang petani yang mengolah tanahnya, sementara adiknya Habel adalah seorang gembala.

Suatu hari mereka mempersembahkan kurban kepada Allah.

Kain mempersembahkan buah-buahan dan gandum dan padi, sementara Habel mempersembahkan domba yang gemuk, anak domba, atau susu, seperti yang dikatakan oleh Yosefus dari hasil pertama ternaknya.

Karena Allah tidak mau menerima apapun yg tumbuh dari bumi maka Allah tidak menerima persembahan kain, Allah menerima kurban Habel, dan karena itu Kain membunuh Habel.

Cerita ini berlanjut dengan Allah yang mendekati Kain dan menanyakan di mana Habel berada. Jawaban Kain yang kemudian menjadi ucapan yang sangat terkenal ialah, " Apakah aku penjaga adikku?"

Allah melihat bahwa Kain mencoba mengelak, karena-Nya Ia mengatakan kepada Kain "Darah [Habel] adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah". Allah mengutuk Kain untuk mengembara di muka bumi.

Kain ketakutan bahwa ia akan dibunuh orang lain di muka bumi dan dalam rasa takutnya itu ia memohon kepada Allah, dan karena itu Allah mmberikan kepadanya tanda pada wajah Kain sehingga ia tidak akan dibunuh, sambil berkata bahwa "barangsiapa yang membunuh Kain akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat.

"Lalu Kain pergi, "ke negeri pengembaraan".

Terjemahan-terjemahan lainnya menyebutkan bahwa ia pergi "ke Tanah Nod", yang umumnya dianggap sebagai kekeliruan terjemahan dari kata Ibrani Nod, yang artinya pengembaraan.

Meskipun ia dikutuk untuk hidup mengembara, Kain belakangan disebutkan mempunyai keturunan, dan mendirikan sebuah kota yang dinamainya Henokh, sesuai dengan nama anaknya. (*)

Berita Terkini Tribun Manado:

PROFIL Tiara Savitri yang Dikenalkan ke Sandiaga Uno, Disebut Perempuan Langka yang Sulit Ditemukan

Mengapa Subsidi Rp 600 Ribu Harus Pakai Data BPJS Ketenagakerjaan? Ini Alasan Pemerintah

Cucu Keempat Jokowi Diberi Nama Panembahan Al Nahyan Nasution, Ini Arti Namanya

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:

Berita Terkini