TRIBUNMANADO.CO.ID, LOLAK - Hamzah dan rekan - rekannya hendak melakukan tur Bolmong - Bolsel, Rabu (26/7/2020) pagi. Itu tur kemanusiaan.
Membawa bantuan bagi korban bencana banjir dan longsor di dua daerah tersebut. Bantuan berasal dari aksi cari dana para pemuda di Kotamobagu.
Namun tur itu berubah jadi 'kisah kasih tak sampai' di Bolsel. Sebabnya, jalur tonsile longsor Rabu pagi
Jalur tersebut merupakan alternatif.
Setelah jalur utama tak bisa dilalui gara - gara jembatan kosio putus. "Terpaksa kami bawa bantuan di Bolmong
saja, padahal fokus kami di Bolsel," ujar dia.
Bencana alam Bolmong dan Bolsel memang menciptakan 1.001 kepedihan.
• Akhirnya, Tenaga Medis Penanganan Covid-19 RSUD Kotamobagu Terima Insentif
Yang paling pedih adalah terisolasinya sejumlah daerah. Bolsel sendiri, dengan longsornya tonsile,
praktis terisolasi.
Masyarakat di sana butuh bantuan makanan dan minuman. Di luar sana, banyak warga yang terketuk hatinya.
Apa daya tangan tak sampai gara gara jalan putus.
"Kami tak jadi bawa bantuan karena terinformasi jalan putus," ujar Irwanto Mamonto, Ketua HMI Cabang Bolmong Raya.
• GSVL Terus Galakan Marijo Ba Kobong
Beberapa warga yang hendak menuju Bolsel untuk membawa bantuan juga terpaksa balik kanan.
Ada pula warga yang sudah tiba di Bolsel dan terjebak di sana. Jangan kira pula gampang membawa bantuan di Bolmong.
Untuk menuju ke kawasan Dumoga Utara, harus melalui jalan yang payah ditempuh. Jalan tersebut adalah jalan dadakan.
Jalur irigasi samping bendungan yang disulap jadi jalan.
"Kami lewati jalan yang sangat sulit, baru bisa bawa bantuan di Matayangan," kata Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Bolmong Farida Mooduto. (art)
• Paula Verhoeven Menangis, Ketika Tahu Suaminya Baim Wong Bertemu Mantan Pacarnya Marshanda