News

Terungkap Dugaan Pemicu Editor Metro TV Yodi Prabowo Bunuh Diri

Editor: Indry Panigoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Editor Metro TV Yodi Prabowo

TRIBUNMANADO.CO.ID - Polisi menduga kuat editor Metro TV Yodi Prabowo (26) tewas akibat bunuh diri.

Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya menemukan sejumlah fakta dan bukti terkait dugaan korban mengakhiri hidupnya dengan sebilah pisau.

Satu di antaranya rekaman CCTV bahwa Yodi Prabowo sempat membeli pisau di sebuah toko sebelum dirinya ditemukan tewas di pinggir Tol Joor, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada hari Jumat (10/7/2020).

Jasadnya ditemukan oleh anak-anak yang kala itu sedang bermain layang-layangan.

Polisi bekerja keras mengungkap penyebab kematiannya selama 15 hari sejak jasad Yodi Prabowo ditemukan.

Hingga hari ini melalui jumpa pers di kantor Mapolda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020), polisi menduga kuat kematian korban karena bunuh diri.

Hal itu diungkapkan Dirreskrimum Polda Petro Jaya, Kombes Tubagus Ade.

Ini Kata Polisi Kenapa Jenazah Editor Metro TV Yodi Prabowo Ditemukan di Pinggir Tol

"Dari beberapa faktor, beberapa penjelasan, dari keterangan ahli, keterangan saksi, dari olah TKP dan bukti petunjuk lain. Maka penyidik sampai saat ini berkesimpulan yang bersangkutan diduga kuat melakukan bunuh diri," ucapnya dikutip TribunJakarta.com di YouTube Humas Polda Metro Jaya.

Tubagus memaparkan soal pisau yang ditemukan di bawah badan Yodi Prabowo yang ditemukan dalam kondisi telungkup.

Menurut Tubagus, pisau itu dibeli korban di Ace Hardware di kawasan Rempoa, Tangerang Selatan.

Yodi Prabowo membeli pisau itu sebelum berangkat ke kantornya pada Selasa (7/7/2020) sekitar pukul 14.20.

"Dari hasil pemeriksaan CCTV, didapat fakta yang membeli pisau tersebut adalah korban sendiri," kata Tubagus, Sabtu (25/7/2020).

"Saat membeli pisau, orang yang tertangkap CCTV, dan pakaian yg digunakan agak sama saat jenazah diemukan. Bukti lainnya adalah, bon, struk, sampai CCTV di tempat parkir," tambahnya.

Ia menambahkan, Yodi Prabowo hanya sekitar delapan menit berada di Ace Hardware.

Sidik jari di semua barang bukti di lokasi juga hanya terdapat sidik jari Yodi.

Polisi sudah mengambil sampel sidik jari dan DNA semua anggota keluarga dekat hingga teman-teman dekat korban.

Hasilnya, semua sidik jari dan DNA tidak ada yang cocok dengan yang ditemukan di semua barang bukti. Polisi menduga, Yodi mengakhiri hidup seorang diri karena depresi yang dialaminya.

Yodi pun dipastikan positif amphetamine pasca-tim forensik melakukan pemeriksaan.

Pengaruh amphetamine itulah yang diduga menjadi penyebab utama dirinya nekat melakukan tindakan bunuh diri.

"Kita sudah lakukan pemeriksaan, kalau sudah diperiksakan amphetamine berarti dia pakai," kata Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020).

Yodi diduga tengah dirundung depresi sehingga mengonsumsi amphetamine.

"Meningkatnya keberanian yang luar biasa, jangan pernah bandingkan pemikiran orang normal dengan orang tak normal karena tak akan nyambung ini," ucap Tubagus Ade.

Terkait konsumen amphetamine, Tubagus belum mengetahui sejak kapan dia mengonsumsi barang tersebut.

"Untuk barangnya sejak kapan dikonsumsi kita belum masuk ke sana, itu nanti bagian dari satuan narkoba," ucap dia.

Jenazah Yodi ditemukan di pinggir Tol JORR Pesanggrahan, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta, pada Jumat lalu pukul 11.30 WIB oleh tiga anak kecil yang bermain layangan. Yodi tertelungkup di dekat tembok.

Yodi ditemukan memakai helm, berjaket hijau, bercelana hitam, bersepatu, dan mengenakan tas. Yodi diperkirakan tewas pada Rabu (8/7/2020) sekitar pukul 00.00-02.00 WIB.

Sebelum ditemukan tewas, Yodi terakhir terlihat di kantor Metro TV pada Selasa (7/7/2020) pukul 22.27 WIB.

Di tempat kejadian perkara, polisi menemukan dompet berisi KTP, NPWP, kartu ATM, motor Honda Beat warna putih bernomor B 6750 WHC, tiga STNK, uang sebesar Rp 40.000, helm, jaket, dan tas milik korban.

Editor Metro TV Yodi Prabowo 34 (Instagram.com/Metro TV)

4 Luka Tusukan

Dokter forensik Bareskrim Polri, AKBP Arif mengatakan, ada luka tusuk akibat pisau sebanyak empat kali di dada mayat editor Metro TV Yodi Prabowo.

Luka tusukan di dada Yodi memiliki kedalaman yang bermacam-macam.

“Kemudian kami tidak menemukan tanda-tanda tanda-tanda kekerasan lain selain luka tusuk di dada atau luka kekerasan tajam di dada dan sebanyak empat kali di mana gambaran kekerasan tajam di dada ini bermacam-macam,” kata Arif dalam konferensi pers kasus Yodi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (25/7) pagi.

Ia mengatakan luka tusukan pertama melukai jaringan otot dada dengan kedalaman sekitar sekitar 1,5 cm. Kemudian, luka tusukan kedua dan ketiga lebih dalam.

“Yang terakhir lebih dalam lagi luka kekerasan tajam tersebut sampai memotong bagian bawah paru-paru,” ujar dia.

Simak video ini:

Permintaan Suci ke adik Yodi Prabowo

Kekasih Yodi Prabowo, Suci Fitri Rohmah mempunyai permintaan setelah 6 hari jasad Editor Metro TV ditemukan pada, Jumat (10/7/2020) di pinggir Toll Jor, Pesanggrahan.

Permintaan itu diutarakan Suci kepada adik Yodi Prabowo, Dimas Wicaksono melalui aplikasi pesan WhatsApp sekira pukul 21:00 WIB.

Pada, Kamis (16/7/2020) atau 6 hari setelah jasad Yodi Prabowo ditemukan, Dimas mendapat WhatsApp dari Suci.

Dalam isi WhatsApp tersebut, Suci mengutarakan permintaannya untuk diantar ke tempat kejadian perkara (TKP) penemuan jenazah Yodi.

Hal itu diungkapkan ibunda Yodi Prabowo, Turinah di kediamannya di bilangan Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Kamis (24/7/2020).

"Suci minta anterin dimas ke TKP," kata Turinah dilansir dari Kompas.com.

Mendapat permintaan tersebut, Dimas mengatakan kepada Suci untuk izin kepada ayah Yodi Prabowo.

"Bilang dulu ke Bapak," kata Dimas seperti yang diutarakan Turinah.

"Terus kata bapaknya, enggak boleh," sambung Turinah.

 

Bukan tanpa alasan, ayah Yodi Prabowo melarang Dimas pergi mengantar Suci ke TKP karena hari sudah malam.

"Besok kan masih bisa, ngapain harus malem-malem," kata Turinah.

Pada akhirnya, Suci tak jadi pergi ke tempat tersebut.

Pihak keluarga tak mengetahui dengan jelas, apa alasan Suci ingin pergi ke tempat ditemukannya jenazah sang kekasih di pinggir Jalan Tol Jorr Pesanggrahan, Ulujami itu.

"Mungkin dia mau lihat suasana kalau malam di sana bagaimana, mungkin," sambung Turinah.

7 Tahun berpacaran

Suci dan Yodi sudah menjalani hubungan selama 7 tahun.

Keduanya bahkan telah merencanakan pernikahan pada tahun 2022.

Namun, harapan Suci membina rumah tangga bersama Yodi Prabowo pupus.

Yodi meninggal dunia 14 hari lalu dan jasadnya ditemukan telungkup di pinggir tol.

"Tahun 2022 rencana mau menikah, masih pembicaraan dan menetapkan tanggalnya," kata Suci dilansir WartaKota.

Suci mengakui mereka saling kenal semenjak masih sekolah dahulu, hingga kemudian masing-masing bekerja. 

Kendati dikenal sebagai orang yang pendiam di mata teman-temannya, Suci mengaku almarhum sosok yang perhatian kepadanya.

Saking perhatian yang diberikan, almarhum tak segan-segan cerewet kepadanya saat sedang jatuh sakit.

"Anaknya baik, kalau sama orang lain dia pendiam tapi sama pacarnya dia cenderung bawel, lebih perhatian. Kalau ada keluhan sakit, dia kayak mama saja, bawel banget," ucap Suci Fitri Rohmah.

Suci menjelaskan, sempat menjalin hubungan komunikasi sebelum almarhum ditemukan sudah terbujur kaku tak bernyawa.

Ia tak menyangka komunikasi tersebut untuk yang terkahir kalinya.

"Jam 10 hari Selasa (7/7/2020) dia kasih kabar, tapi saya bales Rabu (8/7/2020) pagi dan itu hanya ceklis saja. Sempat bilang HP error," imbuh Suci Fitri Rohmah.

Selain itu, Suci menuturkan bahwa almarhum sempat menunjukkan sikap yang tak biasa kepadanya.

Suci menyatakan, kekasihnya itu sempat mengaku memiliki permasalahan.

Namun, almarhum belum sempat bercerita.

Meski demikian, Suci memberikan solusi agar Yodi menceritakan kepada teman atau rekan yang dipercayainya. 

"Sempat dia ngomongnya agak ngawur. Dia sempat bilang, 'kalau nanti aku enggak ada, kamu sedih enggak?' Aku jawab, 'apaan sih. Istighfar.'"

"Sempat almarhum bilang kayak ada masalah, cuma dia belum berani cerita ke saya. Saya bilang ceritain ke teman atau siapa yang kamu percaya biar lega," jelas Suci.

Usai komunikasi itu, Suci mengaku tak lagi dapat berkomunikasi dengan Yodi.

Hingga berita ini diturunkan, polisi masih terus bekerja keras untuk mengungkap misteri meninggalnya editor Metro TV, Yodi Prabowo.

Polisi juga telah memeriksa puluhan saksi untuk diminta keterangan.

(Kompas.com/Walda Marison/ Wahyu Adityo Prodjo/Tribun Jakarta/Siti Nawiroh)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Editor Metro TV Yodi Prabowo Positif Amphetamine, Diduga Picu Bunuh Diri" , "Simpulkan Bunuh Diri, Polisi Temukan 4 Luka Tusuk di Tubuh Yodi Prabowo", dan Tribunjakarta.com dengan judul Kematian Editor Metro TV Disebut Polisi Bunuh Diri, Pisau di TKP Dibeli Sendiri oleh Yodi Prabowo

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Terungkap Dugaan Pemicu Editor Metro TV Yodi Prabowo Akhiri Hidup dengan 4 Tusukan Pisau, https://bangka.tribunnews.com/2020/07/25/terungkap-dugaan-pemicu-editor-metro-tv-yodi-prabowo-akhiri-hidup-dengan-4-tusukan-pisau?page=all

Berita Terkini