TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak lagi resah soal perekonomian Indonesia di tengah pandemi virus corona (Covid-19) Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah.
Insentif pemerintah harus tepat sasaran, sehingga pemotongan pajak tidak lagi relevan saat ini karena beberapa sektor tidak ada penjualan dan keuntungan.
Hal ini disampaikan oleh Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee.
"Kalau pariwisata, saat ini orang yang punya uang takut kemana-mana, jadi agak sulit juga. Mungkin UMKM perlu dapat perhatian khusus, perlu bantuan dana tunai atau langsung," ujarnya kepada Tribunnews, Jumat (10/7/2020).
Menurutnya, geliat bisnis pelaku UMKM mulai jalan sendiri setelah adanya pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"UMKM jalan karena di masyarakat bawah, kehidupan sudah balik normal. Seolah tidak ada Covid-19," kata Hans.
Namun sayangnya, ada beberapa UMKM saat ini sudah kehabisan modal kerja akibat 3 bulan terakhir penjualannya tidak berjalan lancar.
"Mungkin pemerintah bisa bantu dengan kredit mudah untuk UMKM. Namun, sebenarnya tidak hanya UMKM yang bermasalah, banyak perusahaan menengah besar juga," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyebut krisis ekonomi global akibat pandemi virus corona atau Covid-19 mengerikan.
Menurut Jokowi, kondisi mengerikan ini tak hanya dirasakan olehnya, namun hampir seluruh kepala negara dan kepala pemerintahan.
"Saya merasakan, ini mengerikan loh. Bukan hal yang biasa, ini mengerikan. Kepala negara yang saya telepon mengatakan hal yang sama," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/7/2020), yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Rabu malam.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Analis: UMKM Harus Dapat Perhatian Supaya Jokowi Tak Resah soal Ekonomi.