TRIBUNMANADO.CO.ID - Derek Chauvin, mantan polisi yang menindih leher George Floyd hingga tewas telah diputus bersalah atas pembunuhan George Floyd.
Namun, Chauvin bisa tetap mendapatkan pensiun dikarenakan hukum yang berlaku di Minnesota.
Dia akan menerima uang pensiun Rp 14 Miliar
Chauvin dipecat sebagai anggota Kepolisian Minneapolis setelah menindih leher Floyd hampir sembilan menit, dalam insiden 25 Mei lalu.
Kematiannya kemudian membangkitkan gelombang protes di AS dan belahan dunia lainnya.
Eks polisi berusia 44 tahun itu dijerat dengan tiga dakwaan, di antaranya pembunuhan tingkat dua, dan terancam dipenjara selama 40 tahun.
Melansir dari Kompas dalam artikel 'Meski Bersalah, Derek Chauvin, Eks Polisi Pembunuh George Floyd, Dapat Pensiun Rp 14 Miliar', Chauvin bisa tetap mendapatkan pensiun dikarenakan hukum yang berlaku di Minnesota.
Tidak seperti negara bagian lain, meski nantinya diputus bersalah dalam suatu kasus kejahatan, terdakwa di Minnesota bisa tetap mengambil pensiunnya.
Asosiasi Pensiunan Pegawai Minnesota mengonfirmasi, Chauvin tetap akan mendapatkan tunjangan hari tua yang bisa dia ambil ketika berusia 50 tahun.
CNN memberitakan, setiap tahunnya bisa bisa mendapatkan tunjangan 50.000 dollar AS (Rp 709 juta) selama periode 30 tahun atau jumlahnya mencapai 1 juta dollar AS (Rp 14 miliar).
Tunjangan hari tua Chauvin bahkan bisa lebih besar jika selama dia bertugas, dia mengambil lembur yang jumlahnya bisa dikonversikan.
"Hilangnya uang pensiun karena kasus kejahatan bisa dikatakan jarang terjadi," kata Dr Bruce Johnsen, profesor hukum di Universitas George Mason.
Namun, dengan kematian George Floyd atas Derek Chauvin 25 Maret lalu, Johnsen menerangkan sudah saatnya mereformasi hukum tersebut.
Sementara tiga pelaku lainnya, J Alexander Kueng, Thomas Lane, dan Tou Thao, tidak akan mendapatkannya karena ststus mereka petugas baru.
Pada Rabu (10/6/2020), Lane dibebaskan dari penjara setelah membayar uang jaminan sebesar 750.000 dollar AS, sekitar Rp 10,6 miliar.
Kuasa hukum Lane, Earl Gray, membenarkan kliennya menerima jaminan tersebut dengan syarat, dan saat ini pulang bersama istrinya.
Bersama Chauvin, ketiganya dipecat dari kesatuan karena dianggap bersekongkol untuk membantu pembunuhan Floyd pasca-beredarnya video di media sosial.
Jadwal sidang Lane akan terjadi 29 Juni, dengan Gray menyatakan dia berniat melayangkan mosi untuk menggugurkan semua dakwaan kliennya.
"Kini, kami bisa memperhatikan apa yang terjadi dari luar. Kami berharap mosi kami akan dikabulkan," ucapnya kepada The Tribune.
Berikut fakta-fakta tentang Derek Chaivin dilansir dari Kompas dalam artikel 'Derek Chauvin, Polisi yang Tindih Leher George Floyd, Diperiksa Tiap 15 Menit'
1. Dipecat, terancam 25 tahun penjara
George Floyd dan polisi yang menindihnya dengan lutut, Derek Chauvin (tmsp.com via Tribunnews.com)
Chauvin langsung dipecat dari jabatannya setelah George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata, tewas pada Senin (25/5/2020).
Pada Jumat (29/5/2020), dia ditangkap dan kemudian dijerat dengan tuduhan melakukan pembunuhan tingkat tiga dan tingkat dua.
Dalam laporan yang diisi Jumat, jaksa penuntut menulis Chauvin menggunakan lututnya untuk menekan leher Floyd selama 8 menit 46 detik.
Sekitar dua menit dan 53 detik kemudian, Floyd dinyatakan "tidak responsif" sehingga harus mendapat perawatan sebelum dinyatakan tewas.
Dalam video yang viral, George Floyd sempat terdengar memohon kepada sang polisi agar mengangkat lututnya. "Aku tak bisa bernapas," pintanya.
Jika terbukti, Chauvin bisa dipenjara selama 25 tahun untuk tuduhan pembunuhan tingkat tiga, dan 10 tahun untuk pembunuhan tingkat dua.
Tuduhan yang dijeratkan kepada Chauvin berbuah gelombang demonstrasi, yang kemudian meluas hingga ke 30 kota seluruh AS.
2. Digugat cerai istri
Setelah terancam hukuman puluhan tahun, rumah tangga Derek Chauvin juga terancam kandas.
Hal ini setelah istri Derek Chauvin, Kellie Chauvin mengajukan permintaan cerai setelah kasus yang menjerat suaminya ramai.
Menurut pengacaranya, sang istri begitu hancur mendengar kematian Floyd, yang memunculkan gelombang protes besar di seluruh AS.
Dalam keterangan tertulis Kantor Firma Hukum Sekula PLLC, Kellie secara resmi mengajukan cerai kepada sang suami, Derek Chauvin.
"Kellie Chauvin sangat sedih dengan kematian Floyd, dan menyampaikan dukacita kepada keluarga, dan mereka yang berkabung karena tragedi ini," ulas kantor hukum Sekula.
Kellie diketahui tidak mempunyai anak dari pernikahannya dengan polisi berusia 44 tahun itu, seperti dilansir CBS News Sabtu (30/5/2020).
"Dia meminta agar privasi anak, orangtuanya, dan keluarga besarnya dihormati, dan mereka tidak diganggu selama kondisi sulit ini," lanjut Sekula.
3. Rekam Jejak Buruk Derek Chaivin
Dikutip dari Kompas.com pada 30 Mei 2020, Chauvin terlibat dalam kasus kematian dan penembakan sebelumnya.
Pada 2006 menangani kasus penikaman, menurut laporan kelompok aktivis Minnesota Communities United Against Police Brutality tahun 2016.
Pria bernama Wayne Reyes yang dicurigai menikam pacar dan seorang temannya.
Enam polisi mencegatnya lalu menembaknya dan Wayne tewas seketika.
Kala itu, para polisi beralasan karena Wayne mengarahkan senapan ke arah mereka.
Dua hari kemudian, Chauvin mendatangi panggilan 911 di daerah Phillips, Minneapolis, seperti yang diberitakan Pioneer Press.
Chauvin dan seorang rekannya memasuki rumah pelapor dan berhadapan dengan Ira Latrell Toles yang dilaporkan kekasihnya.
Toles coba melarikan diri, tapi dilumpuhkan oleh Chauvin dan rekannya.
Dalam laporan, Toles disebut merebut salah satu senjata petugas.
Karena alasan itu, Chauvin kemudian menembaknya di dada.
Pada tahun 2008, Departemen Kepolisian memberi Chauvin medali atas keberaniannya menanggapi insiden dengan pria bersenjata, seperti yang dikutip Pioneer Press, dilansir Insider.
Sementara di tahun 2011, lagi-lagi Chauvin kembali terlibat dalam kasus penembakan polisi.
Dirinya termasuk di antara lima polisi yang menanggapi laporan penembakan.
Leroy Martinez, korban, berlari dari lokasi kejadian dan para polisi mengejarnya.
Polisi mengatakan, Martinez menodongkan pistol saat ia melarikan diri.
Salah satu polisi, Terry Nutter kemudian menembak Martinez.
Padahal menurut Star Tribune, seorang saksi mata membantah klaim polisi bahwa Martinez menodongkan senjata.
Hampir dua dekade di Kepolisian Minneapolis, Chauvin telah menjadi subyek dari beberapa keluhan internal, menurut database Communities United Against Police Brutality (CUAPBP).
Terdapat tiga ulasan terpisah dari Otoritas Tinjauan Sipil.
Chauvin Disebut-sebut menggunakan "nada merendahkan", "bahasa yang merendahkan", dan "bahasa-bahasa tak pantas lain".
Selain itu ada juga ulasan "Ditutup - Tidak disiplin".
4. Diperiksa TIap 15 Menit
Saat ini Derek Chauvin berada dalam pengawasan ketat di penjara.
Chauvin disebut mempunyai kamera yang fokus hanya kepadanya setiap hari, dan harus menjalani pemeriksaan setiap 15 menit.
Derek Chauvin, yang ditangkap pada Jumat (29/5/2020), saat ini menjalani isolasi di Penjara Ramsey County, St Paul, Minnesota.
Dia ditahan, dengan sebelumnya dipecat, setelah terekam menindih leher George Floyd hingga tewas dalam kejadian di Minneapolis Senin (25/5/2020).
Eks polisi berusia 44 tahun itu dilaporkan dimasukkan ke sel khusus, di fasilitas yang kabarnya diperuntukkan bagi tahanan level tinggi.
Sumber kepada TMZ menerangkan, Chauvin sama sekali tidak melakukan kontak mata dengan siapa pun ketika dia sampai di penjara pada Jumat.
Otoritas setempat tidak mengonfirmasi apakah pemasangan kamera itu bertujuan untuk mencegah Chauvin melakukan bunuh diri.
Diberitakan Daily Mirror Minggu (31/5/2020), Penjara Ramsey County menerangkan pemeriksaan setiap 15 menit itu bagian dari prosedur.
Meski begitu, sumber di internal lembaga pemasyarakatan mengungkapkan, mereka tidak ingin Chauvin melakukan hal konyol selama ditahan.
TMZ memberitakan, si mantan polisi disebut menghabiskan 23 jam waktunya dalam sel, dengan satu jam sehari dia diizinkan berjalan ke luar.(Ardi Priyatno/Putra Dewangga/Kompas/Surya.co.id)