TRIBUNMANADO.CO.ID - Perbankan di Sulawesi Utara (Sulut) diprediksi masih bisa mencatat pertumbuhan meskipun tengah menghadapi pandemi Covid-19.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulutgomalut, Slamet Wibowo mengatakan, pihaknya optimis perbankan masih bisa mencatatkan pertumbuhan seperti capaian di triwulan I 2020.
"Di triwulan II masih bisa tumbuh meskipun tidak tinggi," kata Slamet, Senin (01/05/2020).
Berdasar data OJK, kinerja perbankan tumbuh positif di kuartal pertama 2020. Baik dari sisi total asset, kredit tersalur dan Dana Pihak Ketiga (DPK).
Pertama, untuk total asset perbankan di Sulut mencapai Rp 62,5 triliun. Angka ini tumbuh 5,14 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Sementara, untuk total kredit, perbankan di Sulut membukukan angka Rp 40,6 triliun. Jumlah kredit yang disalurkan seluruh bank di Sulut tumbuh 5,16 persen secara year on year (yoy).
Sementara, total DPK yang dihimpun perbankan di Sulut mencapai Rp 26,4 triliun. Angka ini naik 2,16 persen (yoy).
Slamet optimis karena perbankan di Sulut tetap menyalurkan kredit meski di tengah kondisi pandemi Covid-19. Meskipun memang, itu sangat bergantung pada kondisi pandemi Covid-19.
"Kalau di triwulan I tumbuh 5 persen, di triwulan II tumbuh sedikit di bawah 10 persen sangat baik tapi sedikit di atas 5 persen juga sudah bagus," kata Slamet.
Untuk bisa mewujudkan itu, ia bilang perbankan seyogyanya beradaptasi. Apa yang dia maksud, dalam memasarkan produknya, perbankan jangan terfokus pada 'market' yang selama ini jadi andalannya.
"Bank masih bisa ekspansi ke sektor yang tidak terdampak berat. Ekonomi, sektor riil harus bergerak, bisnis harus berputar agar kehidupan jalan," katanya.
Jika triwulan II bisa tumbuh, Slamet optimistis kinerja perbankan di semester II tahun ini juga tumbuh. "Kita masih punya beberapa bulan. Intinya bank harus beradaptasi," katanya.