Sejarah Indonesia

18 Mei 1998, Sejarah Mencatat Dua Organ Gerakan Mahasiswa Pertama yang Memasuki Gedung DPR/MPR

Editor: Rizali Posumah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswa menduduki Gedung MPR/DPR, menuntut Presiden Soeharto mundur dari jabatannya. Soeharto kemudian mengumumkan pengunduran diri pada 21 Mei 1998.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pertengahan Mei 1998, gelombang aksi mahasiswa yang menuntut Presiden Soeharto mundur dari jabatannya semakin bertambah besar.

Hingga kemudian, pada 18 Mei 1998, ribuan mahasiswa yang berdemonstrasi berhasil menguasai gedung DPR/MPR.

Mereka tergabung dari organisasi kemahasiswaan Forum Kota (Forkot) dan FKSMJ.

Dua organ mahasiswa ini dicatat oleh sejarah sebagai organ gerakan mahasiswa pertama yang memasuki Gedung DPR/MPR.

Pada hari yang sama, pimpinan DPR yang diketuai Harmoko juga meminta Soeharto mundur.

Ada cerita menarik di balik peristiwa bersejarah di era reformasi itu.

Salah satu aktivis 1998, Mohamad Syafi' Alielha atau akrab disapa Savic Ali, menuturkan bahwa saat itu mahasiwa yang tergabung dalam organisasi Forum Kota tidak berencana untuk menduduki gedung DPR.

Saat itu, massa Forkot yang terdiri dari 9.000 mahasiswa merupakan massa aksi yang pertama kali merangsek ke kawasan gedung DPR.

"Memang yang pertama kali masuk ke DPR dalam jumlah besar memang Forkot, sekitar 7.000-9.000 orang."

"Tapi sebenarnya kami juga enggak ada rencana menduduki (gedung DPR)," ujar Savic dalam "Satu Meja" di Kompas TV, Senin (21/5/2018) malam.

Menurut Savic, Forkot sudah memulai aksi menuntut Soeharto mundur sejak 1997. Demonstrasi bermula aksi mimbar bebas yang diadakan di beberapa kampus.

Aksi tersebut kemudian diikuti oleh organisasi mahasiswa lainnya, termasuk demonstrasi besar mahasiswa Universitas Trisaksi pada 12 Mei 1998.

Demonstrasi di depan kampus Universitas Trisakti itu sendiri kemudian berubah menjadi tragedi. Empat mahasiswa Trisakti tewas akibat ditembak peluru tajam oleh aparat keamanan.

Selain itu, lebih dari 200 orang mahasiswa terluka akibat tembakan peluru karet, peluru tajam, hingga aksi kekerasan yang dilakukan aparat keamanan.

Savic melanjutkan, pada aksi 18 Mei 1998 itu Forkot tidak memiliki agenda untuk menduduki gedung DPR. Mereka hanya menggelar aksi di depan gedung DPR.

Mereka juga meminta perwakilan Forkot masuk ke DPR untuk bertemu pimpinan parlemen."

"Sebab, saat itu delegasi mahasiwa dari Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se-Jakarta (FKSMJ) sudah diizinkan masuk dan bertemu pimpinan DPR/MPR.

"Kami juga enggak ada target untuk menjebol. Saat itu agak tricky, karena waktu itu sebenarnya sudah ada teman-teman dari FKSMJ yang bertemu pimpinan DPR di dalam tapi mereka perwakilan," kata Savic.

"Kemudian Forkot datang dengan membawa ribuan massa. Kami negosiasi dengan aparat yang menjaga, minta delegasi ditambah."

"Begitu gerbang dibuka sedikit, langsung ditarik oleh teman-teman dari kanan dan kiri. Akhirnya ribuan orang masuk," tuturnya.

Peristiwa itu kemudian diberitakan oleh berbagai media massa nasional. Kabar mahasiswa berhasil menduduki gedung DPR tersebar ke berbagai organisasi.

Semakin sore, jumlah mahasiwa yang datang ke gedung DPR semakin banyak.

Mereka memutuskan untuk bertahan di gedung DPR selama empat hari hingga Soeharto menyatakan berhenti sebagai presiden pada 21 Mei 1998.

Savic mengaku tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat itu. Ia menilai Soeharto mundur terlalu cepat.

Pasalnya, aksi demonstrasi mahasiswa yang terjadi sejak 1970-an tidak berhasil menjatuhkan sosok pemimpin yang berjuluk "The Smiling General" itu.

Sementara, Soeharto menyatakan mundur setelah ribuan mahasiwa menguasai gedung DPR hanya dalam beberapa hari.

"Saya tidak mengira Soeharto akan mundur secepat itu, DPR diduduki mahasiswa hanya dalam empat hari. Karena sebelumnya sudah banyak aksi yang menuntut Soeharto mundur tapi gagal," ucap Savic.

Jelang Idul Fitri, Terminal Malalayang Manado Terpantau Sepi

Gramedia Bagi-bagi Diskon 30 Persen untuk Semua Buku hingga 19 Mei 2020

Selain Mencabik Keutuhan NKRI, Bupati Boltim Sehan Landjar: Virus Corona Merobek Perekonomian

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita di Balik Aksi Mahasiswa Kuasai Gedung DPR Saat Reformasi 1998".

Berita Terkini