TRIBUNMANADO.CO.ID - Dua pasien di Sulawesi Utara mendapat penanganan khusus kaitan dengan pencegahan kasus Covid 19 atau tenar disebut Virus Corona.
Kepala Dinas Kesehatan Sulut, dr Debbie Kalalo menjelaskan, penanganan itu membuat pasien mendapat perawatan di Ruang Isolasi RSUP Kandou
"Sekarang ini memang masih ada 2 orang yang dirawat di ruang Isolasi RSUP Prof RD Kandou. Yang bersangkutan masuk dalam kriteria pasien dalam pengawasan karena gejala yang dideritanya, serta adanya riwayat perjalanan ke daerah terjangkit," ujar dr Debbie.
Ia menegaskan, pasien dalam pengawasan yang dirawat di ruang isolasi tidak bermakna bahwa yang bersangkutan sudah pasti menderita Covid 19.
"Tetapi ini Standard Operasional Prosedur perawatan penyakit menular," jelasnya.
Lanjut dia, tindakan isolasi dilakukan sebagai bentuk pelayanan publik untuk mencegah penularan penyakit ke masyarakat.
"Sampel dari yang bersangkutan telah diambil dan diperiksa di Badan Litbangkes Kemenkes Republik Indonesia, dan dalam waktu yang tidak terlalu lama status yang bersangkutan sudah akan diketahui," katanya.
Dr Debbie mengatakan, Dinas Kesehatan, maupun Rumah Sakit dan petugas kesehatan yang merawat yang bersangkutan, dilarang keras untuk membocorkan identitas maupun alamat dari yang bersangkutan.
"Pelanggaran terhadap aturan ini dapat dikenakan sanksi pidana," tegasnya. (ryo)
• Gadis Cantik Asal Manado Termotivasi Model Victoria Secret
dr Hanry: Hasil Sampel Pemeriksaan Warga Asal Bitung Diduga Terpapar Covid-19 Masih Ditunggu
Indonesia dihebohkan dengan masuknya virus corona di Indonesia yang diumumkan Presiden Joko Widido beberapa waktu lalu.
Kbususnya di Provinsi Sulawesi Utara, terdapat dua orang yang masuk diruang isolasi RSUP Prof Kandou Malalayang Manado, tapi keduanya negatif.
Sekarang ada lagi ada satu orang pasien yang di isolasi karena diduga terjangkit virus corona.
Kabid Pelayanan Medik RSUP Prof Kandou, dr Hanry Takasenseran, membenarkan adanya pasien yang sekarang lagi di isolasi RSUP Prof Kandou dalam masa pengawasan.
"Pasien yang di ruang isolasi hanya satu orang dan masuk kemarin pada pukul 18.00 Wita," kata Hanry ketika dikonfirmasi Rabu (4/3/2020).
Ia juga bilang, sampel sudah diambil saat pasien masuk kemarin, dan pengiriman oleh Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Manado.
"Pasien dari Bitung dan hasil sampel mungkin akan sampai tiga atau empat hari," tutupnya.