TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang pria memilih mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di Tomohon, Sulawesi Utara.
Pria berinisial VP (47) di Kecamatan Tomohon Tengah Kota Tomohon, Rabu (22/01/2020).
Amatan Tribunmanado.co.id terlihat raut wajah Lety, istri korban, anak dan keluarga korban penuh kesedihan dan duka mendalam atas peristiwa tersebut.
Tangis dan air mata terus bercucuran di wajah istrinya dengan memegang erat tangan suaminya yang sudah terbaring kaku di dalam peti.
Ketika akan mewancarai istri dan kedua anak anaknya masih berada dalam kondisi lemah bahkan tak bisa berkata-kata.
Berikut fakta-fakta VP gantung diri:
1. Gantung Diri di Pohon Alvokad
Tenny P, adik ipar korban mengatakan peristiwa pertama kali diketahui anak-anak sekitar yang melewati halaman rumah.
Mereka melihat ada seorang pria dalam keadaan tak bernyawa dengan posisi tergantung tepat berada di atas pohon alpokad di bagian belakang rumah.
"Setelah dicek oleh warga ternyata dia, setelah melakukan evakuasi untuk menurunkannya.
Kemudian langsung membawanya ke rumah sakit untuk dilakukan penanganan medis, ketika tiba di rumah sakit, apa daya nyawanya sudah tidak tertolong lagi," ujarnya
2. Istri Pingsan
Lety, sang Istri terlihat istri korban dalam keadaan histeris bahkan sudah beberapa kali pingsan ketika memandang suaminya dalam keadaan terbujur kaku, tak bernyawa di RS Bethesda.
Ketika diwawancarai istri korban, belum bersedia memberikan keterangan karena masih syok.
Saat peristiwa gantung diri diketahui, warga pun di sekitar lokasi berusaha menolong korban untuk membawanya ke rumah sakit.
Ketika sesampainya di rumah sakit, nyawa korban sudah tidak bisa diselamatkan.
Sementara dari pihak kepolisian sudah berada di lokasi rumah sakit dan sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut.
3. Kepsek SMP
Korban VP merupakan kepala sekolah menengah pertama di Tabukan, Kabupaten Sangihe.
VP padahal sudah merencanakan akan kembali ke Kabupaten Sangihe pada Kamis besok hari.
Dia akan kembali ke tempat kerja sebagai kepala sekolah menengah pertama di Tabukan, Sangihe.
4. Pesan Terakhir
VP sebelum meninggal sempat menghubungi adiknya melalui handphone dengan mengirim SMS yang bertuliskan: "tolong titip kita pe anak-anak deng tolong jaga akang pa dorang,".
Adik korban, Grisye P mengatakan sebelum kejadian korban sempat menghubungi dirinya.
"Jaga akang kita pe keluarga termasuk anak-anak neh ade," ungkapnya.
Grisye merasa tidak tenang dan segera menuju ke kediaman kakaknya di Tomohon walaupun berada di Desa Minanga, Kabupaten Mitra.
Ketika dalam perjalanan, mendengar kabar bahwa kakaknya sudah meninggal dunia akibat gantung diri.
"Saya sangat tidak percaya akan peristiwa ini, karena sosok kakak saya sangat baik dan ramah bagi saudara-saudaranya dan kenapa peristiwa ini menimpa kami," ungkapnya
5. Jenazah Dibawa ke Mitra
Pelayat terus berdatangan untuk melihat keadaan jenasah akibat peristiwa gantung diri di Talete Dua.
Jenazah rencana akan dibawa kampung halaman di Desa Minanga Kabupaten Minahasa Tenggara.
Keluatha akan mengadakan ibadah sekaligus pelepasan pada Rabu malam ini.
Kompol Cilion Diar, Kapolsek Tomohon Tengah menyampaikan kepolisian masih dalam penyelidikan lebih lanjut terkait peristiwa ini. (Rian)
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.