KKB Papua

KKB Papua Serang Anggota Brimob di Mimika saat Tahun Baru, Kontak Senjata Selama 10 Menit

Editor: Frandi Piring
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kontak Senjata Anggota Brimob dan KKB Papua di Mimika saat tahun baru 2020.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Aparat keamanan terlibat baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kampung Banti, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua, Rabu (1/1/2020) dini hari.

Peristiwa itu bermula ketika anggota Brimob dari Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) diperbantukan untuk menjaga keamanan saat malam pergantian tahun di Pos Satgas Aman Nusa di Kampung Banti 2.

Dari keterangan yang disampaikan Kapolsek Tembagapura AKP Hermanto, saat itu ada polisi yang sedang melakukan kegiatan pengamanan mendengar suara letusan senapan sekitar enam kali.

Pasukan KKB Papua dengan Persenjataan (Facebook TPNPB)

Suara tembakan itu berasal dari arah blok C Kampung Banti 1 yang diduga berasal dari kelompok Kali Kopi.

Serangan itu diketahui mengarah ke Pos Satgas Aman Nusa di Kampung Banti 2 yang dijaga personel Brimob.

Mengetahui adanya serangan itu, aparat keamanan dari Brimob yang berjaga di Pos Satgas Aman Nusa di Banti 2 langsung memberikan serangan balasan.

Peristiwa baku tembak antara anggota Brimob dengan KKB berlangsung sekitar 10 menit.

"Sehingga personel Satgas Aman Nusa NTT melakukan aksi balasan tembakan," kata Hermanto dalam keterangan tertulisnya, Rabu sore.

3 Kisah Unik Perburuan KKB Papua, Pengalaman Mistis Prajurit Kopassus hingga Mimpi Komandan TNI AD (Kolase TribunManado Foto Tribunnews/Ist)

Tak berselang lama, atau sekitar pukul 01.20 WIT kontak tembak kembali terjadi. Terdengar suara letusan senjata api di Kampung Banti 1 sebanyak 10 kali. Kemudian dibalas tembakan lagi oleh aparat Brimob.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Dan situasi dianggap berangsur mulai kondusif.

"Situasi aman dan terkendali," kata Hermanto. (Kompas.com)

Serangan KKB Papua di Akhir Tahun 2019

Terbaru, seorang anggota TNI dari Yonif 713 gugur setelah dihadang Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) di Bewan Baru, Distrik Yeti, Kabupaten Keerom, Papua, Senin (30/12/2019) siang.

Anggota yang gugur tersebut bernama Serda Miftachur Rohmat, Wakil Komandan Pos Bewan Baru Satgas Yonif 713/ST.

Dia menjelaskan, penghadangan terjadi ketika kedua korban bersama delapan rekannya akan mengambil logistik ke Pos Kali Asih.

Saat penghadangan, kata dia, sempat terjadi baku tembak dari kedua pihak.

"Ada anggota kita dari Pamtas 713 yang akan mengambil logistik dari Pos Bewan Baru ke Pos Kali Asih, kurang lebih jaraknya 5 KM dengan jarak tempuh sekitar 3 jam," kata dia.

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Cpl. Eko Daryanto (KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI)

Mengenai pelaku penghadangan, Eko menduga dilakukan KKB pimpinan Jefrison Pagawak.

"Sekitar setelah perjalanan 2 jam mereka dihadang oleh KKB yang diduga pimpinan Jefrison Pagawak," kata Eko.

Saat ini, kedua korban sudah berada di RS Marthen Indey setelah dievakuasi menggunakan Helybell.

Kontak Senjata di Wilayah Puncak, Papua

KKB kini mulai masuk ke Distrik Ilaga, yang merupakan ibu kota Kabupaten Puncak.

Kelompok kriminal bersenjata (KKB) terus meneror warga yang ada Kabupaten Puncak, Papua.

Ilustrasi: Kronologi Prajurit TNI Diserang KKB Papua Saat Sedang Shalat ((Kolase Intisari dan youtube))

Setelah menewaskan 3 warga sipil dalam 2 kejadian, kelompok ini pun melakukan pembakaran di Kampung Kimak.

"Kemarin ada pembunuhan terhadap pedagang di bandara, lalu malamnya mereka masuk dengan jumlah yang besar dan melakukan pembakaran di Kampung Kimak".

"Ada beberapa kios yang ada di kampung situ dibakar," ujar Bupati Puncak Willem Wandi saat dihubungi, Minggu (29/9/2019).

Willem meminta seluruh masyarakt untuk selalu waspada menghadapi teror KKB.

Berikut ini fakta selengkapnya:

1. Kontak senjata dengan aparat

Kelompok kriminal bersenjata ( KKB) terus meneror Kabupaten Puncak, Papua.

Setelah menewaskan 3 warga sipil dalam 2 kejadian, mereka kini mulai masuk ke Distrik Ilaga, yang merupakan ibu kota Kabupaten Puncak.

"Kemarin ada pembunuhan terhadap pedagang di bandara, lalu malamnya mereka masuk dengan jumlah yang besar dan melakukan pembakaran di Kampung Kimak. Ada beberapa kios yang ada di kampung situ dibakar," ujar Bupati Puncak Willem Wandi saat dihubungi, Minggu (29/9/2019).

Namun, aksi KKB terus berlanjut hari ini.

Mereka masuk ke Distrik Ilaga dan melakukan kontak senjata dengan aparat keamanan.

"Lalu dilanjutkan tadi pagi di Ilaga, dengan kontak senjata antara KKB dengan TNI yang bertahan menjaga Ilaga. Mereka betul terang-terangan beraksi di siang hari," kata Willem.

Willem mengatakan, KKB masuk ke Distrik Ilaga dan melakukan kontak senjata dengan aparat keamanan.

"Lalu dilanjutkan tadi pagi di Ilaga, dengan kontak senjata antara KKB dengan TNI yang bertahan menjaga Ilaga".

"Mereka betul terang-terangan beraksi di siang hari," kata Willem.

2. Warga Diminta waspada teror KKB

Adanya aksi teror yang dilakukan KKB, Bupati Puncak Willem Wandi meminta seluruh masyarakat untuk selalu waspada.

Ia pun menyatakan akan segera kembali ke Ilaga untuk membahas situasi terkini dan mencari solusi bagi masyarakat.

"Besok saya akan ke Ilaga dan kita akan rapatkan agar masyarakat yang ketakutan, dalam jangka waktu yang pendek kita kirim ke Mimika. Kalau kita bertahan di sana pasti mereka tidak tenang," kata Willem.

Selain itu, Willem meminta TNI-Polri untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat sipil yang ada di Ilaga.

3. KKB nyatakan siap perang dengan TNI-Polri

Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto membenarkan adanya pembakaran honai atau rumah adat milik Kepala Distrik Kimak, pada Sabtu malam.

Kemudian, pada Minggu pagi, KKB mengeluarkan tembakan dan menyatakan siap berperang dengan TNI-Polri.

PENGEJARAN KKB Papua, KKB Gunakan Tentara Anak di Bawah Umur, Ini Dalih Juru Bicara Separatis OPM. Foto yang diambil West Papua Liberation Army dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada Mei 2019 di daerah Nduga di dataran tinggi Papua menunjukkan kelompok bersenjata ini terdiri atas atas pria dewasa dan anak di bawah umur. (AP/OPM)

Menurut Eko, agar aksi KKB tidak meluas, aparat keamanan melakukan pengejaran dan berjaga-jaga di sekitar lokasi yang diperkirakan menjadi lintasan kelompok tersebut.

"Dari laporan yang diterima, diketahui kelompok itu dipimpin Penni Murib dan Telaga Telenggen," kata Eko.

Menurut Eko, kini warga di Ilaga mengungsi ke Koramil Ilaga.

Seluruh personel TNI masih terus bersiaga untuk mengamankan masyarakat.

4. Istri Tak tahu suami ditembak KKB

Eni Safitri (28), tidak menyangka bila suara tembakan yang didengarnya telah merenggut nyawa suaminya Caharuddin (25).

Diakuinya, ia sempat mendengar suara tembakan, namun dikiranya bunyi tembakan biasa yang sering didengarnya di Ilaga, Kabupaten Puncak.

"Saya kira itu bunyi biasa. Saat waktu itu sedang tidurkan anak saya dalam kamar," kata Eni ditemui di Kamar Jenazah RSUD Mimika, Minggu (29/9/2019).

Saat peristiwa tragis terjadi pada Sabtu (28/9/2019), Eni sedang menidurkan anaknya Avia Salima yang baru berusia 1,8 tahun.

Dia sempat mendengar suara tembakan, namun dikiranya bunyi tembakan biasa yang sering didengarnya di Ilaga, Kabupaten Puncak.

Eni sendiri baru mendiami Ilaga selama 8 bulan.

Sedangkan suaminya Caharuddin sudah sekitar 4 tahun menjaga Kios Onyong, di dekat Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga.

"Saya kira itu bunyi biasa. Saat waktu itu sedang tidurkan anak saya dalam kamar," kata Eni ditemui di Kamar Jenazah RSUD Mimika, Minggu (29/9/2019).

Eni kemudian keluar dari dalam kamar.

Dia sempat menanyakan suaminya di mana, namun warga yang berada dekat kios hanya terdiam.

Eni pun terkejut, saat melihat di bawah meja kasir dalam kios suaminya sudah tergeletak dengan bersimbah darah.

Eni mengaku, setelah mendengar cerita para saksi, kedua terduga pelaku yang menembak mati suaminya itu sudah pernah berbelanja di kios sebelumnya.

"Orang itu biasa datang belanja. Tapi saya tidak sempat lihat karena waktu saya keluar mereka sudah pergi," katanya.

Minggu sore, jenazah Caharuddin, telah diterbangkan ke Makassar, Sulawesi Selatan, untuk dimakamkan di kampung halamannya di Desa Walenreng, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone.

Jenazah Caharuddin sebelumnya pada Minggu pagi diterbangkan dari Ilaga ke Timika menggunakan pesawat milik maskapai Dimonim Air.

Selanjutnya, dibawa ke Kamar Jenazah RSUD Mimika untuk dikafani dan dishalatkan di Masjid Agung Babussalam, Jalan KH. Dewantara, Kota Timika.

Sebelumnya, pada Sabtu (28/9/2019) sekitar pukul 12.30 WIT, Caharuddin meninggal setelah ditembak oleh KKB pimpinan Lekakak Telenggen.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, dari keterangan masyarakat disebutkan bahwa melihat adanya dua orang menggunakan celana pendek dengan ciri-ciri menggunakan penutup kepala hitam, tinggi sekitar 160 cm, dan berbadan kekar serta brewokan.

Satu di antara mereka menggunakan sepatu lumpur. Para pelaku kemudian mengeluarkan pistol dan menembak korban.

"Mereka mengeluarkan pistol lalu mengarahkan kepada korban, serta melakukan penembakan yang mengenai kepala Korban hingga meninggal dunia," kata Kombes Kamal saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu sore.

Setelah menembak korban, kedua pelaku lalu menyampaikan kepada masyarakat yang hendak berbelanja di kios bahwa mereka berdua adalah adik dari Lekakak Telenggen.

"Setelah itu kedua pelaku melarikan diri ke arah Kali Nakimo atas Bandara Ilaga," tuturnya. (*)

(Kompas.com/bangkapos.com)

Berita Terkini