TRIBUNMANADO.CO.ID - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kini menjadi pusat perhatian publik.
Nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kini kerap menjadi perbincangan.
Tak hanya soal pernikahannya dengan Puput Nastiti Devi, kini Ahok pun telah menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Jabatannya menjadi sorotan publik, Ahok diketahui sempat datang ke Uni Emirat Arab.
Hal itu lantaran Ahok menyaksikan Formula 2 Abu Dhabi pada Jumat 23 November 2019.
Ajang balap mobil super cepat itu digelar di Sirkuit Yas Marina.
• KENALI Tanda-Tanda Akan Terjadi Gempa Bumi Ini, Agar Anda Bisa Mengantisipasi Lebih Awal Tanpa Panik
Namun tak sekedar menonton, Ahok membeberkan tujuan lain datang ke Formula 2 Abu Dhabi.
Ahok menyampaikan hal tersebut melalui tayangan YouTube Om Mobi.
Om Mobi menanyakan mengenai panggilan 'Ahok' kepada mantan suami Veronica Tan itu.
"Pak Ahok saya boleh panggil Om Ahok enggak sih?" tanya Om Mobi, dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Om Mobi, pada Rabu (4/12/2019).
"Enggak apa-apa," ucap Ahok.
Lantas Om Mobi bertanya tanggapan Ahok mengenai Formula 2 Abu Dhabi.
"Luar biasa, seru enggak ini?" tanya Om Mobi.
Ahok menjelaskan tak hanya menonton, dia juga mengharapkan Research and Development yang diperoleh dari ajak balapan tersebut mampu bermanfaat bagi Indonesia.
"Ya kita nonton aja, diharapkan kedepannya ini bagaimana R&D dari sini dapat bermanfaat buat kita," ucap Ahok.
Ahok juga mengatakan ajang Formula 2 Abu Dhabi dapat menjadi sarana promosi bagi produk-produk Pertamina.
• Sarita Abdul Mukti Puji Aksi Shafa Harris Labrak Jennifer Dunn, Melaney Ricardo Dibuat Melongo
"Ya teknologi, F2 ini pertahun ini mesinnya enggak boleh ganti," ucap Ahok.
"Segala macam pelumas harusnya sangat kuat,"
"Jadi ini ajang promosi yang baik," imbuhnya.
• PENYEBAB Ustaz Abdul Somad Ceraikan Mellya Juniarti, UAS Sempat Sebut Harus Siap Dijadikan yang ke-2
SIMAK VIDEONYA:
Candaan Ahok di Hari Pertama Jabat Bos Pertamina Dikhawatirkan
Direktur Eksekutif Indobarometer M Qodari menuturkan kekhawatiran candaan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok di hari pertamanya menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Ahok BTP telah resmi dilantik menjadi bos Pertamina pada Senin (25/11/2019) di Kementerian BUMN, Jakarta.
Resmi menjadi Komisaris Utama Pertamina, Ahok BTP berarti telah mulai bekerja menjalankan tugasnya.
Meski Senin (25/11) menjadi hari pertama Ahok bertugas Komisaris Utama Pertamina, rupanya aksi BTP telah membuat pengamat M Qodari khawatir.
Hal itu diungkapkan M Qodari saat menjadi narasumber Kompas Petang dilansir dari live streaming Kompas Tv pada Senin (25/11/2019).
Mulanya, M Qodari membahas mengenai peraturan Ahok wajib mundur atau tidak menjadi anggota PDIP saat menjabat bos BUMN.
M Qodari menuturkan, berdasarkan peraturan Menteri BUMN sampai sejauh ini menuliskan bahwa anggota parpol tak harus mundur.
"Tapi nanti coba dikonfirmasi ke Bung Andre Rosiade," tutur M Qodari.
Lebih lanjut, M Qodari menjelaskan Ahok menjadi anggota PDIP namun tak ada momentum strategis yang akan terjadi dalam waktu dekat ini.
"Mungkin peristiwa politik terdekat itu Pilkada 2020 tetapi saya tak melihat tanda-tanda Ahok akan maju," tegas M Qodari.
M Qodari menyatakan, menjadi komisaris utama Pertamina merupakan sebuah berkat Tuhan pada Ahok.
"Barangkali blessing this guy buat Ahok. Momentum politik besar belum ada, kalau mau jadi anggota DPR harus nunggu lima tahun lagi," beber M Qodari.
• Kunci Gitar Atau Chord dan Lirik Lagu Bukti oleh Virgoun
Selain itu, M Qodari mengaku pesimis dengan masa depan politik Ahok ke depannya.
"Peristiwa 2017 itu menjadi catatan hitam Ahok, dia telah membuka kotak pandora yang namanya isu sara. Ahok mempunyai kelemahan di komunikasi politik."
"Kekuatan Ahok itu pada kerja. Untuk itu saya minta Pak Ahok bekerja saja tak perlu berbicara," jelas M Qodari.
Dengan penjelasan tersebut, M Qodari lantas mengungkapkan kekhawatirannya.
"Saya hari ini sudah mulai khawatir, ternyata Pak Ahok melayani doorstop dengan wartawan dan sudah mulai ada satu sampai dua jokes, nah saya khawatir kalau tidak direm takut bablas," tegas M Qodari.
M Qodari menegaskan, beberapa pernyataan jokes Ahok seperti S3 Mako Brimob bisa menuai interprestasi berbeda di masyarakat.
"Mungkin maksudnya tak jelek dan buruk, tetapi begitu pernyataan sampai ke publik itu sudah punya logikanya sendiri," ucap M Qodari.
Menurut M Qodari, pernyataan yang terlontar itu bisa jadi bom waktu.
"Bom waktunya luar biasa," papar M Qodari.
Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com