Menteri Jokowi

Dokter Terawan Menteri Kesehatan, Dipecat IDI Karena Metode Cuci Otaknya, Malah Diakui Internasional

Editor: Finneke Wolajan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala RSPAD Gatot Soebroto, dr Terawan Agus Putranto meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (22/10/2019). Sesuai rencana, Presiden Joko Widodo memperkenalkan jajaran kabinet barunya kepada publik mulai Senin (21/10/2019), usai Jokowi dilantik pada Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan periode 2019-2024 bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Tribunnews/Irwan Rismawan

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dokter Terawan terpilih menjadi Menteri Kesehatan di Kabinet Jokowi Jilid 2.

Dokter Terawan Agus Putranto pun sudah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai kepala RSPAD Gatot Soebroto.

Selain dokter, dr terawan adalah prajurit TNI berpangkat mayor jenderal.

Profil Nadiem Makarim Bos Gojek yang Jadi Mendikbud, Lulusan Harvard dan dari Keluarga Terpandang

Daftar Menteri Kabinet Indonesia Maju, Jokowi Tekankan Agar Para Menteri Tidak Korupsi

Ini Daftar Resmi Menteri Jokowi-Maruf, Bandingkan Dengan Bocoran Yang Beredar, Banyak Yang Tepat

Nama dr Terawan mencuat di nasional karena sempat membuat heboh mengenai metode cuci otaknya dan sempat dipecat Ikatan Dokter Indonesia (ID).

Ia menemukan metode baru untuk penderita stroke.

Metode yang biasa disebut brain flushing itu juga tertuang dalam disertasinya bertajuk “Efek Intra Arterial Heparin Flushing Terhadap Regional Cerebral Blood Flow, Motor Evoked Potentials, dan Fungsi Motorik pada Pasien dengan Stroke Iskemik Kronis".

Disertasi tersebut ia sertakan dalam studi doktoratnya di Universitas Hassanuddin.

Tentu saja, metode ini mengundang pro dan kontra di kalangan praktisi dan akademisi kedokteran.

Namun, Terawan Agus Putranto mampu membuktikannya.

Dalam pengalamannya, pasien bisa sembuh dari stroke selang 4-5 jam pasca operasi.

Metode pengobatan tersebut bahkan telah diterapkan di Jerman dengan nama paten ‘Terawan Theory’.

Terawan mendapatkan sejumlah penghargaan.

Di antaranya penghargaan Hendropriyono Strategic Consulting (HSC) dan dua rekor MURI sekaligus sebagai penemu terapi cuci otak dan penerapan program Digital Substraction Angiogram (DSA) terbanyak.

Simak ringkasannya dilansir dari TribunJakarta:

1. Dipecat IDI, dr Terawan diakui internasional

Metode digital substraction angiography (DSA) atau Cuci Otak yang ditemukan dokter Terawan Agus Putranto terkenal sampai dunia internasional.

dr Terawan bahkan memenuhi undangan Rumah Sakit Krankenhaus Nordwest Jerman untuk mengenalkan metode cuci otak ini.

Ia menjalani riset bersama para dokter di Jerman berdasarkan video yang diterima warta kota dari salah satu pasiennya.

dr Terawan hingga saat ini masih RS Kraukenhause di Jerman yang mengajaknya riset bersama.

"Ya, sekalian menunjukkan kesejajaran ilmu orang Indonesia dengan teman-teman di Jerman. Jangan sampai kami di Indonesia hanya dianggap main ngeyel saja dan tidak ilmiah. Sedangkan negara lain sangat menghargai. Kalau bisa nangis saya nangis tenan (benar) karena sedih, " ujarnya kepada media.

dr Terawan menandatangani nota kesepahaman.(Foto:Handout/Leo Nababan) () ()

Dalam kiriman foto Leo Nababan melalui grup WhatsApp, dr Terawan tampak sedang berada di dalam rumah sakit dengan beberapa dokter Jerman.

Selanjutnya, dr Terawan bertemu dengan Presiden ke-3 BJ. Habibie.

dr Terawan dan Presiden RI ke-3 BJ. Habibie di Jerman. (Foto:Handout/Leo Nababan) () ()

Dalam satu forum, tampak dr Terawan sedang menadatangani dan menunjukkan berkas nota kesepahaman.

Terapi cuci otak dengan Digital Substraction Angiography (DSA) diklaim dr Terawan bisa menghilangkan penyumbatan di otak. Diketahui Penyumbatan pada otak menjadi penyebab stroke.

Namun, metode cuci otak yang dikenalkan Terawan menuai pro dan kontra.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Kepala RSPAD Gatot Subroto, dr Terawan Adi Putranto begitu sedih mendengar pemberitaan dirinya diberhentikan dari keanggotaan IDI sementara waktu.

dr Terawan menandatangani nota kesepahaman.(Foto:Handout/Leo Nababan) () ()

Padahal banyak yang mengaku hasil pekerjaan dr Terawan berhasil, termasuk sejumlah politisi ternama hingga seorang perdana menteri.

Kepada rombongan Komisi I DPR, dia bahkan mengaku belum sempat menerima surat yang saat ini tengah diviralkan tersebut.

"Jujur, saya sedih mendengar ini. Sampai sekarang bahkan saya tidak tahu suratnya seperti apa?" kata dia di aula utama Gedung RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (4/4/2018).

Dijelaskan olehnya kepada anggota komisi I DPR, surat itu sebenarnya merupakan surat rekomendasi rahasia atas sidang yang sudah dilakukan pada 2015 lalu.

Ketika itu, sudah tidak ada lagi permasalahan mengenai cara dia melakukan perawatan dengan metode DSA.

Pasalnya, metode itu sudah melalui riset enam orang doktor dan menghasilkan 12 jurnal ilmiah.

"Metode ini juga sudah saya presentasikan di Universitas Hasanudin, Makassar bersama lima orang doktor lainnya.

Soalnya, ini juga menjadi disertasi saya," urainya.

2. JK turun tangan

Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta keputusan pemberhentian sementara dokter Terawan dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia ( IDI) dikaji ulang.

Kepala RS Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto dianggap Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) melakukan pelanggaran etika kedokteran.

"Lebih baik (diselesaikan) di internal, dikaji (ulang) dengan baik," kata Kalla di Markas Palang Merah Indonesia, Senen, Jakarta, Jumat (6/4/2018).

Kalla sendiri mengaku pernah menjadi pasien Terawan. Bahkan, ada juga menteri lain di kabinet yang menjadi pasien dokter ahli radiologi tersebut.

"Tadi kami rapat kabinet terbatas, ada 10 menteri. Saya tanya berapa yang (pernah) dirawat dokter Terawan. Dari 10 (menteri) itu, (ada) enam termasuk saya," ungkap Kalla.

Oleh karena itu, Kalla meminta keputusan IDI tersebut dikaji ulang.

Sebab, sudah banyak orang yang mendapatkan manfaat dari terapi cuci otak untuk penyembuhan penyakit stroke yang dilakukan Terawan.

"Saya kira lebih banyak sekali orang yang (dapat) manfaat. Pak Try (Sutrisno) itu termasuk orang yang dibantu oleh Pak Terawan," terang Kalla.

Sebelumnya, MKEK IDI mengungkapkan, pemberhentian sementara dilakukan karena Terawan dianggap melakukan pelanggaran kode etik kedokteran.

Dalam surat IDI yang beredar, pemecatan sementara terhadap Terawan sebagai anggota IDI berlaku selama 12 bulan, yaitu 26 Februari 2018-25 Februari 2019.

Selain diberhentikan sementara, rekomendasi izin praktik Terawan juga dicabut.

Terawan selama ini diketahui sebagai orang yang mengenalkan metode "cuci otak" untuk mengatasi penyakit stroke.

Terapi cuci otak dengan Digital Substraction Angiography (DSA) diklaim bisa menghilangkan penyumbatan di otak yang menjadi penyebab stroke.

Namun, metode cuci otak yang dikenalkan Terawan menuai pro dan kontra.

3. Testimoni Prabowo: Terawan aset bangsa

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, kaget adanya hukuman dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kepada dokter Terawan Agus Putranto.

Prabowo mengaku dirinya pernah menjalani terapi pengobatan dengan Dokter Terawan.

"Dokter Terawan, saya ini sudah tiga kali diterapi oleh dokter Terawan. Jadi saya merasa prihatin saya kaget," ujar Prabowo di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Kamis (5/4/2018).

Mantan Danjen Kopassus tersebut mengaku telah tiga kali mengikuti terapi dengan pria yang menjabat Kepala RSPAD tersebut.

Prabowo mengatakan berkat jasa Dokter Terawan, dirinya menjadi fit kembali.

Bahkan Prabowo mengaku bisa pidato hingga berjam-jam berkat terapi dokter Terawan.

"Saya Prabowo Subianto pernah dibantu oleh Dokter Terawan dan timnya sehingga sekarang fit. Saya bisa lima jam pidato. Tolong pak Terawan itu aset bangsa," tegas Prabowo.

4. Siap bantu presiden

Dokter Terawan sambangi Istana Kepresidenan untuk bertemu Presiden Joko Widodo hari ini, Selasa (22/10/2019).

Kepala RSPAD Mayjen Terawan tampak mengenakan kemeja berwarna putih dengan lengan panjang dan celana hitam gelap.

Sekira pukul 17:30 WIB, Dokter Terawan masuk ke dalam Istana Kepresidenan Jakarta.

Seusai berbincang dengan Presiden Jokowi, Dokter Terawan berikan kabar kepada awak media.

"Ia saya dapat amanah baru dan tugas baru yang harus saya laksanakan," ujarnya melansir Kompas TV, Selasa (22/10/20190.

Awak media menebak posisi yang akan diisi oleh Dokter Terawan.

"Kemenkes ya pak?" tanya awak media.

Dokter terawan tak menyangkal dan mengatakan jawaban satu di antara wartawan itu benar.

"Iya benar," ujarnya dengan semringah.

Tampak raut wajah bahagia Dokter Terawan saat wartawan mengucapkan selamat kepadanya.

Dokter Terawan seusai bertemu Presiden Jokowi. (YouTube/ Kompas TV)

Ia mengatakan terima kasih sambil tersenyum.

Dokter Terawan mengungkapkan akan fokus membantu Presiden dalam masa jabatannya di tahun 2019-2014.

"Saya tinggal semua, saya harus fokus membantu Pak Presiden dalam kabinet ini, sehingga visi misi beliau bisa tercapai dengan baik," ucapnya.

"Begitu dilantik saya pensiun," ujarnya. (Tribunnework/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul dr Terawan Jadi Menkes: Pangkat Mayjen, Pernah Dipecat IDI Terkait Cuci Otak, Diakui Internasional, https://jakarta.tribunnews.com/2019/10/23/dr-terawan-jadi-menkes-pangkat-mayjen-pernah-dipecat-idi-terkait-cuci-otak-diakui-internasional?

Berita Terkini