NEWS

Suara Tembakan Senjata Api Terdengar, Warga Kaget dan Temukan Seorang Polisi dan Istrinya Meninggal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi Diduga Tembak Kepala Istri Lalu Bunuh Diri, Anak Bungsunya Meronta-ronta. Foto pasangan suami istri Aiptu Pariadi dan istrinya, Fitri saat masih hidup

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar duka datang dari seorang anggota polisi. Yang melakukan bunuh diri. Sebelumnya dia menembak istrinya kemudian bunuh diri.

Aksi pembunuhan dan bunuh diri dilakukan menggunakan senjata api pistol miliknya. Kejadian ini menghebohkan Warga Desa Lidah Tanah Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.

Pasangan suami istri ini bernama Pariadi dan Fitri. Sebelum warga menemukan keduanya tewas, sempat terdengar lebih dahulu suara tembakan senjata api.

Diketahui bahwa Pariadi merupakan personil polisi yang bertugas di Polres Serdang Bedagai.

Belum diketahui secara pasti bagaimana kronologi sehingga keduanya bisa tewas tertembak.

Informasi yang dihimpun diduga kedua pasangan suami istri itu sempat terlihat cekcok.

Rumah pasangan suami istri itu yang berada di dusun 6 ramai dipenuhi warga.

Baca: Informasi Terbaru, Nasib Anak 12 Tahun Dikurung di Dalam Kandang Ayam, Akan Dibawa di Suatu Tempat

Baca: Presiden Jokowi Urutan Ke-13 Tokoh Muslim Berpengaruh di Dunia, Tradisi Blusukan jadi Acuan

Baca: Bermimpi Sedang Berselingkuh Dengan Orang Lain Itu Menurut Pakar Adalah Normal Bagi Otak?, Simak Ini

Facebook Tribun Manado :

Kepala Desa Lidah Tanah, Usman mengatakan warga mendengar suara letusan tembakan sekitar pukul 22.00 WIB.

Secara pasti ia menyebut belum mengetahui bagaimana kronologi kejadian.

"Yang meninggal dengan luka tembak suami istri lah. Warga tahunya karena ada dengar suara tembakan tadi," kata Usman, Minggu (6/10/2019)

Satu persatu personil Polres Serdang Bedagai turun ke Tempat Kejadian Perkara. Tak lama kemudian rekannaya tiba dan melakukan olah TKP.

Sang Anak Meronta-ronta

Untuk kepentingan otopsi jenazah pasangan suami istri, Aiptu Pariadi personil Satnarkoba Polres Serdang Bedagai dan Fitri dibawa ke rumah sakit Sultan Sulaiman Seirampah, Minggu (6/10/2019) dini hari sekira pukul 01.20 WIB.

Saat kedua jenazah dimasukkan ke dalam mobil ambulans anak mereka yang paling bungsu menangis meronta-ronta.

Baca: Peringatan Dini BMKG Minggu 6 Oktober 2019, Wilayah Potensi Gelombang Tinggi

Baca: Jadi Anggota DPR RI, Riwayat Pendidikan Mulan Jameela dan Krisdayanti Jadi Sorotan, Ada Apa?

Baca: Ibu Rumah Tangga Muda Cantik Kaget Tiba-Tiba Ada Pria di Depan Kamarnya, Sempat Dipeluk dan Berontak

Instagram Tribun Manado :

"Aku mau ikut bapak...aku mau ikut bapak," ucapnya.

Saat itu wanita kecil tersebut hanya bisa ditenangkan oleh saudaranya. Polisi pun ikut mencoba menenangkannya.

Ayah Pariadi, Paelan sempat menceritakan bagaimana awal mula dirinya mengetahui kalau anak dan menantunya itu tewas kepada polisi.

Disebutnya saat itu cucunya datang ke rumahnya yang memang berdekatan.

"Dibilang anaknya (anak Pariadi) kek lihat bapak...kek lihat bapak sama mamak, gitu. Aku sudah tidur sebenarnya tadi di rumah. Kalau yang besar sedang di luar," kata Paelan pada polisi.

Kapolres Serdang Bedagai, AKBP Juliarman Eka Putra Pasaribu mengatakan kejadian penembakan terjadi pada Sabtu, (5/10/2019) sekira pukul 23.00 WIB.

Saat kejadian ada empat orang di dalam rumah. Selain dua pasangan suami istri itu juga ada dua anaknya yang tertidur.

"Jadi keduanya tewas dengan luka tembak di kepala. Anak korban ini ada 3 sebenarnya tapi yang di rumah ada dua orang, yang satu lagi sedang di luar rumah. Ini kita bawa ke Sultan Sulaiman untuk otopsi," kata Juliarman.

Informasi yang beredar penembakan lebih dahulu dilakukan Pariadi kepada istrinya yang sedang duduk di ruang tv.

Setelah itu baru kemudian Pariadi menembakkan senjata api ke kepalanya sendiri.

Terkait hal ini Juliarman belum dapat memaparkan secara resmi ke media siapa yang lebih dulu menembak.

Kematian kedua pasangan suami istri ini menggegerkan warga yang tinggal di Desa Lidah Tanah Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.

Pariadi merupakan asli warga dusun 6 Desa Lidah Tanah. (Tribun Medan / Indera)

Penjelasan Kapolres Sergai

Kapolres Serdang Bedagai, AKBP Juliarman Eka Putra Pasaribu menyebut Aiptu Pariadi dan istrinya Fitri yang ditemukan tewas di dalam rumahnya di Desa Lidah Tanah Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai sedang dalam kondisi bertengkar sebelumnya.

Keduanya saling tidak berkomunikasi.

"Keterangan dari anaknya sedang ada masalah mereka. Jadi tidak komunikasi,"ucap Jualiarman ketika ditemui di Tempat Kejadian Perkara Minggu, (6/10/2019).

Selama ini, lanjut Juliarman, Aiptu Pariadi merupakan personil Satnarkoba Polres Serdang Bedagai.

Untuk urusan pekerjaan disebutnya Aiptu Pariadi dikenal sebagai orang yang baik.

"Kerjaannya tidak ada masalah. Dia orangnya baik. Tidak ada melakukan pelanggaran,"kata Juliarman.

Ia mengakui Pariadi telah lama dibekali senjata api untuk kepentingan tugasnya.

Saat ini pihaknya masih memeriksa saksi-saksi khususnya dari keluarga yang bersangkutan.

"Kalau untuk luka kita masih tunggu hasil visum ya. Tapi dari kasat mata ada 3 lubang di kepala. Artinya memang ada 3 kali letusan," kata Jualiarman.

Secara terperinci Juliarman tidak menyebutkan siapa yang terkena dua lubang dan satu lubang di kepala.

Namun informasi yang didapat istrinya terkena peluru senpi dua lubang di kepala sementara Pariadinya satu lubang.

(dra/tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Polisi Diduga Tembak Kepala Istri lalu Bunuh Diri, Anak Bungsunya Meronta-ronta

Subscribe YouTube Channel Tribun Manado :

Berita Terkini