Rusuh Wamena Tewaskan 26 Orang: Ini Data Orang Mengungsi

Penulis: Tim Tribun Manado
Editor: Lodie_Tombeg
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga mengungsi di Mapolres Jayawijaya saat terjadi aksi unjuk rasa yang berakhir rusuh di Wamena, Jayawijaya, Papua, Senin (23/9/2019).

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA – Kepala Kepolisian RI Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan, kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua pada Senin (23/9/2019) menyebabkan lebih dari 20 orang meninggal dunia.

Baca: Dibangun Sejak 2011 dan Sempat Terhenti, Pemerintah Genjot Pembangunan Masjid Ini!

"Sebanyak 26 orang meninggal dunia, 22 orang adalah masyarakat Papua pendatang," kata Tito Karnavian dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Selasa (24/9/2019).

Menurut Kapolri, empat orang lain yang meninggal dunia adalah masyarakat asli Papua. "Itu profesinya mulai dari tukang ojek, pekerja ruko, kemudian bekerja di restoran, mereka ada yang dibacok dan dipanah," kata Tito.

Angka yang disebut Tito Karnavian ini bertambah dari jumlah korban yang dikemukakan Polri pada Selasa pagi. Sebelumnya, Polri menyebut bahwa korban meninggal dunia disebut 23 orang dan 77 orang luka-luka.

Tito menjelaskan, mereka meninggal dunia akibat kekerasan yang terjadi saat kerusuhan di Wamena. Ada juga yang meninggal karena tempat tinggalnya dibakar. "Mereka meninggal akibat luka bacok dan akibat terbakar, di dalam rumahnya atau rukonya yang dibakar," ujar Kapolri.

Baca: Bambang Soesatyo Ketua DPR RI Terkena Gas Air Mata

Selain korban meninggal dunia, Tito juga menyebut bahwa ada 66 orang terluka akibat kerusuhan itu. Mereka yang terluka kemudian dibawa ke rumah sakit di Wamena. Namun, ada juga korban yang perlu dirujuk karena fasilitas tak memadai.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pun sudah menyiapkan pesawat untuk korban yang perlu dirujuk ke Jayapura. "Ada rumah sakit yang representatif di Jayapura, termasuk rumah sakit di KRI Soeharso yang ada di situ," kata Kapolri.

Menurut Tito Karnavian, situasi di Wamena saat ini sudah terkendali. Akan tetapi, polisi masih mengantisipasi agar situasi tak lagi memanas. "Kami waspada sehingga kami menambah pasukan," kata Kapolri. "Tadi pagi kami menambah pasukan lagi, tak perlu disebutkan berapa yang penting kita perkuat keamanan di sana," tuturnya.

Hingga tadi malam, ribuan warga memilih mengungsi di sejumlah titik pengungsian. "Total yang saat ini mengungsi sekitar 5.000 orang," ucap Komandan Kodim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf Candra Dianto. Selain karena rumahnya terbakar, sebagian warga memilih mengungsi karena takut terjadi aksi susulan.

Baca: Mahasiswa 5 Daerah Ini Bakal Gelar Aksi Dukung KPK dan Tolak Revisi KUHP

Sementara, Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal menyebut, saat ini terdapat ada 4 titik pengungsian di Wamena. "Saat ini pengungsi ada di Polres Jayawijaya, Kodim, DPRD Jayawijaya dan Aula Gereja. 4 lokasi tersebut seperti melingkar," ujar dia.

Kondisi di pengungsian, sambung Kamal, kini lebih terakomodir karena ketersediaan bahan pokok sudah cukup memadai, tidak seperti hari sebelumnya. (kps)

Berita Terkini