Kongres PDIP

PDIP Pilih Undang Prabowo Ketimbang SBY di Kongres PDIP, Arief: Bu Mega Konsisten

Penulis: Rhendi Umar
Editor: Rhendi Umar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Megawati, Prabowo dan SBY

TRIBUNMANADO.CO.ID -  Kongres ke V Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP) di Hotel Inna Grand Bali, sudah dibuka pada Kamis (8/8/2019).

Kongres ini masih akan berlanjut hingga Sabtu ( 3/8/2019).

Kongres ini dihadiri oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, Sekjen Hasto Kristiyanto, Ketua Stering Committee (SC) Kongres V PDIP Djarot Syaiful Hidayat, Ketua OC Kongres V PDIP Wayan Koster dan sejumlah kader PDIP lainnya.

Sesuai agenda, Presiden Jokowi bersama Wakil Presiden Terpilih, KH Maruf Amin, para senior dan sesepuh PDIP, menteri kabinet kerja, dan sederet undangan lainnya, akan hadiri kongres PDIP.

PDIP sendiri memastikan tak mengundang Ketua Umum DPP Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Ketua Umum DPP PKS, M. Sohibul Iman.

Sekjen Hasto Kristiyanto mengatakan PDIP hanya mengundang para ketua umum parpol Koalisi Indonesia Kerja (KIK) yang mengusung Jokowi-Maruf Amin pada Pilpres 2019, yakni Golkar, NasDem, PKB, PPP, Hanura, PBB, PKPI, PSI, dan Perindro.

BERITA TERPOPULER: Imam yang Suruh Oknum TNI Bakar Jasad Kasir Indomaret Ditemukan Tewas Tenggelam, Makamnya Dibongkar

BERITA TERPOPULER: Prabowo Gabung Pemerintah Demi Kepentingan Capres 2024, Pengamat: Megawati Sulit Menolak

BERITA TERPOPULER: Prabowo Berpeluang Cari Pasangan dari PDIP di Pilpres 2024, Pengamat: Benang Merah Ditarik Kembali

Menariknya, pesaing Pilpres Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto mendapat jatah undangan khusus dari Megawati.

"Yang kita undang parpol koalisi. Kalau Pak Prabowo diundang khusus," kata dia.

Kehadiran Prabowo di Kongres PDIP memang mengejutkan banyak publik. 

Mengingat, Prabowo menjadi lawan politik PDI Perjuangan sejak Pilpres 2014 hingga Pilpres 2019.

Megawati, Prabowo dan SBY (KOLASE TRIBUNMANADO)

Hubungan Prabowo dengan PDIP menjadi mesra saat pertemuan Jokowi di MRT lalu dilanjutkan makan siang bersama di kawasan Senayan.

Beberapa waktu kemudian, Prabowo bertandang ke kediaman Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.

Keduanya disebut makan siang nasi goreng khas Teuku Umar yang dimasak langsung oleh Megawati.

Dua pertemuan ini pun memunculkan berbagai spekulasi soal kemungkinan bergabung ke pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

Prabowo dan Megawati Saling Hormati

Prabowo memenuhi undangan Megawati untuk menghadiri Kongres PDIP di Bali.

Prabowo sebelumnya diundang secara langsung oleh Megawati saat bertandang ke kediaman Presiden RI ke-5 itu beberapa waktu lalu.

Juru Bicara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut kehadiran Prabowo karena menghormati Megawati.

"Beliau menghormati Bu Megawati," ujar Dahnil kepada Kompas.com, Jumat (2/8/2019).

Prabowo sendiri akan disambut Para Kader PDIP dengan tepuk tangan yang meriah saat menghadiri kongres PDIP.

"Jadi harus simpati dan berikan tepuk tangan yang meriah kepada Prabowo,"  ujar Ketua Organizing Commitee Kongres V, I Wayan Koster, menyampaikan pesan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

BERITA POPULER: Habib Rizieq Tokoh Terbesar Bangsa, Kalahkan Jokowi & Megawati, HH: Ayo Diadu Siapa yang Pancasilais

BERITA POPULER: Ayu Ting Ting dan Nagita Slavina Masuk Nominasi Wanita Tercantik Indonesia 2019

BERITA POPULER: Belum Memiliki Izin Mendirikan Bangunan, 500 Bangunan di Manado Ditertibkan

"Jangan mengeluarkan kata-kata yang menyinggung undangan. Apalagi ada undangan terhormat seperti Pak Prabowo yang hadir. Jadi jangan sampai ada yang bilang, huuu, jangan gitu," jelasnya.

Megawati Lebih Bisa Komunikasi dengan Prabowo Ketimbang SBY

Megawati ternyata lebih bisa berkomunikasi dengan Prabowo ketimbang SBY.

Penjelasan tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono.

Pasalnya, Megawati dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memiliki masalah di masa lalu yang sangat membekas.

Apalagi, kata Poyuono, ketika rezim SBY berkuasa, PDIP berada di barisan oposisi sekalipun sampai "gepeng."

"Saya rasa Bu Mega enggak akan setuju. Bu Mega itu orangnya konsisten dan komit dalam memegang prinsip berpolitik. Sekali engga ya engga. Itulah Bu Mega yang paling saya kagumi. Berada di garis oposisi selama pemerintahan SBY sekalipun sampai gepeng," kata Poyuono.

Megawati, lanjut dia, belum pernah mengatakan bahwa SBY adalah sahabatnya.

"Bu Mega itu justru lebih bisa berkomunikasi dengan Pak Prabowo ya dibandingkan dengan SBY. Belum pernah Bu Mega di depan umum mengatakan SBY itu sahabat Ibu Mega. Tapi kalau dengan Pak Prabowo, Bu Mega mengatakan berteman dekat dengan Prabowo," tuturnya.

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO TV:

Berita Terkini