Lingkar Jokowi

Budi Gunawan, Luhut, Mega, JK dan Dua Tokoh Ini Disebut Paling Berpengaruh di Lingkar Jokowi

Editor: Aswin_Lumintang
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi usai menonton pagelaran wayang kulit di halaman Istana Merdeka, Jumat (2/8/2019) malam.

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Meski segera menjabat Presiden Republik Indonesia periode kedua, namun tetap ada orang-orang 'berkuasa' di belakang Presiden Jokowi yang perannya sangat menentukan sang presiden dalam bersikap dan mengambil keputusan.

Pengamat politik Refly Harun menyebut ada enam orang kuat yang berada di lingkaran Presiden Joko Widodo.

Bahkan ketokohan orang-orang tersebut melebihi pembantu Jokowi yang lain.

Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun berdiskusi dalam acara Polemik Dramaturgi Pemilu Serentak di Jakarta, Sabtu (25/1/2014). Sebelumnya Mahkamah Kontritusi mengabulkan tuntutan koalisi masyarakat sipil yang terdiri dari Yusrli Ihza Mahendra, Effendi Gazali dan kawan-kawan untuk menyelenggarakan Pemilu dan Pilpres secara serentak pada tahun 2019. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) (kompas.com)

Mereka diantaranya adalah Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Ketum Partai Nasdem Surya Paloh, Wapres Jusuf Kalla, Mantan Kepala BIN terdahulu, Hendropriyono, serta Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan yang disebut Refly satu paket.

"Ada orang-orang kuat di lingkaran Jokowi yang ketokohannya bisa melebihi pembantu Jokowi lainnya.

Di situ ada Surya Paloh, ada Hendropriyono, ada Jusuf Kalla, ada Luhut, Megawati. Mega itu satu paket dengan BG (Budi Gunawan)," ungkap Refly di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (3/8/2019) pekan lalu.

Menurut Ahli Hukum Tata Negara ini, keenam orang ini memiliki kekuatan dan pengaruh lebih besar ketimbang elite-elite politik lainnya.

Namun satu lagi sosok yang belum dimasukkan yakni KH Ma'ruf Amin yang akan memiliki pengaruh karena sebentar lagi dilantik jadi wakil presiden RI.

Sehingga jumlahnya menjadi tujuh orang.

Artinya, menurut Refly Harun, kemungkinan keputusan-keputusan yang diambil Jokowi dalam penyusunan kabinetnya nanti, ada andil pengaruh dari mereka.

Lalu siapa saja ke-7 orang tersebut, berikut profil mereka :

Jusuf Kalla

Siapa tak kenal Muhammad Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla (ISTIMEWA)

Saat ini masih menjabat wakil presiden RI mendampingi Presiden Jokowi.

Dikutip dari wikipedia, JK adalah Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 yang menjabat sejak 20 Oktober 2014.

Ia merupakan Wakil Presiden Indonesia pertama yang menjabat 2 kali secara tidak berturut-turut.

Dalam masa jabatannya yang pertama, periode 2004-2009, ia merangkap sebagai Ketua Umum Partai Golongan Karya.

JK menjadi calon presiden bersama Wiranto dalam Pilpres 2009 yang diusung Golkar dan Hanura.

Dia dianggap masih memiliki pengaruh di kalangan tokoh nasional terutama di internal Golkar.

Selain pengusaha, Jusuf Kalla juga adalah tokoh ternama dari Indonesia timur.

Megawati Soekarnoputri

Megawati Soekarnoputri atau biasa disapa dengan panggilan "Mbak Mega" adalah Presiden Indonesia yang kelima yang menjabat sejak 23 Juli 2001 sampai 20 Oktober 2004.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) usai mengadakan pertemuan tertutup di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (24/7/2019). Pertemuan tersebut sebagai silaturahmi serta membahas berbagai persoalan bangsa. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Dikutip dari wikipedia, dia merupakan presiden wanita Indonesia pertama dan puteri dari presiden Indonesia pertama, Soekarno, yang kemudian mengikuti jejak ayahnya menjadi Presiden Indonesia.

Pada 20 September 2004, ia kalah suara dari Susilo Bambang Yudhoyono dalam Pemilu Presiden 2004 putaran yang kedua.

Ia menjadi presiden setelah MPR mengadakan Sidang Istimewa MPR pada tahun 2001.

Sidang Istimewa MPR ini diadakan dalam menanggapi langkah Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang membekukan lembaga MPR/DPR dan Partai Golkar.

Ia dilantik pada 23 Juli 2001. Sebelumnya dari tahun 1999–2001, ia menjabat Wakil Presiden pada pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Megawati juga merupakan ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sejak memisahkan diri dari Partai Demokrasi Indonesia pada tahun 1999.

PDI Perjuangan adalah partai politik terbesar di Indonesia saat ini.

Pada Pilpres 2019 lalu, PDI Perjuangan berhasil menempatkan kader paling banyak di DPR RI.

Surya Paloh

Pengaruh politik Surya Paloh terbilang besar.

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh (Kolase Tribun Manado/Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi)

Selain sebagai pendiri dan Ketua Umum Partai Nasdem, dia dikenal pengusaha media.

Surya Paloh pimpinan Media Group yang memiliki harian Media Indonesia, Lampung Post, dan stasiun televisi Metro TV.

Surya Paloh juga senior dan mantan Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar periode 2004-2009.

Pengaruhnya di Golkar masih ada.

Dua periode Nasdem mendukung Jokowi di Pilpres 2019 dan akhirnya terpilih.

Pada Pemilu 2014 lalu, tiga kader Nasdem mendapatkan jatah menteri di Kabinet Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

Budi Gunawan

Sosok Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan semakin hangat diperbincangkan belakangan ini.

Budi Gunawan (AFP/bbc.co.uk)

Dikutip dari Kompas.com, dia merupakan orang di balik layar yang mempertemukan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Stasiun MRT Lebak Bulus setelah pilpres usai.

Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Komjen Pol Budi Gunawan (TRIBUNNEWS.COM)
Selang beberapa minggu, Budi Gunawan kembali disebut berperan dalam pertemuan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo yang terbilang langka.

Menurut Refly Harun, Budi Gunawan dekat dengan partai berkuasa PDIP.

Peran BG juga makin menguat karena kerap diberikan endorsement (dukungan) dari partai berlambang banteng moncong putih itu.

Luhut Binsar Pandjaitan

Luhut adalah pensiunan jenderal TNI.

LUHUT BINSAR PANJAITAN (Banjarmasin Post)

Dia teman dekat Jokowi sejak dulu.

?Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (Theresia Felisiani/Tribunnews.com)
Bisnisnya juga kian berkembang pesat apalagi diberikan kepercayaan oleh Jokowi.

Saat ini menjabat Menko Kemaritiman.

Luhut juga politisi senior Golkar yang juga masih memiliki basis massa di internal partai itu.

AM Hendropriyono

Jenderal TNI (Purn.) Abdullah Mahmud Hendropriyono atau sering disapa AM Hendropriyono adalah bekas kepala intelijen Indonesia.

Jenderal TNI (Purn) A.M Hendropriyono (Kolase militermeter.com dan Kompas/Yoga)

Dia Kepala BIN pertama di Indonesia dan dijuluki the master of intelligence karena menjadi "Profesor di bidang ilmu Filsafat Intelijen" pertama di dunia.

Ia juga pernah menjadi Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan dalam Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan dari tahun 1998 hingga 1999.

Dan pernah aktif di partai politik menjadi Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).

Dua kali Pilpres 2014 dan 2019, AM Hendropriyono mendampingi Jokowi.

KH Ma'ruf Amin

Prof Dr. KH Ma'ruf Amin memang baru akan menjabat sebagai wakil presiden RI pada Oktober 2019 nanti setelah dilantik MPR RI.
Namun pengaruhnya akan bertambah setelah dilantik menjadi orang nomor 2 di republik ini.

Selain itu Kiai Ma'ruf juga akan memiliki pengaruh kuat di basis NU.

Momen saat Presiden Joko Widodo menuangkan air minum ke gelas Kiai Maruf Amin, dalam acara rapat pleno KPU, Minggu (30/6/2019). (Tribunews/Irwan Rismawan)

Pada Pilpres 2019 lalu, Ma'ruf Amin memiliki basis pemilih khusus di kalangan NU.

Satu hal yang membuat suara Jokowi-Ma'ruf unggul di kalangan NU.

Kiprah Ma'ruf Amin di politik bukan hal baru.

Ma'ruf YANG saat ini menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia/MUI dulu pernah menjadi anggota parlemen.

Ma'ruf juga pernah duduk sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden pada masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Penulis: Danang/Hasanuddin

Berita Terkini