Kekerasan Terhadap Anak

Seorang Ayah Tega Ikat Anaknya yang Berusia 1,5 Tahun dengan Tali Rafia

Editor:
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Balita berinisial A dievakuasi oleh petugas BPB Linmas Kota Surabaya setelah oleh sang ayah diikat menggunakan tali rafia di rumahnya di Jalan Putro Agung II, Kelurahan Rangkah, Kecamatan Tambaksari, Surabaya.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang balita diduga mendapat kekerasan dari orangtuanya sendiri.

Ayah kandung sang bayi berinisial WDD (61) diduga sengaja mengikat bayi tersebut menggunakan tali rafia.

Kekerasan tersebut diketahui oleh anggota Linmas yang sedang bertugas menertibkan bangunan tak jauh dengan rumah balita tersebut.

Anggota perlindungan masyarakat itu menemukan balita laki-laki itu dalam keadaan terikat.

Bayi tersebut tidak mengenakan pakaian apa pun kecuali popok yang terpasang.

Baca: Seorang Pria Meninggal Mendadak Setelah Minum Air Dingin Seusai Berolahraga, Ini Penjelasan Dokter

Baca: Sepele Sih, Tapi Gatal-gatal Bisa Sangat Mengganggu, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Baca: Sebelum Memutuskan Operasi Mengencangkan Aset Anda, Perhatikan Risikonya

Instagram Tribun Manado :

"Akhirnya, petugas melepaskan tali dan mengevakuasi bayi itu,” ujar Kepala BPB Linmas Kota Surabaya Eddy Christijanto.

Dia mengatakan rumah WDD tersebut di Jalan Putro Agung II, No. 40, Kelurahan Rangkah, Kecamatan Tambaksari, Surabaya.

Adapun, bayi tersebut ditemukan terikat tali rafia pada Sabtu (4/8/2019).

Saat dilakukan evakuasi itu, menurut Eddy, orang tuabayi tersebut WDD sempat menolak anaknya dibawa ke Liponsos di kawasan Kalijudan.

Menurut Eddy, ayah korban diduga mengalami gangguan jiwa. Sehingga, membutuhkan waktu lama untuk mengevakuasi korban untuk mendapat perawatan.

”Bayi tersebut kami bawa dan kami serahkan ke Liponsos Kalijudan,” ujar dia.

Ia menyampaikan, bayi berusia 1,5 tahun itu dibawa ke Liponsos Kalijudan pada Sabtu (3/8/2019) sekitar pukul 18.30 WIB.

Namun, pada pukul 20.30 WIB, anak tersebut dikabarkan telah dijemput oleh sang ayah, WDD bersama ketua RT 02 RW 03 Kelurahan Rangkah, Kecamatan Tambaksari, Surabaya, Sriyono.

Saat dikonfirmasi, Sriyono membenarkan bayi A itu telah dijemput WDD dan telah dipulangkan ke rumahnya di Kelurahan Rangkah.

Menurut dia, WDD saat ini hanya tinggal bersama bayi A di rumahnya. Sementara itu, istri dan enam anaknya telah lama meninggalkan WDD.

Baca: Tak Hadapi Musuh Bebuyutan, Timnas Indonesia Akan Hadapi Tuan Rumah di Semifinal Piala AFF U-15

Baca: PSM vs Persija, Ribuan Personel dari 10 Polres Akan Amankan Final Leg Kedua Piala Indonesia

Baca: Transfer Pemain, Manchester United Resmi Miliki Bek Timnnas Inggris

Facebook Tribun Manado:

Alasan WDD mengikat bayi A tersebut karena takut anaknya hilang saat ia meninggalkan rumah. Sebab, saat WDD bekerja, tidak ada yang menjaga bayi tersebut.

WDD yang bekerja sebagai pekerja serabutan itu lantas mengikat anaknya yang tergolong aktif tersebut.

”Anaknya ini tergolong balita yang aktif. Makanya bapaknya takut anaknya ini hilang atau tertabrak mobil kalau sedang ditinggal oleh bapaknya,” ucap dia.

Meski demikian, Sriyono mengaku telah meminta WDD agar anaknya tidak diikat kembali dan diperlakukan selayaknya manusia.

”Kami dan tetangga sudah ingatkan, menasihati yang bersangkutan agar anaknya tidak diperlakukan demikian (diikat),” kata dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Anak Balita Diikat oleh Ayahnya dengan Tali Rafia, Ini Alasannya...

Berita Populer

Baca: Daftar 16 Ponsel dengan Tingkat Radiasi Paling Tinggi, HP Kamu Masuk Urutan Berapa?

Baca: Pintu Jokowi Tertutup, Sosok Ini Bisa jadi Utusan PDIP di Pilpres 2024, Ahok?

Baca: PROFESI Ahok Sekarang Terbongkar, Diluar Dugaan!

Channel Youtube Tribun Manado:

Berita Terkini