BPJS Kesehatan

BPJS Kesehatan HUT ke-51, Momen Siapkan Layanan Piloting Otomasi

Penulis: Ryo_Noor
Editor: Maickel Karundeng
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BPJS Kesehatan HUT ke-51, Momen Siapkan Layanan Piloting Otomasi

TRIBUNMANADO. CO. ID - Momen peringatan HUT BPJS  Kesehatan ke 51 diimplementasikan untuk meningkatkan pelayanan ke masyarakat. 

Deputi Direksi Wilayah Suluttenggo Malut Anurman Huda melalui Hendra Rompas Asdep Monitor Evaluasi mengatakan, selaras dengan tema HUT,  BPJS Kesehatan akan memulai proses implementasi piloting otomasi proses bisnis operasional.

Ini dilakukan dalam hal pengajuan dan pembayaran klaim di Kantor Cabang BPJS Kesehatan.

"Otomasi proses bisnis pengajuan dan pembayaran klaim ini diharapkan mampu memangkas proses-proses manual yang kurang efisien dan kurang akurat," kata dia kepada tribunmanado. co. id,  Rabu (17/7/2019).

Cara tersebut diharapkan produktivitas Kantor Cabang dapat berjalan lebih optimal.

"Implementasi otomasi proses akan menjadi sebuah lompatan besar, sekaligus mengukuhkan langkah BPJS Kesehatan untuk terus berinovasi dalam rangka memberikan pelayanan yang berkualitas tanpa diskriminasi kepada masyarakat dan stakeholder," ujar dia. 

Menurutnya masih ada sejumlah tantangan yang saat ini dihadapi dalam penyelengggaraan Program JKN-KIS.

Berita Populer:

Inilah Sosok yang Siap Pulangkan Habib Rizieq untuk Saksikan Pelantikan Jokowi-Maruf, Siapakah Dia?

Selama 27 Tahun Hidup dan Menyendiri di Hutan, Pria Ini Ngaku Sudah 1.000 Kali Lakukan Ini

5 Video HOT Kanit Ditreskrimsus Dilihat Bhayangkari: Perlu Saya Tunjukkan ke Kapolda Bahkan Kapolri

Satu si antaranya langkah inovatif yaitu dengan memanfaatkan teknologi digital di Era Revolusi Industri 4.0.

Layanam mengedepankan otomasi dan digitalisasi.

"Di Era Revolusi Industri 4.0 ini, kami berharap IT BPJS Kesehatan hadir sebagai game changer layanan digital yang mampu mendobrak dan mengubah cara berpikir masyarakat terhadap layanan digital, " ungkap doa. 

BPJS bertekad membuat inovasi yang membawa perubahan dan manfaat bagi organisasi dan masyarakat, serta mendorong implementasi industri 4.0.

Lanjut dia,  memastikan optimalnya penyelenggaraan program JKN-KIS pada tahun 2019, maka di awal tahun, Manajemen telah menetapkan tiga fokus utama BPJS Kesehatan tahun 2019, yaitu meningkatkan kemampuan pembiayaan jaminan kesehatan, meningkatkan kepuasan peserta, meningkatkan kapasitas operasional organisasi. 

Dimana tiga fokus utama ini telah diuraikan melalui berbagai program kerja 

“Kita akui, masih banyak yang harus dibenahi sepanjang semester I ini. Masih terdapat beberapa regulasi yang perlu kita perjuangkan untuk mendapatkan dukungan dari pihak terkait serta poin-poin bauran kebijakan dan rekomendasi BPKP yang mutlak harus kita selesaikan," kata dia. 

Dari sisi organisasi, untuk menjalankan program-program yang telah ditetapkan, dibutuhkan komitmen tinggi dari seluruh Duta BPJS Kesehatan.

Rompas menyampaikam penegasan Dirut Fachmi memintakan agar seluruh unit kerja segera melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang seharusnya sudah terlaksana.

Seperti contoh, seorang bayi yang lahir ke dunia dan berkembang hingga mampu menapakkan langkah pertamanya adalah sebuah keajaiban. Langkah yang diambil tentu masih berupa langkah awal. 

Adapun, perjalanan penyelenggaraan jaminan kesehatan dri Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK) menjadi BPJS Kesehatan dengan cakupan kepesertaan seluruh penduduk Indonesia.

Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK) yang beroperasi sejak tahun 1968. 

Transformasi dilanjutkan dengan perubahan dari BPDPK menjadi Perum Husada Bhakti (PHB) tahun 1988 – 1992

PT Askes (Persero) tahun 1992 – 2013, hingga menjadi BPJS Kesehatan sejak tahun 2014 sampai dengan saat ini. 

BPJS Kesehatan mampu melaksanakan penyelenggaraan jaminan kesehatan yang saat ini sudah mencakup lebih dari 222,6 juta peserta. 

Hal ini tentu membanggakan mengingat beberapa negara seperti Jerman, Jepang, Belgia, Austria dan negara lainnya memerlukan waktu hingga puluhan tahun.

Baca: Trail Adventure 2019 di Boltim, Verdi Sebut Medan Tersulit Lewati Sungai Sedalam 1 Meter

Baca: Indonesia Segrup Dengan Uni Emirat Arab, Malaysia, Thailand, dan Vietnam

Kepesertaan JKN-KIS terus meningkat dari tahun ke tahun. 

Pada tahun pertama penyelenggaraan Program JKN-KIS, tercatat jumlah peserta JKN-KIS adalah 133,42 juta. 

Hingga kini, per 5 Juli 2019 Kepesertaan JKN-KIS telah mencapai lebih dari 222,6 juta jiwa.

BPJS Kesehatan juga  mencatatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atau Wajar Tanpa Modifikasian (WTM) untuk laporan keuangan tahun 2018. 

Predikat ini merupakan predikat kelima yang diraih sejak BPJS Kesehatan beroperasi dan predikat ke-27 sejak PT Askes (Persero).

Berhasil meraih predikat Sangat Baik dengan skor 85,72 dari BPKP dalam pengukuran pelaksanaan Good Governance di BPJS Kesehatan pada tahun 2018.

Berhasil memenuhi target-target Annual Management Contract (AMC) Tahun 2018 dengan total capaian 102,78% dari target capaian 100% yang harus diraih.

Pemanfaatan layanan kesehatan sampai dengan tahun 2018 telah mencapai 874,1 juta atau rata-rata pada tahun 2018 sebanyak 640.822/hari kalender.

Dari segi kepuasan, BPJS Kesehatan berhasil meraih tingkat kepuasan 79,7% dari sisi peserta dan tingkat kepuasan 75,8% dari sisi fasilitas kesehatan. 

Prosentase ini masuk dalam kategori tinggi dan masih on the track sesuai target yang termaktub dalam Peta Jalan JKN. 

Meraih sejumlah penghargaan yang diberikan oleh berbagai pihak kepada BPJS Kesehatan selama tahun 2018. (ryo) 

8 Artis Berstatus Janda, Makin Cantik dan Seksi, Ada yang Awet Muda di Usia Hampir Kepala Empat

Baca: Pilkada Minsel 2020, AGK Berseri-Seri Dapat Dukungan Tokoh Penting PDI Perjuangan

Baca: Begini Komentar Richard Sualang Terkait Nama-Nama Kader PDI Perjuangan di Pilwako Manado 2020

Baca: Rafika Ponggawa Sebut Pengelolaan Cengkih Tak Melulu Jadi Kretek

Berita Terkini