NEWS

Pria Ini Divonis Meninggal Dunia, Pemakaman Sudah Disiapkan, Tiba-tiba Ada Air yang Keluar dari Mata

Editor: Indry Panigoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Remaja Ini Akan Dikremasi, Namun Sang Ibu Menyadari Hal Lain dan Menyelamatkan Nyawa Anaknya

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang pria yang divonis meninggal dunia tiba-tiba matanya mengeluarkan air mata.

Dilansir dari Dailymail via NOVA dalam artikel 'Remaja Ini akan Dikremasi, Namun Sang Ibu Menyadari Kejanggalan pada Anaknya yang Ternyata Kembali Hidup', kejadian ini berawal saat pemuda asal india itu divonis mengalami mati otak oleh dokter.

Pemuda bernama Gandham Kiran itu awalnya menderita hepatitis parah sehingga mengalami koma beberapa pekan sebelumnya.

Keluarga remaja tersebut pun diberitahu bahwa anak itu akan berada dalam keadaan vegetatif tanpa adanya peluang untuk bertahan hidup alias akan segera meninggal

Baca: Zodiak Cinta Hari Ini, Senin 15 Juli 2019: Libra Hati-Hati, Scorpio Jangan Dengarkan Kata Orang

Baca: Rian DMASIV Angkat Suara Soal Perselisihannya Dengan Rai di Atas Panggung

Baca: PT Pos Indonesia Buka Lowongan Kerja, Dibutuhkan Lulusan SMA SMK Sederajat,Cek Informasi Resminya

 

Remaja Ini Akan Dikremasi, Namun Sang Ibu Menyadari Hal Lain dan Menyelamatkan Nyawa Anaknya (dailymail.co.uk)

Keluarga pun akhirnya mempersiapkan pemakaman untuk Kiran.

Bahkan Kiran telah dibalut dalam kain untuk selanjutnya dikremasi.

Namun Ibunya menyadari hal lain yang ada pada tubuh putranya.

Ia melihat ada air mata yang mengalir dari pelupuk mata sang putra yang telah meninggal dunia.

"Saya terkejut dan memberi tahu kerabat saya, yang segera memanggil praktisi medis setempat," kata Saidamma.

"Dia memberi tahu kami bahwa nadi anak saya masih berdetak dan membenarkan tindakan kami karena tidak melepas ventilator," lanjutnya.

Ibunya memang membawa Kiran kembali ke rumah agar sang putra bisa menghembuskan napas terakhirnya di kota kelahirannya.

Sehingga mereka membawa Kiran pulang tanpa mencabut alat yang mendukung kehidupannya selama koma.

Kondisi Kiran pun semakin membaik setelah dia sempat dinyatakan meninggal dan akan dikremasi.

Bahkan kini Kiran bisa berbicara meskipun masih dalam perawatan dokter

Sebelumnya, kasus hampir serupa juga pernah terjadi di daerah lain

Seorang bayi berusia enam bulan yang telah dinyatakan meninggal dunia oleh seorang dokter terbangun tepat di saat akan dimakamkan.

Insiden ini terjadi di Khairabad, negara bagian Bihar, India awal pekan ini.

Deepak Kumar, nama bayi anak penarik becak Pawan Ram, jatuh sakit pada Senin (17/6/2019) akibat cuaca panas.

BERITA POPULER:

Baca: Kisah Cinta Guru SD dan Muridnya, Ketika Main di Kelas Dijaga Siswa Lainnya

Baca: Detik-detik Ayah Main dengan Anak Kandung hingga Buat Ibu Histeris, Berawal Saat Menyetrika

Baca: Ayah SUNTIK Anak Kandung, Ibu Histeris, si Nenek Malah Pingsan hingga Polisi Harus Ambil Tindakan

Bayi itu kemudian dibawa ke dokter setempat yang menyatakan Deepak meninggal dunia setelah tak bergerak sama sekali saat diperiksa.

 Setelah dinyatakan meninggal, keluarga bayi itu membawanya ke sebuah pemakaman di luar desa.

Di pemakaman itu warga kemudian membuat pusara sebagai tempat peristirahatan terakhir Deepak.

Sejumlah saksi mata mengatakan, saat bayi itu dimasukkan ke dalam makam dan keluarganya mulai menutupi tubuh mungil itu dengan tanah, keajaiban terjadi.

Seseroang di antara warga yang hadir di pemakaman melihat bayi itu bergerak dan meminta sang ayah mengeluarkan bayi tersebut dari liang lahat.

Sang ayah akhirnya mengeluarkan bayi tersebut dan langsung membawanya ke rumah sakit.

Dokter langsung memasukkan bayi tersebut ke ruang ICU karena kondisinya kritis.

Namun, setelah mendapatkan perawatan medis yang memadai bayi itu selamat.

"Ini sungguh luar biasa.

Kami belum pernah menemukan hal semacam ini sepanjang hidup," ujar petugas polisi setempat.

Sementara itu, dokter yang menyatakan bayi tersebut meninggal dunia, kabur dari kliniknya usai insiden tersebut.

Mayat Ni Wayan Norti Tiba-tiba Hidup Kembali

Pada 2018 lalu, masyarakat Dusun Pau, Desa Tihingan, Banjarangkan, Klungkung, Bali juga dihebohkan dengan kejadian yang dialami warga setempat, Ni Wayan Norti (39).

Ibu dari dua anak tersebut dikatakan sempat meninggal dunia, sebelum akhirnya hidup kembali.

Bagaimana kisah tidak masuk akal ini bisa terjadi?

Hujan mengguyur Dusun Pau, Desa Tihingan, Selasa (13/3/2018).

Beberapa warga tampak menggenakan pakaian adat dan berkumpul di Pura Pejenengan Sakti, yang terletak tepat di sebelah utara Balai Banjar Pau.

Perhatian warga sekitar saat itu tertuju pada seorang wanita berbadan kurus, yang mengalami kesurupan (trance) di areal pura.

Rambutnya tampak terurai, dan tatapannya tajam menatap warga disekitarnya. 

Wanita itu oleh warga sekitar dikenal sebagai Ni Wayan Norti.

Warga Desa Jumpai Klungkung, yang menikah ke Dusun Pau.

Ia saat itu menghebohkan warga di Dusun Pau, karena sempat diberitakan meninggal dunia. 

Ni Wayan Norti (rambut terurai) ketika kesurupan (trance) dan berlari menuju Pura Pejenengan Sakti. Ibu dua anak tersebut sempat dikabarkan meninggal dunia, dan hidup kembali saat sampai di rumahnya, Selasa (13/3/2018). (Tribun Bali/Eka Mita Suputra)

Kepala Dusun Desa Pau, I Wayan Ardana Ariasa menceritakan, Senin (12/3/2018), Ni Wayan Norti tampak sehat walafiat.

Ia bahkan ikut prosesi melasti ke Pantai Watu Klotok.

Saat perjalanan hingga prosesi melasti pun, Ni Wayan Norti mengalami kesurupan.

Setelah menjalani proses melasti, atau sekitar pukul 15.00 Wita, Wayan Norti dan suaminya I Nyoman Sutiasa  lalu memutuskan pergi ke rumah kostnya di Denpasar.

Karena keesokan harinya Selasa (13/3/2018), suaminya hendak bekerja sebagai sopir freelance bagi wisatawan. 

"Kemarin saya sempat ketemu, dan kelihatan sehat. Tapi tadi, Selasa (13/3/2018) sekitar pukul 10.00 Wita, kami menerima informasi melalui telepon dari I Nyoman Sutiasa jika istrinya meninggal dunia.

Ia juga minta ijin akan membawa jenazah istrinya pulang ke kampung, dengan menggunakan mobil pribadinya," ujar Kepala Dusun Desa Pau, I Wayan Ardana Ariasa ketika mengikuti prosesi tersebut. 

Setelah menerima informasi tersebut, I Wayan Ardana Ariasa lalu berkoordinasi dengan pihak Desa Adat terkait rencana penguburan Ni Wayan Norti.

Pihak adat lalu menyarankan, penguburan baru dapat dilaksanakan setelah hari raya Nyepi.

Hal ini  karena masih ada prosesi upacara adat, di desa setempat.

Karena itulah, I Wayan Ardana Riasa dan pihak keluarga bergegas mencegat I Nyoman Sutiasa di beberapa titik, yakni di perempatan Desa Takmung dan pertigaan Takmung. 

"Kami cegat agar tidak keburu sampai kampung. Rencananya, kami minta nanti jenazah agar dititipkan di rumah sakit," ungkap Ardana Riasa.

Akhirnya, Wayan Ardana Riasa dan kerabatnya berhasil menghentikan laju kendaraan Sutiasa di pertigaan Dusun Banda.

Namun Sutiasa tetap ngotot untuk membawa jasad istrinya ke kampung halaman.

"Saat itu saya lihat Ni Wayan Norti berbaring di jok belakang mobil, dan diikat," ungkap Ardana Riasa.

Mengingat kondisi psikologis Sutiasa yang sedang berduka, ia pun dibiarkan untuk membawa istrinya ke rumah duka.

Sutiasa tiba di Dusun Pau sekitar jam 13.00 Wita.

Saat itu Ardana Riasa dan pihak keluarga lainya, ikut membantu menggotong tubuh dari Ni Wayan Norti.

"Saat itu tangannya saya pegang, terasa dingin. Sementara suaminya saat saya tanya detail kronologis kejadian ini, belum bisa kami tanya," jelas Ardana Riasa

Keanehan lalu terjadi.

Saat akan digotong menuju kediamannya, tiba-tiba tubuh dari Ni Wayan Norti bergerak.

Mengetahui hal itu, pihak keluarga lalu bergegas membawanya ke kamar.

Bahkan, Ardana Riasa sempat memanggil dokter dari Puskesmas Banjrangakan II untuk memeriksakan kondisi Wayan Norti.

"Dokter sudah sampai di rumah, tapi Ni Wayan Norti enggan untuk diperiksakan kondisinya. Dokter pun  lalu pulang," ungkapnya.

Setelah mengalami peristiwa aneh itu, pihak keluarga lalu menggelar ritual di Pura Pejenengan Sakti.

Beberapa kerabat dan Ni Wayan Norti sempat kesurupan (trance) di pura tersebut.

Bahkan situasi sempat heboh, ketika Ni Wayan Norti sempat berlari dari Pura menuju kediamannya, untuk memanggil kedua putrinya.

"Karena mengalami peristiwa seperti itu, rencanya Ni Wayan Norti akan melaksanakan ritual Mediksa," Ungkap Ardana Riasa.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Tubuh Pemuda Keluarkan Air Mata Setelah Vonis Meninggal & Akan Dikremasi, Endingnya Kini Bisa Bicara,

Tonton:

Berita Terkini