TRIBUNMANADO.CO.ID - Pasangan berinisial YZ dan AP telah lama berharap bisa memiliki keturunan.
Namun, bertahun-tahun mereka menanti, anak yang mereka harapkan tak juga mereka dapatkan.
Berbagai upaya mereka lakukan, Mereka rela mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.
Tapi bagaimana jika anak yang dilahirkan ternyata tidak memiliki hubungan genetik dengan pasangan itu?
Itulah kiranya yang dialami pasangan Asia-Amerika dengan inisial YZ dan AP.
IKUTI YOUTUBE TRIBUN MANADO TV
Baca: UPDATE TERKINI GEMPA - Sudah 19 Kali Gempa Susulan pascagempa Magnitudo 7 SR di Ternate, Ada Video!
Baca: Misteri Hubungan Ahok & Puput Terungkap, Teryata Keduanya Sudah Lakukan Ini, Sean Ngaku Tak Perduli
Baca: Rangkuman 5 Aksi Brutal Lionel Messi di lapangan, dari Cekik Leher Lawan Hingga Semprot Hakim Garis
Follow Instagram Tribun Manado:
Baca: INFORMASI LENGKAP SBMPTN 2019: Link Pengecekan, Prosedur Pendaftaran, Jadwal Seleksi & Pengumuman
Mereka mencari bantuan dari sebuah Klinik Kesuburan CHA yang berbasis di Los Angeles.
Pasangan itu bahkan rela merogoh kocek hingga 100.000 dollar AS (sekitar Rp 1,4 miliar) untuk mendapatkan layanan vertilisasi in vitro (IVF).
IVF atau yang lebih dikenal dengan bayi tabung, yakni sebuah proses membantu kehamilan.
Proses pembuahan antara sel telur ibu dengan sperma ayah dilakukan di luar tubuh, untuk kemudian dipindahkan ke rahim setelah menjadi embrio.
Prosedur ini berhasil, namun dalam proses kehamilan diketahui ada sesuatu yang salah.
Lantaran pasangan ini meminta agar klinik tersebut menanamkan dua embrio wanita.
Namun hasil pemeriksaan ultrasound menunjukkan bahwa calon ibu mengandung anak kembar laki-laki.
Pihak klinik kesuburan berusaha meyakinkan pasangan ini bahwa hasil tes sonogram tidak selalu menunjukkan hal yang pasti, sehingga bisa saja hasil tes tersebut salah.
Tetapi setelah akhirnya sang istri melahirkan melalui operasi caesar pada Maret lalu, dipastikan bayi kembar yang dilahirkannya adalah laki-laki.
Bayi kembar tersebut juga tidak memiliki etnis Asia seperti orangtua mereka.
Pasangan itu pun memutuskan melanjutkan dengan melakukan tes untuk mengetahui genetik keduanya dengan bayi kembar mereka.
Hasilnya, seperti yang dikhawatirkan, kedua bayi kembar itu tidak memiliki hubungan genetik dengan pasangan YZ dan AP, atau dengan kata lain bukan anak mereka.
Pasangan YZ dan AP lantas dipaksa untuk menyerahkan bayi kembar itu kepada orangtua kandung mereka, yang juga merupakan klien dari Klinik Kesuburan CHA.
Tak sadar telah menjadi ibu pengganti bagi pasangan lain, YZ dan AP kini memutuskan menyewa pengacara untuk menggugat klinik kesuburan itu.
Menuntut kerugian yang tidak ditentukan, surat-surat pengadilan yang diajukan di Brooklyn, New York.
Pasangan ini mungkin tidak akan pernah tahu nasib embrio mereka, serta apakah embrio yang kini disimpan memiliki kecocokan genetik dengan mereka.
Kasus ini bukan skandal pertama yang melibatkan klinik kesuburan.
Sebelumnya baru-baru ini, sebuah tabung pembeku nitrogen cair di pusat kesuburan di Cleveland, Ohio, mengalami kegagalan fungsi sehingga menghancurkan sejumlah sel telur dan embrio.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Melahirkan Bayi Orang Lain, Pasangan Ini Gugat Sebuah Klinik Kesuburan di AS
Baca: Bocah 6 Tahun Berhasil Push-Up 3.720 Kali Durasi 2 Jam Nonstop, Dapat Hadiah Apartemen, Ini Sosoknya
Baca: WASPADA, Ada Aplikasi Update Software Bohongan di Ponsel Samsung, Bisa Tipu Sampai Rp 500 Ribu
Baca: Ini Daftar Juara Copa America, Sang Juara 2019 Punya 9 Trofi, Uruguay Terbanyak, Argentina & Chile?
Tonton Juga: