TRIBUNMANADO.CO.ID - Beberapa partai-partai koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 menyatakan keinginan jatah kursi menteri di kabinet mendatang.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusulkan 10 kursi, sementara Nasdem menyatakan sekitar 11 kursi menteri.
Bagaimana tanggapan PDI Perjuangan? Menurut Politikus PDIP Arteria Dahlan, itu baru sekedar usulan.
"Saat ini waktunya Pak Jokowi menampung aspirasi semua ketua umum mitra koalisi. Tapi kita melihat, ya itu kan hanya sebatas usulan," ujar Arteria, Kamis (4/7/2019).
PDI Perjuangan imbuh anggota Komisi III DPR RI ini, mempercayakan sepenuhnya kepada Jokowi untuk mempergunakan hak dan kewenangan prerogatifnya.
"Jokowi itu 'smart and good observer'. Jokowi sudah tahu mana yang harus dikerjakan," jelas Arteria Dahlan.
Apalagi Jokowi tegas mengatakan, ia tidak mempunyai beban politik dan sadar tidak bisa mencalonkan presiden lagi karena ini periode keduanya menjadi presiden RI.
Untuk itu Jokowi akan mendedikasikan diri dan berjuang sekuat tenaga untuk memajukan Indonesia.
"Pesan moralnya sangat clear, beliau ingin pemerintahan yang efektif yang mampu membumikan visi misi beliau, yang mampu dijadikan kenangan oleh anak cucu dan generasi mendatang."
Oleh karena itu postur kabinet pastinya berbasis urgensi dan utilitas, variannya bisa banyak tafsir tapi harus efektif.
Baca: Serahkan 2000 Sertifikat Tanah, Jokowi Pesan Kepada Masyarakat Sulut Agar Disimpan di Dua Lemari
Baca: Ikan Hidup di Bazaar BKIPM Ini Diserbu Masyarakat
Baca: Serahkan 2000 Sertifikat Tanah, Jokowi Pesan Kepada Masyarakat Sulut Agar Disimpan di Dua Lemari
Dia pun yakin personel yang akan duduk di kementerian dan lembaga pastinya mereka yang memiliki kompetensi di bidangnya.
"Pastinya 'the right man, in the right place'. Jadi basisnya kualitas, kapasitas dan kompetensi bukan pertimbangan yang lain," ujar dia.
Bukan itu saja, menurut Arteria Dahlan, Jokowi juga berjanji tidak akan membedakan latar belakang profesional atau partai politik dalam menyusun kabinet pemerintah 2019-2024.
Bahkan tegas menolak pihak-pihak yang mencoba mendikotomikan antar kaum politisi dan para profesional.
Sebab, Arteria Dahlan menjelaskan, banyak juga kader partai politik yang merupakan profesional, yang memiliki kualitas, kapasitas dan kompetensi di bidangnya.
"Pastinya mereka yang dicoba untuk dilahirkan melalui rahim partai politik sudah pula diseleksi melalui berbagai rangkaian uji kompetensi, kualitas dan kapasitas.
"Sehingga, tidak relevan dan tak penting lagi apakah menteri itu berasal dari kalangan profesional atau parpol.
"Saya pikir ini satu langkah maju dari pemikiran beliau berbekal dari pengalaman masa lalu," jelasnya.
Terkait kriteria Menteri yang akan mengisi kabinetnya ke depan, yang harus memiliki kemampuan untuk mengeksekusi program secara tepat dan cepat.
Menurut dia, wajar saja. Apalagi Jokowi memiliki tipikal pekerja.
"Pastinya senang dengan orang kerja, ndak banyak ngomong tapi hasil kerjanya nyata, yang gila kerja tapi ndak gila tampil di kamera hanya mengumbar wacana," tegasnya.
Bagitu juga dengan syarat para menteri harus memiliki kemampuan manajerial.
Harus dipahami juga karena latarbelakang Jokowi sebagai pengusaha.
Karena tidak ada kesuksesan dan keberhasilan tanpa ditopang oleh kemampuan manajemen yang baik.
Berkenaan dengan syarat lain yang disampaikan Jokowi, yakni kabinet mendatang akan banyak diisisi dengan anak-anak muda. Menurut dia, harus pula dimaknai secara bijak.
"Beliau menginginkan darah segar dari para milenials, yang diharapkan memikili energi yang melimpah, belum tersandera dengan banyak kepengintingan dan siharapkan bisa fokus serta masih tulus membangun negeri," paparnya.
Apalagi dengan revolusi yang begitu cepatnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknolgi membuat negara tidak bisa berkompromi.
Pemerintah juga harus merespon dengan cepat segala dampak yang dihadirkan.
Itu semua relatif lebih mudah untuk dikerjakan oleh para "milenials".
"Toh syarat utamanya terkait kompetensi, kapasitas, kualitas, eksekutor dan manager yang handal tetap menjadi pertimbangan utama," ucapnya.
Dia menilai pula, keberpihakan Jokowi kepada kaum milenial ini perlu diapresiasi.
"Dan kepada kaum milenial ini adalah wujud penghormatan sekaligus optimisme beliau terhadap generasi mendatang.
"Kesempatan ini sangat mahal dan harus bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. Buktikan muda bukan menjadi halangan untuk mengukir prestasi kebangsaan," tegasnya.
PKB Minta 10 Kursi Menteri
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin mengatakan dalam politik pihak yang menang biasanya memang akan mendapat jatah menteri.
Saat ditanya jumlah, Cak Imin jelas meminta sebanyak-banyaknya.
Meski begitu ia sadar dalam sistem presidensial, partai politik pengusung cuma bisa mengusulkan daftar nama yang direkomendasikan.
Sementara soal keputusannya, sepenuhnya di tangan presiden yang bersangkutan.
"Kalau doa, sebanyak-banyaknya. Saya enggak berani berharap tapi berdoa saja, usulin 10 minimal (kader PKB jadi menteri)," ujar Cak Imin.
Taufiqulhadi: Nasdem Sepantasnya Usul 11 Menteri
Politikus Partai Nasdem Teuku Taufiqulhadi menilai partainya sudah sepantasnya mengusulkan nama menteri lebih dari yang diusulkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Sebab, ia mengklaim partainya mendapatkan perolehan kursi di DPR lebih banyak dibanding partai pimpinan Cak Imin itu.
"Suara Nasdem kan lebih besar dari pada PKB di DPR, berdasarkan kursi, maka sepantasnya Nasdem mengusulkan 11 (nama menteri)," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/7/2019).
Kendati demikian, menurutnya tak elok jika pembahasan komposisi menteri diungkap kepada publik.
Ia mengatakan komposisi menteri nantinya akan dibahas bersama Presiden Joko Widodo.
"Nanti dikomunikasikan saja saat rapat dengan Pak Presiden terpilih secara langsung Jadi engga perlu diungkapkan kepada publik," pungkas Anggota Komisi III DPR RI itu.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PKB Minta Jatah 10 Menteri, PDI Perjuangan: Itu Hanya Usulan
BERITA TERPOPULER:
Baca: KABAR TERBARU Anggota TNI Kopda Lucky Meninggal Dianiaya, Berawal Tersangka Merekam Korban
Baca: Wanita Cantik Ditangkap Polisi Karena Mencuri di Toko Emas, Saat Diperiksa Penyidik Dia Pun Menangis
Baca: Jokowi Kunjungi Sulut, KEK Bitung Diserbu Investor, Berikut Daftar 45 Perusahaan Siap Investasi
TONTON JUGA: