TRIBUNMANADO.CO.ID - MIRIS! Seorang gadis berusia 15 tahun di Pontianak, Kalimantan Timur, menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan oleh ED (50) oknum Ketua RT.
Tak hanya sendiri, ternyata bibi korban juga turut andil dalam peristiwa pemerkosaan tersebut.
ED diketahui merupakan oknum Ketua RT di lingkungan tempat tinggal korban, dan kini ia beserta bibi korban telah ditahan oleh pihak kepolisian setempat.
Ia kemudian mengajak korban menuju sebuah hotel di Kota Pontianak.
Di dalam kamar hotel tersebut, pelaku ED kemudian mengancam serta memaksa korban untuk melayani nafsunya.
Setelah melakukan tindakan tak senonoh tersebut kepada korban, ED kemudian mengambil foto korban yang sedang tak mengenakan busana.
Foto itulah yang kemudian menjadi senjata baginya untuk mengancam korban agar tak mengadu kepada siapapun.
Setelah kejadian pada Juni 2017 silam itu, ED kemudian keterusan melakukan tindakan tak senonoh tersebut terhadap korban.
Hampir setiap pekan, ED mengajak korban untuk melakukan tindakan asusila tersebut.
Apabila korban menolak, maka ia akan mengancam untuk menyebarkan foto-foto tak senonoh korban kepada teman-temannya.
Baca: Wanita 20 Tahun Diperkosa 5 Pria di Depan Suaminya, Suami Gambarkan Apa yang Disebut 3 Jam di Neraka
NB juga menerangkan bahwa tak jarang ED melakukan tindakan kekerasan kepadanya jika menolak untuk menuruti nafsunya.
Keterangan tersebut diungkapkan NB ketika ditemui di kediaman pamannya.
"Dia itu fotonya maksa, terus dia selalu ngancam, kalau saya ndak mau dia mau nyebarkan foto-foto ke kawan-kawan saya," sebut NB, seperti dikutip TribunWow.com dari Tribun Pontianak, Sabtu (11/5/2019).
Korban yang merasa tertekan karena setiap minggu harus memuaskan nafsu oknum Ketua RT tersebut lantas memutuskan untuk berkeluh kesah kepada bibinya, lantaran sang bibi sudah ia anggap sebagai orang yang tepat dan dapat memberikan solusi atas apa yang dialaminya.
"Saya cerita sama bibi, karena saya lihat bibi itu, mukanya itukan orangnya ndak comel."
"Saya mau cerita sama orangtua masih takut, dan saya lihat bibi orangnya ndak suka bocorkan rahasia, jadi saya cerita sama dia," jelas NB.
Namun ternyata keputusannya tersebut merupakan keputusan yang salah.
Pada saat NB menceritakan apa yang dialaminya kepada sang bibi, saat itu bibinya tak memberikan respons apapun.
Ia juga tak memberikan solusi atas masalah yang ia alami.
Baca: VIDEO Oknum TNI Mutilasi Kasir Indomaret di Penginapan, Ibu Korban: Dia Kasar dan Suka Main Tangan
Sang bibi justru malah turut mengantar jemput NB untuk menemui ED setiap pekannya semenjak bulan Januari 2019.
Bahkan bibi korban juga mendapatkan kompensasi berupa uang dari ED setiap dirinya mengantar jemput korban.
"Pertama pas saya sama bibi di jalan, ED berhentikan saya, lalu ngasi duit 100 untuk saya kasih sama bibi."
"Selepas itu bibi tu ikut terus, ngantar saya ketemu sama si ED. Kadang-kadang pinjam motor tetangga buat ngantar saya," jelasnya.
Terkuak Melalui Isi Chat
Peristiwa pemerkosaan tersebut terkuak pada awal Maret 2019 lalu.
Kejadian ini terbongkar ketika ayah korban tak sengaja melihat isi pesan yang terjadi antara korban dan ED.
Diketahui isi pesan tersebut berisikan sejumlah foto NB dengan ED pada saat berhubungan badan sekitar Maret 2019 lalu.
"Taunya bapak itu pas chat saya sama ED itu kebaca bapak, bapak langsung marah," ungkap NB.
Dari kejadian tersebut kemudian kabar menyebar di pihak keluarga korban.
Namun menurut sang ibu, pada saat itu pihak keluarga merasa bingung dan ragu-ragu untuk melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.
Hal tersebut lantaran pihak keluarga merasa khawatir akan diserang oleh pihak keluarga ED yang memiliki pengaruh cukup besar di lingkungan sekitar.
Apalagi ED memiliki banyak pekerja, dan pihak keluarga korban baik dari ayah, ibu, dan kakak-kakak korban bekerja pada ED.
Bahkan, dari informasi yang beredar, ED telah menyebarkan foto-foto syur korban kepada para karyawannya.
"Pas bapak udah tahu, saya ndak mau lagi sama dia, eh dia benar-benar sebarkan foto-foto itu ke anak buah dia," tuturnya menjelaskan.
Tanggapan Aktivis Perempuan dan Anak
Direktur Yayasan Nanda Dian Nusantara, Devi Tiomana yang melakukan pendampingan terhadap korban berharap agar kedua pelaku dihukum dengan undang-undang yang semestinya.
Ia menyebutkan bahwa perbuatan yang dilakukan ED telah melewati batas.
"Terduga pelaku sangat keterlaluan, selain melakukan pencabulan, juga dengan sengaja menyebarkan foto-foto perbuatan bejatnya."
"Pertama dia memaksa korban berfoto, dan setelah itu dia memanfaatkan foto-foto tersebut untuk mengancam korban."
"Setelah korban tidak mau, dengan sengaja ED malah menyebarkan foto-fotonya ke anak buahnya, kan keterlaluan," sebut Devi, saat ditemui Tribun Pontianak pada Jumat (10/5/2019).
Baca: VIRAL, Mayat Tanpa Busana Ditemukan Ternyata Ada Kejanggalan, Ini Tanggapan Keluarga
Devi juga berharap agar ED dapat dikenakan dengan pasal berlapis, serta mendapatkan hukuman seberat-beratnya.
"Selain dikenai dengan undang-undang perlindungan anak, ED juga seharusnya dikenai UU ITE, karena dengan sengaja menyebarkan foto-foto ini," lanjutnya kemudian.
Devi juga menilai bahwa perbuatan yang dilakukan bibi korban merupakan hal yang tidak dapat dibenarkan.
Menurut Devi, sebagai orang di lingkaran terdekat korban dalam hal ini keluarga, bibi korban semestinya memberikan pengarahan dan perlindungan terhadap korban.
Akan tetapi yang ia lakukan justru membantu melancarkan aksi ED untuk melakukan tindakan tak senonoh tersebut.
"Bibinya ini malah menyarankan untuk si korban dan terduga pelaku ini kawin lari, kan gila itu namanya, keluarga malah menjerumuskan," serunya.
Atas apa yang dilakukannya, bibi korban dapat dikenai dengan undang-undang perdagangan manusia karena telah turut membantu ED dan mendapatkan uang dari setiap kali korban telah dicabuli oleh ED.