Koper yang Dipakai untuk Menyimpan Mayat Budi Hartanto Tenyata Milik Ibu Pelaku, Begini Alibinya
TRIBUNMANADO.CO.ID - Polisi berhasil meringkus dua tersangka pembunuhan guru honorer, Budi Hartanto,
Kedua tersangka diketahui bernama Aris Sugianto (AS) dan Ajis Prakoso (AP).
Keduanya ditangkap pada Kamis (11/04/2019).
Usai memotong tubuh korban, Ajis dan Aris memasukkan potongan tubuh Budi ke dalam koper.
Mereka memakai koper milik ibunda Aris untuk menyimpan potongan tubuh korban.
Kepada sang ibu, Aris memberikan sebuah pengakuan soal koper yang dipakainya untuk menyimpan potongan tubuh korban.
Ibunda Aris yang berinisial N ini pun menceritakan jika sang anak mengaku menjual koper miliknya.
Aris mengaku kepada sang ibu, N, telah menjual koper tersebut seharga Rp 200 ribu.
Aris mengatakan pada sang ibu jika uang hasil penjualan koper dia gunakan untuk menambah modal.
N pun menjelaskan kronologi saat Aris membuat pengakuan sudah menjual koper miliknya.
Baca: Fakta Lain Pembunuh Budi Hartanto: Gaya Gemulai, TKP Mutilasi Korban di Warkop Rental
Baca: Mengungkap Motif Pelaku Pembunuh Budi Hartanto, dari Perilaku Melambai hingga Punya Hubungan Spesial
Baca: Kronologi Ditemukan Potongan Kepala Budi Hartanto, Dituntun Pelaku ke Lokasi & Didalam Plastik
Melansir dari Surya Malang, N yang baru pulang salat subuh dari masjid langsung dihampiri oleh Aris.
Aris langsung meminta maaf padanya karena sudah menjual koper milik sang ibu seharga Rp 200 ribu.
"Waktu itu, saya baru pulang salat subuh dari masjid. Dia tiba-tiba langsung minta maaf ke saya.
Dia bilang, mak, saya minta maaf, kopere kula sade, payu Rp 200.000 (bu, saya minta maaf, kopernya saya jual, laku Rp 200.000. (Uangnya) saya buat tambahan modal," kata N menirukan ucapan AS, seperti yang TribunStyle.com kutip dari Surya Malang.
N sendiri mengaku sempat diperlihatkan foto koper berisi mayat Budi Hartanto ini.
Saat melihat foto koper, N berkata dalam hati kalau koper tersebut adalah miliknya.
Namun N tak sadar dikarenakan Aris mengatakan padanya sudah menjual koper itu.
"Ketika ditunjukkan foto koper, dalam hati saya bilang itu koper milik saya. Tapi saya belum sadar soal itu karena anak saya bilang kopernya dijual," ujarnya kepada wartawan.
Kamis (11/04/2019) polisi berhasil meringkus dua pelaku pembunuhan Budi yang berinisial AP dan AJ.
Sama-sama menghabisi nyawa Budi, kedua tersangka ditangkap di lokasi yang berbeda.
AP ditangkap oleh anggota Mabes Polri di Jakarta.
Sedangkan AJ diringkus oleh kepolisian Kediri.
Budi Hartanto ditemukan meninggal dunia pada Rabu (03/04/2019).
Mayat Budi ditemukan di dalam koper yang dibuang di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, Blitar.
Saat ditemukan, mayat Budi sudah terbagi menjadi beberapa potongan mengingat tubuhnya juga dimutilasi.
Namun saat mayatnya ditemukan, tak ada potongan kepala Budi di koper.
Usai 9 hari ditelusuri, kepala Budi akhirnya ditemukan setelah tersangka juga berhasil diamankan.
Kedua tersangka yakni AP dan AJ merupakan teman dekat Budi yang tergabung dalam sebuah komunitas.
"Mereka bersama korban diketahui terlibat dalam sebuah komunitas, mereka mengenal saat bertemu di sana," kata Kombes Pol Frans Barung Mangera.
Kombes Pol Frans juga mengungkap jika AP dan AJ memiliki kesamaan dengan Budi yakni cenderung berperilaku 'melambai'.
"Kedua pelaku ini diidentifikasi memiliki kecenderungan perilaku yang agak melambai," katanya. (TribunStyle.com/Ninda Iswara)
Subscribe kanal YouTube dan Like fanpage Facebook Tribun Manado berikut ini: