TRIBUNMANADO.CO.ID - Viral Video kronologi makam seorang mama muda di Manado, Ferolin Sister Djorebe (36) akhirnya dibongkar menjadi berita viral
Video kronologi pembongkaran makam Ferolin yang diawali mimpi keluarga, mengungkap fakta terbaru tentang aksi keji suami Ferolin, Marlon.
Marlon ternyata membunuh istrinya, Ferolin, namun melaporkan seolah-olah korban tewas bunuh diri.
Ferolin dikira bunuh diri di kos Perum Walekesia, Kelurahan Manembo-nembo Tengah, Kota Bitung pada Rabu (6/3/2019).
seorang keluarga yang enggan disebutkan namanya mengatakan korban sering datang ke mimpinya.
"Dia (korban) sering datang di mimpi, seakan-akan mau menyampaikan sesuatu.
Selain mimpi, kami juga sering dengar suara tangisan perempuan," ujarnya.
Teman kerja korban juga meminta agar jenazah korban diautopsi, tetapi sang suami menolak.
"Kan yang menyetujui korban tak diautopsi suaminya.
Kemudian dari perusahaan dan teman-teman bicara ke orangtua untuk autopsi, karena korban ini sering datang di mimpi.
Awalnya ayahnya ini tak mau autopsi.
Namun karena ngomong dengan polisi terungkap banyak kejanggalan, akhirnya ayahnya bersedia anaknya diautopsi," ujar teman korban.
Selain itu, seorang keluarga mengatakan suami korban langsung mengangkut barang-barang korban sehari setelah dimakamkan.
"Padahal kan waktu itu ada garis polisi di lokasi.
Polisi bilang bahwa kasus ini akan berlanjut, tapi suaminya itu langsung mengangkut barang-barang korban ke rumahnya di Lembeh," ujar seorang kerabat korban.
Tak hanya itu, informasi dari polisi pembuluh darah korban pecah dan botol sampo dalam kondisi tertutup.
"Posisinya aneh, karena duduk seperti itu. Baru dari keterangan polisi, tetangga juga mendengar sebelum kejadian, ada terjadi percekcokan," ujarnya.
Atas permintaan keluarga, kuburan korban di Kelurahan Lirang Kecamatan Lembeh Utara akhirnya dibongkar oleh pihak Polsek Lembeh.
Jasad korban kemudian dibawa ke RSUP Kandou Malalayang untuk keperluan autopsi pada Sabtu (30/3/2019).
Kapolsek Matuari Kompol Ferry Manoppo mengatakan bahwa korban Ferolin tewas karena dibunuh oleh Marlon, sang suami.
"Tim Tarsius Matuari menangkap tersangka Senin (1/4/2019) lalu di sebuah pabrik tempat ia bekerja.
Tersangka telah kami tahan dan kasus ini tengah berproses untuk pelimpahan berkas ke kejaksaan," ujar Kapolsek.
Marlon mengaku membunuh ibu dari dua anaknya tersebut karena emosi korban minta cerai darinya.
Setelah mencekik korban hingga tak sadarkan diri, pelaku memasukkan shampo ke mulut korban agar membuat kesan korban tewas bunuh diri.
Diketahui, Jasad korban pertama kali ditemukan anaknya pada 6 Maret 2019 pukul 14.30 Wita.
Anak korban baru saja pulang sekolah, lalu menggedor pintu karena tak dibukakan.
Anaknya curiga karena sang ibu tak menyahut.
Ia memanjat jendela dan masuk ke dalam rumah.
Alangkah kagetnya dia ketika melihat ibunya sudah terbujur kaku dalam kamar mandi dalam posisi duduk dan mengeluarkan busa dari mulut.
Anak ini langsung meminta tolong, kemudian tetangga datang ke lokasi.
Awalnya keluarga menyayangkan kenapa Ferolin tega mengakhiri nyawanya dengan meminum cairan sampo.
Namun, satu per satu kejanggalan terungkap.
Ferolin Curhat Sudah Lama Ingin Pisah dari Suami
Di mata keluarga dan kerabat, pernikahan Ferolin Sister Djorebe (36) dan suaminya Marlon baik-baik saja.
Kalau pun ada permasalahan, sebatas permasalahan umum dalam keluarga.
Namun itu sepertinya hanya pandangan masyarakat luar.
Orang-orang terdekat Ferolin tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Ferolin rupanya sudah lama ingin berpisah dari suaminya.
"Dia curhat ke kakak sepupu soal itu.
Sudah lama ia membatin ingin berpisah dari suaminya.
Soal kenapa-kenapa, mereka berdua lebih tahu.
Dia almarhum pernah curhat soal itu," ujar salah seorang anggota keluarga yang tak mau namanya, Jumat (5/4/2019).
Nona Galelabale, keluarga dekat korban mengatakan Ferolin adalah sosok yang kuat.
Kalau ia ada masalah dengan suaminya, menurut keluarga tak mungkin Ferolin akan bunuh diri.
Keluarga memang merasa ada yang janggal.
Keluarga begitu kaget Marlon tega menghabisi nyawa istrinya.
Sebab Marlon dikenal sosok yang baik.
"Setahu saya mereka baik-baik saja. Kalau mereka cek-cok saya pikir itu pertengkaran keluarga biasa. Suaminya ini baik sekali. Anak mereka ada dua,"
Selama hidup almarhum dikenal sebagai sosok yang sangat baik.
Nona mengingat bahwa almarhum pernah mencarikan dia pekerjaan saat masih di Bitung.
Nona pun kini sudah kembali kampung halaman di Tobelo.
"Saya dulu dikasi kerjaan di pabrik ikan. Almarhum kan kerja di sana. Dia sudah lama bilang-bilang mau pulang kampung, karena sudah lama tinggal di Bitung. Belum sempat balik, ternyata sudah meninggal," kenangnya. (*)