Guguran Lava Karangetang Tutup Akses Jalan Kawahang-Batubulan
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pergerakan guguran lava Karangetang melalui kali Malebuhe dan Batuare sudah mencapai jembatan desa Batubalan, sehingga akses jalan sudah tidak bisa dilewati lagi.
"Leleran lava sudah berjarak 2900 meter dari puncak kawah dua," jelas Yudia Tatipang Kepala pos pengamatan gunung api Karangetang, Senin (4/2).
Ia mengatakan, guguran lava tersebut menimbulkan kepulan asap kecoklatan terkadang kelabu sampai hitam.
"Kepulan asap tersebut sudah ke arah barat sampai ke barat laut," ujarnya.
Hingga malam hari terlihat guguran lava sudah mencapai jembatan, bahkan diperkirakan bisa lebih dari itu.
Baca: Gunung Karangetang di Sitaro Muntahkan Lava Panas, Wanita ini Hanya Bawa Alkitab saat Dievakuasi
Baca: BPBD Sulut Selesai Tangani Banjir Manado, Lanjut Erupsi Gunung Karangetang
Baca: Orang Lari Jauhi Lahar Karangetang: Begini Kondisi Tiga Kampung di Jalur Lahar Panas
"Kalau ke laut bisa saja terjadi kalau perut gunung masih terus mengeluarkan guguran lava," jelas dia.
Ia mengatakan, paling berbahaya adalah awan panas yang ditimbulkannya sentuhan lava dan tanah atau tumbuhan.
Sementara dari pantauan dari pos pantau gunung Karangetang tercatat untuk guguran terjadi 14 kali dengan amplitudo 3-10 mm, berdurasi 30-125 detik.
Hembusan terjadi 21 kali dengan amplitudo 10-52 mm, berdurasi 25-55 detik. Vulkanik dangkal 2 kali dengan amplitudo 4-5 mm, berdurasi 4-5 detik.
Vulkanik dalam dua kali terjadi dengan amplitudo 14-45 mm, S-P 0.5 detik, durasi : 15 detik. Tektonik jauh sekali dengan amplitudo 25 mm, S-P : 30 detik, berdurasi : 100 detik. Tremor menerus terekam dengan amplitudo 0.25 mm (dominan 0.25 mm). (Amg)