TRIBUNMANADO.CO.ID,MANADO - Paus Fransiskus mengatakan, dia segera membuka halaman baru dalam sejarah relasi antaragama dengan kunjungannya ke Uni Emirat Arab (UEA), Minggu (3/2/2019).
"Saya amat gembira...bisa menulis halaman baru relasi antaragama di negara Anda, menegaskan bahwa kita semua bersaudara meski berbeda," kata Paus Fransiskus dalam pesan video untuk rakyat UEA, Kamis (31/1/2019).
Dalam pesan yang disampaikan dalam bahasa Italia tetapi diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, Paus mengucapkan terima kasih kepada putra mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan.
Sheikh Mohammed mengundang Paus Fransiskus dalam sebuah pertemuan lintas agama untuk membahas persaudaraan manusia pada 3-5 Februari mendatang.
Baca: Armand Maulana Sedih Ahmad Dhani Ditahan di Lapas Cipinang
Baca: Cetak Dua Gol ke Gawang Napoli, Piatek Menyebut Itu Baru Permulaan
Paus menambahkan, kunjungan itu memberikan kesempatan kepadanya untuk bertemu lagi dengan "teman dan saudara tercinta" Sheikh Ahmed al-Tayeb.
Sheikh Ahmed al-Tayeb adalah pemimpin otorita tertinggi Muslim Suni di Mesir. Kedua pemimpin agama ini pernah bertemu pda 2017.
Paus Fransiskus menjadikan perbaikan dan peningkatan hubungan antara Kristen dan Islam sebagai prioritas di masa kepemimpinannya.
"Saya percaya pertemuan lintas agama merefleksikan keberanian dan kemauan untuk mengakui bahwa iman kepada Tuhan menjadi sarana persatuan bukan perpecahan, membawa kebersamaan meski berbeda, serta menyingkirkan kekerasan dan kebencian," ujarnya.
Paus menambahkan, UEA adalah tempat yang mencoba menjadi model koeksistensi, persaudaraan antarmanusia, serta pertemuan budaya dan peradaban yang berbeda.
Baca: Walau Buni Yani Memohon Penahanan Dirinya Ditunda, Kejari Depok Tetap Akan Eksekusi
Baca: Bhayangkara FC Serius Hadapi Uji Coba dengan Timnas U-22 Indonesia
Baca: Penyusunan Laporan Keuangan Polda Sulut Libatkan Tim Puskeu Polri dan Kemenkeu
"Saya menantikan kesempatan untuk bertemu orang-orang yang hidup di masa kini tetapi sudah menyaksikan masa depan," tambah Paus.
UAE selalu membanggakan toleransi beragama dan keragaman budayanya. Sudah sejak lama UAE mengizinkan umat Kristen beribadah dan membangun gereja.
Hampir 80 persen warga UAE adalah pemeluk Islam, sedangkan umat Kristen sebanyak 9 persen dari seluruh penduduk negeri itu.
Sedangkan sebagian besar umat Katolik negeri itu adalah para pekerja dari Afrika, Bangladesh, India, Pakistan, dan Filipina.
Artikel ini telah tayang sebelumnya di Kompas.com dengan judul Paus Fransiskus Lakukan Kunjungan Bersejarah ke Uni Emirat Arab