11 Pasien di RSUD Kotamobagu Positif DBD
TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Jumlah laporan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang diterima Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, terus bertambah.
Hingga Rabu (23/01/2019) sudah ada 32 kasus DBD yang dilaporkan.
"Jumlah pasiennya sudah 32 orang," ujar Koordinator Fogging Dinkes Kotamobagu Ernawati Sianturi.
Baca: Dikabarkan Hilang, Ternyata Wakil Bupati Trenggalek Ini Malah Keliling Eropa
Baca: Pedagang 23 Maret Mengeluhkan Ketegasan Pemerintah
Sementara itu, jumlah pasien yang positif DBD di RSUD Kotamobagu sudah ada 11 orang.
"11 pasien positif DBD. Di antaranya empat anak-anak dan tujuh dewasa," ujar Gunawan Ijom Humas RSUD Kotamobagu.
Kepala Dinkes Kotamobagu Devie Ch Lala terus mengajak masyarakat di Kota Kotamobagu agar tetap melaksanakan PSN atau pemberantasan sarang nyamuk.
Baca: Bebas Besok 24 Januari 2019, Inilah Permintaan Ahok Tiap Kali Dijenguk di Mako Brimob
Baca: Pemkot Kotamobagu Sudah Bangun 21 Shelter untuk Pengoperasian Bus Bantuan Kemenhub, Ini Lokasinya
Devie mengimbau kepada masyarakat untuk selalu membersihkan tempat tinggal dengan Menguras, Menutup, Menimbun, dan Memakai lotion anti nyamuk.
"Apalagi saat musim hujan akan banyak air yang tergenang dan muncul jentik-jentik nyamuk. Dan selanjutnya akan berkembang menjadi nyamuk dewasa," ujar dia.
Devie mengatakan hingga saat ini Dinkes juga melaksanakan usaha pemusnahan jentik-jentik nyamuk di sejumlah lokasi penemuan jentik.
Baca: Buaya Pemakan Manusia Tewas, Polisi Bicara Soal Hasil Autopsi Deasy Tuwo dan Keberadaan WN Jepang
Baca: Pesan Avanza Model Baru 2019, Konsumen di Manado Diminta Tanda Jadi Rp 5 Juta
"Sudah 9 kali dilakukan fogging. Kita melaksanakan fogging secara berkala untuk membunuh jentik-jentik nyamuk," ujar kadis.
Devie Ch Lala meminta masyarakat untuk tidak panik ketika terkena demam.
Karena menurut kadis, demam belum tentu Demam Berdarah Dengue (DBD).
Baca: Kabar Terbaru Miljan Radovic yang Masih Absen Melatih Persib Bandung
Baca: Alasan Abdul Aziz Memilih Bergabung dengan Persib Bandung, Karena Persija Jakarta?
"Karena kebanyakan pasien dilaporkan terkena DBD. Kemudian setelah diperiksa ternyata hanya demam dengue. Itu sangat berbeda," ujar kadis.
Ada yang DBD, ada yang demam dengue.