Sosialisasi MCOE, Optimalkan Kota Bitung Kota Industri Berdaya Saing Internasional
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Merangkul pemerintah dan para pelaku industri, sebuah inisiasi bernama Maritime Center of Excellence (MCOE) yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing vokasi SDM Kota Bitung dan memicu kerja sama
strategis dalam berbagai sektor industri, memulai gerakannya dengan paparan program atau sosialiasi perdananya di Bitung Logistic Community College (BLCC).
Hal itu diinformasikan Freddy Johanis Rumambi, anggota tim penasehat MCOE yang ditemui TribunManado.co.id di Jakarta.
Sebagai langkah awal yang nyata dan didukung penuh oleh Pemerintah Kota Bitung, Yayasan Lembaga Pendidikan Gideon (YLPG) sebagai penggagas MCOE menggelar sosialisasi eksternal perdana yang ditujukan kepada lebih dari 100 siswa di Bitung BLCC.
Baca: Uskup Suwatan dan Pastor Tinggogoy Akan Rayakan 50 Tahun Imamat di Tegal
Sosialisasi ini bertujuan untuk memperkenalkan MCOE sebagai sebuah inisiasi yang merangkul para pelaku akademis, ekonomi dan pemerintah dalam melakukan kolaborasi yang bertujuan untuk mengoptimalkan kota Bitung sebagai kota industri berdaya saing internasional.
“Bitung ini secara geografis sudah strategis sekali posisinya sebagai kota industri, aspek kemaritimannya bagus dan aksesnya pun langsung ke Asia Pasifik, tapi SDMnya masih banyak perlu disiapkan lagi. MCOE ini adalah program jangka panjang dan merupakan wadah bagi semua stakeholders kota Bitung untuk dapat berkolaborasi dan berintegrasi. Sekarang zaman semakin maju, disrupsi terjadi di semua sektor industri, semua pihak harus bekerja sama untuk siasati ini segera, supaya Bitung benar- benar siap bersaing, bukan hanya di kelas nasional, tapi juga internasional,” jelas Angelica Tengker, ketua Yayasan Lembaga Pendidikan Gideon sekaligus salah satu penggagas MCOE.
Baca: Samir Handanovic Ukir Clean Sheet Ke-11, Jadi Pahlawan Inter Milan saat Laga Lawan Sassuolo
“Untuk tahap awal, sengaja kami dahulukan sosialiasi kepada murid-murid SMK, karena fokus kami adalah membentuk SDM para generasi muda ini”, tambahnya.
Berbagai topik terkait isu-isu kemaritiman dan disrupsi vokasi dipaparkan dalam rangkaian sesi sosialisasi MCOE oleh sejumlah ekspertis dan akademisi.
Baca: Kronologi Seorang Anggota TNI Tewas Tertembak KKB di Papua saat Antar Logistik
Dari paparan yang ada dapat disimpulkan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat bagi Indonesia Timur untuk menjadi hub berskala internasional yang menjembatani kebutuhan Asia Pasifik dengan pola kolaborasi industri, dimana Bitung memiliki potensi yang besar dilihat dari letak geografisnya.
Program MCOE secara khusus berkonsentrasi dalam mengembangkan nila-nilai strategis kemaritiman bagi para pemangku kepentingan Kota Bitung, yakni: pemerintah dan dinas terkait, pelaku bisnis dan industri, pelaku akademis, serta masyarakat Bitung dan Sulawesi Utara secara luas.
Baca: 8 Kabar tentang Ahok Jelang Hirup Udara Segar, Nomor 6 Minta Ini!
“Tentunya kami selaku pemerintah kota Bitung menyambut baik inisiatif MCOE ini. Dengan kolaborasi seperti ini, kami harapkan kedepannya nanti Kota Bitung siap menjadi kota industri dengan aspek maritim yang kuat dan SDM lokal dengan skill yang kompeten dan berstandard internasional,” ujar Audi Pangemanan selaku Sekretaris Daerah Kota Bitung.
"Untuk informasi lebih lanjut mengenai program MCOE, silakan mengunjungi situs resmi www.maritimecenter.id atau hubungi kontak Sara Mandagie sara.mandagie@ maritimecenter.id , +62 812 9906 7702," kata Tengker.
Baca: Indra Sjafri Coret 5 Pemain TC Timnas U-22 Indonesia, Tiga Pemain dari Barito Putera Masih Bertahan!
Tentang Yayasan Lembaga Pendidikan Gideon, bermula dari semangat pengabdian serta kesadaran yang tinggi dalam turut mencerdaskan bangsa dan peran dunia pendidikan bagi pembangunan, almarhum Bapak A.B.J Tengker mendirikan Yayasan Lembaga Pendidikan Gideon (YLPG) melalui akte Notaris R.M. Soerojo , tahun 1960, sebagai syarat untuk menyelenggarakan lembaga pendidikan tinggi di Indonesia.
Baca: Bongkar Mafia Bola, Jurnalis Ini Tewas Ditembak, FIFA Sampaikan Simpati dan Dukung Penyelidikan
YLPG selalu berupaya mengembangkan Program-program pendidikannya agar selalu dinamis dan tidak tertinggal oleh kemajuan-kemajuan yang pesat di segala bidang, sehingga pada tahun 2008 YLPG mengajukan penggabungan STADS ASMI dengan STIE-KU menjadi Institut Bisnis dan Multimedia ASMI (IBM ASMI).
(Tribunmanado.co.id/David Manewus)
TONTON JUGA: