TRIBUNMANADO. CO. ID, MANADO -- Produk legal Cap Tikus 1978 resmi diluncurkan oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan dan PT Cawan Mas di Aula Waleta Kantor Bupati Minsel, Amurang, Senin (7/1/2019) malam
Bupati Minsel Christiany Eugenia Paruntu menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan warga Sulut dan khususnya petani sehingga produk lokal ini bisa mendunia.
Menurut dia, Cap Tikus 1978 menjadi produk yang lokal sudah lama diimpikan masyarakat dan petani.
Ia juga berterimakasih atas dukungan PT Cawan Mas yang selama ini begitu baik dalam menjalin komunukasi dengan pemerintah.
Ke depan produk ini akan dijual meluas ke seluruh Indonesia dan bukan hanya di Bandara Internasional Sam Ratulangi saja.
Bupati dua periode ini mengatakan, ke depan ada varian baru dari Cap Tikus.
Baca: Cap Tikus 1978 Resmi Diluncurkan di Minahasa Selatan, Ada Campuran Kopi hingga Minuman Soju
Ia mengungkap Cap Tikus akan dicampur dengan kopi dan hasil perkebunan lainnya.
"Sehingga ada varian rasa. Kami juga dalam waktu dekat menyiapkan minuman Soju dari olahan dasar Cap Tikus dengan kadar 17-20 persen," kata dia.
Paruntu juga berjanji Cap Tikus ini bukan hanya dilauching di Sulut, tapi di beberapa kota besar di Indonesia, di antaranya Surabaya, Jakarta, Bali dan Medan.
Sebelumnya diberitakan, cap tikus yang dikemas menarik lengkap dengan label cukainya mulai dijual di Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado.
Harganya Rp 80 ribu per botol dengan ukuran 320 mililiter.
Produk Cap Tikus ini dikemas dalam botol mewah berwarna kecoklatan. Terdapat label besar bertuliskan 'Cap Tikus 1978' dengan slogan 'Legendary product of Manado'.
Di label ini ada juga gambar tikus yang kepalanya menoleh atau menghadap ke kiri.
Baca: Cap Tikus Campur Ular Kobra hingga Black Mamba: Dipercaya Tingkatkan Stamina hingga Obat Sakit Gigi
Minuman Tradisional
Cap tikus merupakan minuman tradisional di Minahasa yang terbuat dari nira pohon aren.
Di Sulut, luas lahan perkebunan aren yang menjadi bahan pembuatan cap tikus mencapai 5.907 hektare.
Produktivitasnya 1 ton 103 kilogram per semester atau rata-rata 457 kilogram per bulan dalam bentuk sadapan air nira.
Cap tikus sudah menjadi minuman keras tradisonal favorit digunakan warga di Sulawesi Utara bahkan Papua.
Banyak petani cap tikus yang mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga strata tiga.
Sayangnya, banyak persoalan kriminal yang terjadi disebabkan tingginya gangguan keamanan karena mabuk cap tikus.
Sebab cap tikus mudah didapatkan dengar harga murah di warung-warung.
Polisi pun rutin melakukan razia cap tikus untuk menekan angka kriminalitas.
Hadirnya Cap Tikus 1978 akan meminimalisir persoalan tersebut. Faktor harga akan menjadi pendukungnya.
Di sisi lain, petani akan diuntungkan dengan hadirnya produk legal tersebut
Berikut 5 racikan cap tikus yang populer di Sulut:
1. Cakram
Cakram itu singkatan dari cap tikus kram -kram.
Kram merupakan istilah lokal untuk kata keram.
Cakram ini sebenarnya tak ada camputan lain, hanya cap tikus yang diproduksi dengan kadar alkohol tinggi.
Mengonsumsi cakram secara harafiah bisa membuat badan jadi keram, namun kram-kram ini lebuh merujuk ke kandungan alkohol dari cap tikus itu sendiri.
Cakram merupakan cap tikus yang punya kandungan alkohol di atas 50 persen.
Istilah cakram ini muncul di sentra produksi cap tikus di Minsel di daerah Motoling.
Selain cakram, istilah cap tikus dengan kadar alkohol tinggi sering disebut istilah setempat cap tikus bakar manyala.
2. Pinaraci
Pinaraci merupakan satu di antara varian racikan cap tikus yang cukup populer di kalangan masyarakat Sulut.
Minuman captikus ini ditampung dalam sebuah wadah biasanya botol besar yang berisi sejumlah bahan rempah.
Lasimnya bahan rempah pinaraci yakni ginseng, kayu manis, vanili, cengkeh dan bahan lainnya.
Ada pula sejumlah variasi tergolong ekstrem memasukan anak rusa bahkan ular.
Pinaraci biasa disiapkan selain untuk konsumsi sendiri, sering untuk disajikan menyambut tamu yang datang.
3. Saledo
Saledo sebenarnya merupakan nama minuman tradisional Minahasa berbahan air nira sebelum tenar disebut cap tikus.
Belakangan Saledo diidentikan dengan variasi minuman captikus yang diolah bercampur gula putih.
Gula putih dimasak hingga berwarna kecoklatan kemudian dicampur dengan cap tikus,menghasilkan minuman cap tikus berwarna kecokelatan.
Produksi Saledo masih skala rumahan.
4. Cap Tikus 'Mix'
Cap tikus cukup populer di kalangan masyarakat dengan mencampur dengan minuman lain.
Tak jarang sering muncul nama istilah tersendiri dari campuran tersebut.
Ada istilah lama campuran cap tikus disebut cakol.
Cakol singkatan dari Cap tikus Coca-Cola. Cap tikus dicampur dengan minuman bersoda.
Varian campuran ini masih sering ditemui sampai saat ini, tapi istilah cakol sudah lama tak lagi terdengar.
Ada juga istilah lama disebut stinky.
Cap tikus mix ini terdiri dari cap tikus, susu kental manis putih dan minuman bersoda merek fanta.
Sempat tenar di tahun 2000 an, tapi belakangan ini sudah jarang terdengar cap tikus mix jenis ini.
Cap tikus mix lainnya yang cukup populer saat ini yakni cap tikus dicampur minuman energi drink.
Ada pula yang mencampur dengan bir
5. Minuman Merek Lokal Berbahan Cap Tikus
Di Sulut sebenarnya sudah banyak beredar minuman merek lokal berbahan cap tikus.
Paling tenar merek kasegaran, ada juga segaran sari, dan champion.
Minuman ini sudah diolah dengan beragam campuran bahan.
TONTON JUGA: