TRIBUNMANADO.CO.ID - Sejumlah peristiwa terjadi di Kota Bitung, Sulawesi Utara Sepanjang 2018.
Untuk itu, tribunmanado.co.id kembali menghadirkan sejumlah kejadian yang menghebohkan di Kota Bitung.
Hal ini berdasarkan urutan berita populer yang paling banyak dibaca di portal tribunmanado.co.id sepanjang tahun ini.
Ada kasus perselingkuhan, kasus cabul hingga prostitusi yang menjadi populer di Kota Bitung.
Baca: Deretan Kasus Penemuan Bayi Dibuang Orangtuanya di Sulut Sepanjang 2018, Ada yang Masih Hidup
Berikut deretan kasusnya mulai dari urutan 5 hingga urutan 1:
5. Tenaga Honorer dan Kaur Kepegawaian Bea Cukai Bitung Tertangkap Selingkuh di Mess
Kantor Bea Cukai Bitung melakukan proses terhadap dua pegawainya yang dilaporkan karena dugaan perselingkuhan.
Mereka yang dilaporkan adalah ZQ (37) Kaur Kepegawaian dan IA adalah tenaga honorer di kantor Bea Cukai Bitung yang sudah empat tahun bekerja.
Masalah tersebut dilaporkan oleh istri ZQ yang sudah mencium gelagat aneh sang suami sejak pindah ke kantor Bea Cukai setahun lalu.
"Kami mendapatkan laporan dari istri ZQ, dan sekarang sementara diproses di Kanwil yang memiliki wewenang tersebut, namun membutuhkan waktu yang cukup lama," jelas Didi Kepala Pelayanan Informasi Kantor Bea Cukai Bitung, Jumat (23/3/2018).
Ia menjelaskan, oknum pegawai tersebut ditindak menggunakan PP 53 tentang kedisiplinan.
Sementara IA tenaga honorer yang diduga menjadi pasangan selingkuh ZQ sudah diberhentikan dari kantor bea cukai.
"Perempuannya kan honorer jadi kami sudah pecat," jelasnya.
Baca: Inilah Definisi Cinta Sejati Menurut Masing-masing Zodiak, Cancer Lebih Memprioritaskan Keluarganya!
Ia menjelaskan, kejadian tertangkapnya dua sejoli belum sah tersebut di mess perumahan honorer, sementara ZQ sebenarnya tinggal di perumahan pegawai Bea Cukai Bitung.
"Kalau diproses biasa ada sanski mulai dari ringan, sedang, dan berat. Saksi berat pun ada beberapa mulai dari penundaan kenaikan pangkat hingga pemecatan," jelas dia.
Pada Rabu (20/3/2018) malam lalu, dari pihak Kelurahan Wangurer Timur dan Babinsa yang melakukan operasi, mendapatkan ZQ dan IA berada dalam kamar di mess honorer Bea Cukai.
Usai tertangkap, mereka digiring ke Mapolsek Maesa untuk mendapat proses hukum, dan kebetulan saat itu sudah ada laporan dari istri ZQ.
"Kebetulan memang sudah ada laporan dari istrinya, dan saat itu dari kelurahan dan Babinsa yang operasi dan mendapatkan mereka sedang berdua di dalam kamar di mess bea cukai Wangurer, dengan polisi juga waktu itu ada di lokasi," jelas Kompol Moh Kamidin Kapolsek Maesa.
Ia menjelaskan, para tersangka ini dijerat dengan pasal 284 KUHP."Tersangka tidak kami tahan lantaran ancaman hukumannya hanya sembilan bulan," jelasnya.
Pada saat itu ZQ mengaku bahwa ia sementara menjemput calon istrinya, namun ketika Kapolsek menanyakan bahwa apakah ia sudah bercerai dengan istri pertamanya, ZQ menjawab bahwa masih dalam proses.
"Laporan tersebut sudah sampai pada tahap penyidikan, dan sudah ada enam orang yang kami mintai keterangan, termasuk dua orang tersebut kami sudah periksa,"ujarnya.
4. Siswi SMP di Bitung Ini Dicekoki Miras Lalu Dicabuli Sopir Mikrolet, Korban Takut Pulang ke Rumah
Malang nasib seorang gadis di Kota Bitung sebut saja bunga (15) menjadi korban dugaan percabulan oleh seorang sopir mikrolet pada Sabtu (21/4/2018) malam.
Hasil pemeriksaan polisi menyebutkan, gadis yang masih duduk di bangku SMP tersebut pada Sabtu siang hendak pulang ke rumah, dan seperti biasanya naik mikrolet yang dikemudikan oleh tersangka AW (38) warga Wangurer yang kebetulan sering menjemput anak sekolah yang akan pulang.
Saat tiba di rumah, korban turun dan hanya ganti pakaian dan pergi lagi dan naik mikro tersebut, dan minta diantar ke seputaran candi, dan kemudian ke sekolah.
Kebetulan korban kenal dengan tersangka, lantaran korban sering naik mikro yang dikemudikan oleh tersangka.
Baca: Penyebab Langit Malam New York City Mendadak Berpendar Biru, Sempat Diduga Alien
Usai dari sekolah, korban hendak pulang ke rumah, namun bertemu lagi dengan mikro yang dibawa oleh tersangka.
Tersangka kemudian mengajak korban naik, tanpa curiga, korban naik lantaran kebetulan akan pulang ke rumah.
Siapa sangka, korban diajak oleh tersangka untuk putar-putar Kota Bitung.
Saat itu, korban mulai resah dan curiga, niatnya hendak turun malah dihalangi oleh tersangka, hingga tersangka membawanya ke kawasan Perikani.
Di kawasan tersebutlah korban dicekoki minuman keras jenis bir oleh tersangka hingga dirinya tidak sadarkan diri.
Saat itulah, tersangka diduga mencabuli korban, dan korban nanti sadar pada Minggu (22/4) pagi, dan ia menyadari bahwa dirinya telanjang.
Korban yang ketakutan pergi ke rumah temannya, bahkan berpindah tempat lagi, lantaran takut pulang, nanti tengah malam baru korban berani pulang ke rumah.
Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Maesa.
"Korban kami mintai keterangan dan kami lakukan visum di rumah sakit, dan ternyata benar ada tanda-tanda percabulan," jelas Kompol Moh Kamidin Kapolsek Maesa.
Berdasarkan keterangan korban itulah, anggota Polsek kemudian melakukan penangkapan terhadap tersangka.
"Kami sudah tangkap tersangkanya, dan kami sementara lakukan pemeriksaan untuk mengetahui motif tersangka, dan berapa kali tersangka melakukan percabulan saat korban tak sadarkan diri, untuk itu tersangka kami tahan," jelasnya.
3. Ketika Siswa SMP Bitung Ini Jadi Mucikari, Teman Sendiri pun Ia ‘Jual’
Tak sedikit anak remaja terjerumus ke dunia pelancuran di Kota Bitung. Tidak hanya melacur, para remaja ini juga menjadi mucikari. Yang dijual ke pria hidung belang adalah teman sendiri.
Merry Makasudede Supit, psikolog serta pemerhati anak di Kota Bitung membeber, ia pernah menangani seorang siswa SMP berusia 15 tahun yang menjadi mucikari.
"Ia menjual teman-temannya ke pria hidung belang," kata dia belum lama ini.
Bunda Dede, panggilan akrabnya menceritakan, bak mucikari profesional, sang remaja beroleh persentase dari penjualan itu. "Misalkan tarifnya Rp 300 ribu ia ambil Rp 100 ribu," kata dia.
Dikatakannya, pelacuran remaja tumbuh subur di Bitung.
Ia mengaku baru saja menyelamatkan lima remaja yang diduga disuruh menjual diri. "Mereka ditemukan di tepi pantai," kata dia.
Diamatinya bibit pelacuran sangat banyak. Pernah, dia menyetop mikrolet yang penuh dengan siswa-siswi.
"Di dalam mikrolet mereka pegang-pegangan, ini kan bahaya, bisa menjurus ke sana," ujar dia.
Supit meminta semua pihak menyeriusi masalah tersebut.
Sebut dia pemerintah perlu memperketat pengawasan di warnet-warnet, sebab disanalah diduga perekrutan terjadi.
"Khusus orangtua, awasi anak, jangan tidur sebelum mereka pulang. Jangan biarkan mereka," kata dia.
Kadis Sosial Bitung Steven Suluh beberapa waktu mengatakan, pihaknya menemukan sejumlah pelacur di bawah umur.
Sebut dia, pihaknya bersama dinas pendidikan berupaya memasukkan kembali mereka ke sekolah. "Kita upayakan, kan mereka masih usia sekolah," ujar dia.
Anak yang dicabuli berpotensi terjerumus ke dalam lubang percabulan. Langkah drastis diambil Pemkot Bitung terkait meningkatnya kasus kasus cabul di Bitung akhir-akhir ini.
Kadis Pemberdayaan Perempuan dam Perlindungan Anak Bitung Telly Lengkong membeber, pihaknya akan turun ke sekolah untuk mengedukasi anak tentang bahaya pelecehan seks.
"Kami akan ajari semua pada mereka, contohnya jika menghadapi pelecehan harus teriak, lalu lari, hal hal seperti itu," kata dia.
Dikatakan Telly, ada enam kasus cabul anak pada awal tahun ini. Tahun lalu, terjadi 27 kasus. "Angka itu, cukup tinggi hingga kami perlu mengambil langkah pencegahan," kata dia.
Telly menengarai, faktor ekonomi jadi salah satu penyebab maraknya pencabulan anak.
"Contohnya rumah kecil, anak dan orang tua berada satu kamar, itu berpotensi menyebabkan cabul, mustinya kamar orangtua dan anak dipisah," kata Telly.
2. Gantung Diri Gara-gara Diabaikan Pacar, Siswa Bitung ini Tinggalkan Surat: Salam yang Tercinta Tiara
Peristiwa gantung diri yang dilakukan oleh Gerald Jonathan Soleman (15) warga Manado Ure, Kota Bitung pada Rabu (21/3/2018) masih menyisahkan duka mendalam bagi keluarga.
Siswa SMK Bahari Bitung ini pertama kali ditemukan oleh Altje neneknya.
Korban sudah tinggal bersama neneknya setelah perceraian kedua orangtuanya.
Aksi nekat tersebut diduga karena mendapat bully dari temannya.
"Dari semua keterangan yang kami dapatkan dari para saksi, kesimpulan sementara bahwa ini kejadian murni bunuh diri lantaran korban ini tidak mampu menahan hidup lantaran orang tuanya sudah bercerai sejak empat tahun lalu, dan korban ikut bersama neneknya," jelas Kompol Moh Kamidin, Kapolsek Maesa
Polisi pun menemukan surat korban yang tak jauh dari jasadnya.
"Surat tersebut ditemuakn dekat lokasi kejadian. Kami sudah amankan juga sebagai barang bukti," tambah Kamidin
Dalam surat tersebut dia mengaku harus mengambil jalan pintas karena tak tahan menghadapi hidup.
Dia merasa dipermainkan saudara dan pacarnya.
Dia pun menitip pesan terhadap orangtuanya agar menjag adik-adiknya.
Berikut isi suratnya dan pesannya kepada sang pacar
"Mapi papi papa mama mungkin ini so tape jln pintas
kita so nda tahang mo hidop, karna tape sudara dengan maitua pe kalakuan.
Dorang cma jaga bermain akang pa kita, jadi tpe diri ini dorang nda anggap ada
Karna itu samua no, kita ambe jalan pintas
Sorry mami papi mama papa ku yang tercinta, kita so bking salah pa mami papi papa mama
cuma 1 kita mo bilang jaga akang pa Eden dengan Injil supaya drg dapa tempuh dorang pe cita-cita
cuma itu no yang ta mo bilang, jadi malam ini anggap jo malam perpisahan untuk ngoni samua
ngoni bilang apa lia pa kita bilang Jo nda mo mar lia.
Salam J Soleman
Kel Tamalero-Raolina
Kel Soleman-Tamalero
Is Dead
Mati 11.00
08102002
Tak hanya pesan tersebut, Gerald pun menulis pesan dengan huruf kapital kepada pacarnya.
"Salam yang tercinta Tiara Putri Harindah,"
Gerald Jonathan Soleman (15) ditemukan gantung diri di kamarnya menggunakan seutas tali nilon putih yang diikatkan pada kayu yang melintang di atas tempat tidurnya
Melihat itu, Altje berusaha memotong tali dan menurunkan cucunya tersebut, namun ternyata sudah meninggal dunia.
Kejadian tersebut kemudian di laporkan ke Polsek Maesa yang kemudian melakukan olah TKP, serta meminta keterangan dari nenek korban, adik korban, dan mantan pacar korban.
"Dari semua keterangan yang kami dapatkan dari para saksi, kesimpulan sementara bahwa ini kejadian murni bunuh diri lantaran korban ini tidak mampu menahan hidup lantaran orang tuanya sudah bercerai sejak empat tahun lalu, dan korban ikut bersama neneknya," jelas Kompol Moh Kamidin Kapolsek Maesa.
Selain itu, diduga yang menjadi pemicu adalah korban sering diejek oleh temannya.
"Juga lantaran pacarnya sudah jalan dengan orang lain," jelas dia.
Dijelaskannya, malam sebelum kejadian ada teman korban yang melihat korban membawa senjata tajam, namun berhasil diamankan sebelum terjadi sesuatu.
Injilia Soleman, adik korban nampak sangat kehilangan kakaknya yang sangat baik di matanya tersebut.
"Kakak saya sering diejek sama temannya karena pacarnya sudah dengan laki-laki lain," jelasnya.
Selain itu, di sekitar lokasi kejadian polisi menemukan secarik surat yang diduga ditulis oleh korban sebelum ia melakukan aksi nekadnya tersebut.
1. Cerita Pelaku Cabul di Bitung ,Bercinta Diusia 11 Tahun dengan "Tante Girang" hingga Hamili Siswi SMA
Pria berinisial Y (18) warga Bitung, yang menjadi tersangka kasus cabul kini mendekam di sel tahanan Polsek Maesa Bitung.
Usianya masi tergolong belia, namun pengalaman bercintanya sudah dimulai sejak usia 11 tahun.
Kisah pertama adalah dengan seorang tante girang.
Tante itulah yang merenggut "keperjakannya" di usia 11 tahun.
"Dia bikin saya mabuk, lalu dia antar ke kamar," katanya kepada Tribun Manado pada Rabu (31/1/2018)
Dia pun diajari sang tante cara bercinta. Dia bahkan mengakui tante tersebut sebagai 'guru' dalam hal bercinta.
"Ia mengajarkan berbagai gaya," kata dia.
Lepas dari si tante, Y menjalin hubungan cinta dengan M, siswi SMA. Saat itu ia masih bersekolah.
"Kami bercinta sembarang waktu, usai pulang sekolah, malam minggu, juga saat bolos," ujar dia.
Hasrat mereka meledak karena punya kesamaan. M yang mengenal cinta dari seorang pria dewasa.
Cinta yang demikian, mudah meledak, mudah pula padam.
Hasrat hilang, rasa tak bersisa, keduanya lalu pisah, tanpa kesedihan dan air mata.
Y lantas bertemu dengan Melati, siswa kelas 1 SMA di Kota Bitung.
Katanya, kali ini dia bener-benar jatuh cinta.
"Kami bertemu di facebook, saling ketemu lantas jatuh cinta," kata dia.
Kala itu, tersangka Y sudah lulus sekolah dan baru di PHK dari sebuah perusahaan.
Sedangkan Melati, masih berusia 14 tahun, tengah berupaya menggapai mimpi dengan belajar tekun di bangku sekolah.
Y punya wajah ganteng. Namun senjatanya adalah rayuan maut.
Pengalaman cinta membuat ia bak pujangga.
Katanya, persetubuhannya dengan Melati didasari saling cinta.
"Saya paksa berhubungan, ia tak mau, saya merajuk eee dia langsung mau, itu terjadi di sebuah ruangan kelas pada malam hari," ujar dia.
Pengalaman pertama begitu menggoda, keduanya ketagihan bercinta.
Usai bercinta, airmata Melati kerap meleleh.
Namun airmata itu berganti tawa kala Y membisikkan kata-kata cintanya.
"Saya mau kawini kamu," ujar dia.
Singkat cerita Melati pun hamil. Ia merasakan sakit di perutnya.
Ingin membuktikan kehamilan itu, Y dan Melati membeli alat pendeteksi kehamilan di sebuah apotek.
"Lucunya, kami tak tahu gunakan alat itu, mau bertanya malu, hingga akhirnya kami buang alat tersebut," kata dia.
Suatu waktu, Y hendak menjemput Melati di kelas.
Entah mengapa Melati cuek. Y marah karena merasa diabaikan. "Saya pukul dia," kata dia.
Pemukulan itu akhirnya membawa Y ke kantor polisi, lantas terungkaplah kehamilan Melati.
Kedua orang tua Melati meradang. Y pun dilapor atas tuduhan percabulan anak di bawah umur.
"Padahal saya sudah bicara baik - baik dengan kedua orang tuanya, saya ingin mengawininya,"kata dia.
Kini Y pasrah bakal dipenjara 15 tahun. Ia ingin anaknya nanti menjenguknya.
TONTON JUGA: