Sopir Angkot Trayek Unima Mogok, Rektorat dan Polres Minahasa Kerahkan Bis Angkut Mahasiswa Telantar
Laporan wartawan Tribun Manado, Asyhari Burhan
TRIBUNMANADO.CO.ID - Aksi mogok puluhan sopir angkutan kota (angkot) jurusan Kampus Unima, Tondano mengakibatkan penumpang telantar.
Sebagian besar mereka adalah mahasiswa Unima.
Pantauan Tribun Manado, Senin (26/11/2018), penumpang telantar ini terkosentrasi di simpang tiga Tataaran dan gerbang Kampus Unima.
Mereka yang berada di gerbang kampus--sebagian di antaranya--diturunkan dari mobil pribadi yang diduga taksi online.
Baca: Sopir Angkot Trayek Unima Mogok, Cegat Taksi Online dan Minta Penumpang Turun
Beruntung ada bis Polres Minahasa dan bis Unima yang dikerahkan mengangkut para mahasiswa ini.
Dua bis ini bolak-balik menjemput mahasiswa dan pegawai yang menanti di ruas Tataaran-Gerbang Unima.
Puluhan sopir angkutan kota (Angkot) trayek Tondano - Kampus Unima melakukan aksi mogor, Senin (26/11/2018).
Para sopir ini tak melayani penumpang yang didominiasi mahasiswa, dosen dan pegawai Unima sejak pagi sekitar pukul 07.00 Wita.
Para sopir yang tergabung dalam Asosiasi Sopir Kampus (Assoka) menggelar demo mogok dan memusatkan aksinya di gerbang utama Kampus Unima.
Menurut Steven Makaenas, Ketua Assoka, mereka mogok karena menuntut kesepakatan sebelumnya--antara Assoka dan Kampus Unima--agar dilaksanakan.
"Kami menuntut komitmen," ujar Makaenas. Diduga, demo ini dipicu protes atas keberadaan taksi online yang beroperasi di kampus.
Tak hanya mogok, sebagian sopir mencegat mobil pribadi yang diduga menjadi taksi online. Mereka meminta penumpang taksi online turun di tempat.
Aksi ini memicu ketegangan para sopir dengan personel keamanan kampus yang berjaga di lokasi demo.
Pantauan Tribun, akibat aksi mogok ini, tak sedikit mahasiswa, pegawai Unima yang kesulitan menuju kampus yang berada di perbukitan.
Mereka terlambat beraktivitas mengikuti perkulihan dan bekerja di kampus.