Berkaca dari Kasus Adam Air: Black Box Ditemukan di Kedalaman 2.000 M dangan Alat Puluhan Miliar

Editor: David_Kusuma
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kotak hitam pesawat Adam Air yang jatuh pada 2007.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pencarian pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, menemui titik terang pada hari ketiga proses pencarian, Rabu (31/10/2018).

Tim SAR gabungan berhasil memperoleh sinyal berupa bunyi "ping" yang diduga berasal dari black box Lion Air PK-LQP.

"Kami juga menemukan ping locator. Jadi di black box itu ada 'ping' yang bisa berbunyi. Kami berdua mendengarkan itu, tit tit tit, suara itu terdengar," kata Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya Muhammad Syaugi, Rabu malam.

Sinyal black box tersebut ditemukan Kapal Riset Barunga Jaya I milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) 400 meter dari titik koordinat pesawat kode penerbangan Lion Air JT610 yang mengalami hilang kontak.

Baca: Video Detik-Detik Pengangkatan Black Box Pesawat Lion Air JT-610 dari Perairan

Baca: Black Box Lion Air Ditemukan Penyelam TNI AL, Kami Dengar Tit Tit Tit

Lokasi sinyal black box berada di koordinat S 05 48 48 .051 - E 107 07 37 .622 dan pada koordinat S 05 48 46.545 - E 107 07 38.393.

Diketahui, sinyal black box Lion Air PK-LQP sempat terdeteksi di kedalaman 32 meter oleh Tim SAR Gabungan.

Tim gabungan Basarnas, TNI dan Polri sudah berhasil menemukan black box Lion Air PK-LQP.

Berkaca pada kasus Adam Air KI574 1 Januari tahun 2007 silam, black box pesawat nahas yang jatuh di perairan Majene, Sulawesi Barat itu memerlukan waktu pencarian selama tujuh bulan.

Black box Adam Air ditemukan tepatnya pada 27 Agustus 2007.

Bukannya tanpa alasan, pencarian yang cukup lama itu didasari karena lokasi jatuhnya black box begitu sulit diakses.

Bagaimana tidak? Black box Adam Air KI574 jatuh di kedalaman laut 2.000 meter atau 2 kilometer.

Pengakatan black box Adam Air KI574 juga tak berbiaya murah.

Proses pencarian korban dan badan pesawat Lion Air JT-610 yang dilakukan tim Polairud Mabes Polri, di perairan Karawang, Jawa Barat, Selasa (30/10/2018). ((KOMPAS.com/Devina Halim))

Dikutip TribunJakarta.com dari berbagi sumber, menurut Men Perhubungan (Menhub) saat itu, Jusman Syafii Djamal, biaya untuk pengangkatan black box diperkirakan 3 juta dolar AS atau Rp 28,2 miliar.

Biaya tersebut dikeluarkan untuk mendatangkan kapal khusus berbendera Cyprus dan robot ROV dari Phoenix, AS, yang bisa dioperasikan di bawah laut.

Penyebab kecelakaan Adam Air KI574 akhirnya dapat diketahui berdasarkan transkrip rekaman cockpit voice recorder (CVR).

Awalnya, alat navigasi pesawat atau yang dikenal sebagai Internal Reference System (IRS) rusak.

Kedua pilot terkonsentrasi memperbaiki kerusakan dan lupa memerhatikan instrumen yang lain.

Mereka tidak menyadari pesawat miring dan turun mendekati laut.

Mereka baru sadar dua menit sebelum pesawat pecah menabrak laut.

Baca: Kisah Gloria Lomboan, Tulis Status Pesawat Akan Jatuh Jadi Viral, hingga Oknum Catut Namanya

POPULER : Ini Komentar Pdt Marco Wagey MTh soal Gloria Tesalonika Lomboan yang Punya Karunia Penglihatan

Terlambat. Tidak ada yang bisa dilakukan. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 102 hilang dan dianggap tewas.

Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memublikasikan rekaman percakapan pilot Adam Air KI574.

Inilah percakapan kedua orang tersebut dalam kokpit.

Transkrip rekaman cockpit voice recorder (CVR) itu dipublikasi dalam sebuah laporan lengkap tentang peristiwa naas itu setebal 98 halaman.

Nomor laporan KNKT/07.01/08.01.36.

Laporan ditulis dalam bahasa Inggris dan dimuat pada situs www.dephub.go.id/knkt Sebagai bahan perbandingan dengan rekaman yang beredar lewat internet, berikut adalah petikan percakapan pilot dan kopilot sesaat sebelum pesawat itu pecah menghantam laut.

Black Box Lion Air Ditemukan Penyelam TNI AL, ''Kami Dengar Tit Tit Tit'' (KOMPAS.COM)

Waktu percakapan dalam transkrip 06:56:55.2 Universal Time Coordinate (UTC) atau sekitar pukul 13.56 WIB.

Pilot (P) : Taruh di IRS attitude

Kopilot (K) : Oke Kep

P : Masukkan

P : Masih fail (gagal)

K : Fail

P : Ada fault. Pilih attitude

K : mengalihkan ke mode IRS

P : Attitude left

K : Left

P : Setelah ini heading set ya, masukin ya..

Suara autopilot mati 4 detik berikutnya.

Kemudian lanjutan transkrip yang diambil antara 06:47:10 UTC-06:50:21 UTC atau pukul 13.47 WIB-13.50 WIB.

Dalam percakapan ini terungkap IRS tidak berfungsi.

P : Lihat QRH. Kalau IRS nomor 2 mati, lihat ada apa.

K : IRS

P : Navigasi, FMS (Flight Management System, komputer di cockpit yang berfungsi mengatur penerbangan dari pesawat tersebut), lihat FMS-nya.

K : IRS fault

P : Eleven four, itu nggak fault

K : Itu nggak fault

P : IRS-nya salah

K : Tapi faultnya harus dinyalakan Capt

P : Iya, itu nggak fault

K : Yes, on the ground flight

K : Yang satu ini on the ground

K : IRS fault eleven four

P : Itu nggak fault

K : No.. no.. no..

Ada kata-kata 'flight' yang terekam, namun tidak bisa diidentifikasi siapa yang mengucapkannya.

K : Yang left bagus

P : Ya, itulah kenapa

P : Bisakah kita mematikan salah satu IRS?

K : Sepertinya nggak perlu

P : Nggak ada apa-apa

P : Nggak ada apa-apa

K : Radial, two nine zero, yup

06:58:10.6 UTC atau sekitar pukul 13.58 WIB, suara peringatan bank angle berbunyi 4 kali.

P : Taruh NAV lagi, taruh NAV lagi

K : Yes

P : Taruh di NAV lagi, taruh NAV lagi Ada suara peringatan altitude deviation

K : NAV

P : Jangan dibelokin! Ini heading kita

K : Hentikan! Hentikan! Hentikan! Hentikan! Hentikan! Hentikan!

Kemudian pukul 06:59:05 UTC atau pukul 13.59 WIB terdengar suara berdebam keras.(*)

Artikel di tribunmanado.co.id ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Menilik Kasus Adam Air: Black Box Dapat Ditemukan di Kedalaman 2000 M Gunakan Alat Puluhan Miliar"

Berita Terkini