Keluarga Asal AS Ini Tinggal di Mobil dan Lakukan Perjalanan Keliling Dunia

Editor: Siti Nurjanah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jonathan, Ashley, dan keempat anaknya.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pernah terpikir untuk keluar dari pekerjaan, menjual rumah, dan meninggalkan ruang nyaman?

Kalau pernah terpikir dan masih ragu-ragu, traveler bisa menengok kisah keluarga asal Tennessee, Amerika Serikat ini.

Jonathan dan Ashley memutuskan untuk melakukan perjalanan keliling dunia dengan keempat anak mereka, Adali, Jett, Jax, dan Ada, dikutip dari SWNS.

Mereka lalu menjual rumah dan menggunakan laba 40.000 dolar AS atau sekitar Rp 595 juta untuk membeli Recreational Vehicle (RV) atau mobil rumah.
(SWNS.com)

Setahun kemudian, mereka menjual RV tersebut dan membeli Alur Air 1972 seharga 13.000 dolar AS atau Rp 193 juta.

Selanjutnya mereka menghabiskan waktu selama enam bulan untuk memperbaikinya dengan pengeluaran sebanyak 30.000 dolar AS atau sekitar Rp 446 juta.

'Rumah' baru mereka yang berupa kendaraan tersebut didekorasi dengan cantik dan direnovasi di bagian dalam.

(SWNS.com)

Mengutip dari Travel+Leisure, di dalamnya ada dua set tempat tidur susun kembar untuk anak-anak, dan tempat tidur berukuran besar untuk ibu dan ayah.

Ada juga lampu track, dapur lengkap dengan meja makan, dan banyak sentuhan vintage.

"Kami hidup dalam mimpi Amerika. Kami memiliki rumah besar, saya menjalankan bisnis pengembangan situs web yang sukses," kata Jonathan.

(SWNS.com)

"Tapi kami menghabiskan begitu banyak waktu untuk merawat rumah dan membayar gadaian kami," lanjutnya.

Oleh sebab itu, keluarga ini akhirnya memutuskan untuk menjual rumah mereka dan mulai melakukan perjalanan.

Hingga saat ini, keluarga petualang ini telah mengunjungi 30 negara dan masih akan berlanjut ke negara-negara lainnya.

Sebelum melakukan petualang, Jonathan bekerja di bisnis desain web, sedangkan istrinya Ashley bekerja di homeschools anak-anak.

Jonathan mengatakan dia terinspirasi untuk membawa keluarganya berpetualang setelah seorang teman di industri yang sama memutuskan untuk melakukannya sendiri.

(SWNS.com)

“Setelah kami menyadari full-time traveling adalah sesuatu yang dapat kami lakukan, itu bukan keputusan yang sulit,” kata Ashley.

Sejauh ini, Jonathan dan Ashley memperhatikan adanya perubahan terhadap diri mereka dan anak-anaknya setelah melakukan perjalanan.

"Kami tahu ini bukan untuk semua orang tetapi untuk kami," kata Ashley.

Jonathan berharap gaya hidup mereka saat ini akan menanamkan rasa ingin tahu dan petualangan bagi ia, istri, dan anak-anaknya.

(TribunTravel.com/Sinta Agustina)

Berita Terkini