TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Atlet Sulawesi Utara menyumbangkan 17 medali di ajang Asian Games 2018 Jakarta-Palembang (lihat grafis). Pemerintah Provinsi Sulut telah menyiapkan bonus kepada para atlet peraih medali.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey rencananya akan menjemput dan menyerahkan bonus Rp 100 juta kepada Abdul Malik, atlet pesilat dan rekan-rekannya yang tiba Selasa (4/9/2018).
Kepala Dinas Pemuda Olahraga Sulut, Marcel Sendoh menyampaikan, Malik akan tiba di Bandara Ram Ratulangi pukul 14.00 WITA. “Kita akan sambut di Bandara Sam Ratulangi, Pak Gubenur akan hadir,” ujar Marcel ketika dikonfirmasi tribunmanado.co.id, Senin kemarin.
Selain Pemprov, pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulut pun akan menyambut atlet yang mengharumkan nama Sulut itu.
Tonny Kulit, Sekretaris Umum KONI Sulut menyatakan, akan ikut menyambut Malik. “Besok, pengurus KONI akan menyambut,” kata dia.
Lanjut Kulit, selain Malik, atlet bridge peraih medali perunggu di antaranya Henky Lasut, Freddy Manoppo, Marcella Lasut dan Bill Mondigir akan tiba hari ini di Manado.
Atlet asal Kota Bitung itu satu-satunya peraih medali emas di ajang Asian Games XVIII. Sebenarnya ada dua atlet Sulut yang meraih emas. Satunya di kelas ekshibisi ada Ridel Yesaya Sumarandak (16).
Siswa asal Tondano, Kabupaten Minahasa ini menjuarai elektronics sport (e-Sport) kategori Clash Royale. Cuma medali emas Ridel tidak dihitung masuk perolehan tim nasional Indonesia lantaran e-Sport masih ekshibisi.
Malik kepada tribunmanado.co.id mengatakan, hari ini ia akan pulang ke Bitung. “Besok saya pulang ke Bitung, menggunakan penerbangan pukul 09.00 dari Jakarta akan ditiba di Manado pukul 14.00,” kata Abdul.
Selain Pemprov dan KONI Sulut, ada yang istimewa dari kedatangan mahasiswa Universitas Negeri Manado (Unima) di Tondano ini. Ia akan dijemput keluarga, saudara dan tetangga. “Mama dan papa akan menjemput, mereka sudah lebih dulu balik Bitung pada hari ini,” ujarnya.
Peraih medai emas di nomor kelas B putra 50 sampai 55 kilogram ini akan singgah di Kantor Gubernur dan Wali Kota Bitung. Seperti diketahui, Abdul meraih emas ke-20 untuk Indonesia.
Pelatih kecipratan
Atlet berprestasi kebanjiran bonus dari pemerintah pusat dan daerah. Pemprov Sulut akan menggelontorkan bonus minimal Rp 100 juta untuk peraih medali emas di Asian Games 2018. Wacana ini diungkap langsung Gubernur Sulut, Olly Dondokambey.
Bonus ini khusus untuk atlet berasal dari Sulut yang menjadi kontigensi Sulut di ajang olahraga berikutnya seperti PON.
Marcel Sendoh, Kepala Dinas Pemuda Olahraga Sulut menyampaikan, mengenai kepastian rencana pemberian bonus itu akan disampaikan lagi oleh Gubernur Olly. “Kami tidak mau mendahului, akan disampaikan langsung oleh Pak Gubernur,” ujar Sendoh ketika dikonfirmasi tribunmanado.co.id, Senin (4/9/2018).
Rencanannya hal itu akan disampaikan langsung Gubernur saat penyambutan Malik. Gubernur memang sudah mengungkap ke publik ketika emas disabet oleh Malik di Asian Games.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla telah menyerahkan bonus kepada peraih medali Asian Games 2018. Tak hanya atlet, para pelatih dan asisten pelatih ikut kecipratan bonus dari pesta olahraga terbesar Asia itu.
Atlet perorangan peraih emas meraih bonus Rp 1,5 miliar, peraih perak Rp 500 juta dan peraih perunggu Rp 250 juta. Kemudian atlet beregu peraih emas memperoleh Rp 750 juta, peraih perak Rp 300 juta dan peraih perunggu Rp 150 juta.
Khusus pelatih perorangan atau ganda yang mengantar atlet raih emas memperoleh bonus Rp 450 juta, peraih perak Rp 150 juta, peraih perunggu Rp 75 juta. Pelatih beregu yang mengantar atlet raih emas dapat bonus Rp 600 juta, peraih perak Rp 200 juta dan peraih perunggu Rp 100 juta.
ROR Datangi Kediaman Ridel
BUPATI Minahasa terpilih, Royke Octavianus Roring (ROR) bersama isteri menyambangi kediaman atlet e-Sport peraih medali emas Asian Games 2018, Riedel Yesaya Sumarandak di Lingkungan I, Kelurahan Wulauan, Kecamatan Tondano Utara, Senin (3/09/2018).
Roring ingin bertemu dengan siswa SMA berusia 16 tahun itu. Kedatangan ROR disambut kedua orangtua dari Ridel, yakni Mecky Sumarandak dan Stella Moleong.
Sang ayah mengatakan, anak semata wayangnya itu akan tiba di Indonesia pada awal Oktober. “Jika Tuhan berkenan, Ridel pulang awal bulan Oktober. Sekarang masih ikut turnamen (e-Sport) Clash Royale,” katanya.
Lanjutnya, Ridel ikut turnamen di beberapa negara Asia, antara lain Taiwan dan Korea Selatan.
ROR mengatakan selamat atas prestasi dari Ridel. “Selamat atas prestasi Ridel. Mari kita terus mendoakan dia agar pada pertandingan turnamen bisa meraih predikat (prestasi) kembali,” kata Roring.
Pemerintah Kabupaten Minahasa akan membahas mengenai prestasi yang diraih Riedel.
Demikian dikatakan, Penjabat Bupati Minahasa Roy Mewoh melalui Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Siby Sengke. “Kita akan melaksanakan rapat untuk membahas prestasi dari Ridel,” kata Sengke.
Sengke mengapresiasi kepada pemuda berusia 16 tahun ini sudah memberikan yang terbaik untuk Indonesia serta membawa nama baik Minahasa. “Nanti kita akan bahas dan apa yang akan diberikan pada Ridel,” katanya.
Pelatihan Atlet Memerlukan Iptek
Jan Lengkong, Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Unima mengatakan, prestasi yang diukir atlet Sulut di Asian Games XVIII 2018 patut diacungi empat jempol. Terlepas dari prestasi yang berhasil diukir atlet Sulut yang melalui proses pemanggilan Pelatihan Nasional (Pelatnas) Asian Games, Sulut butuh dan harus melakukan pembinaan atlet.
Karena para atlet yang berprestasi saat ini tidak akan selalu diharapkan untuk meraih pretasi di tahun berikut.
Karena beberapa di antara mereka akan pensiun dan faktor usia. Untuk itulah demi menjaga iklim prestasi tetap tumbuh bahkan sampai meningkat, tidak stagnan, stekeholder terkait seperti cabang olahraga, KONI dan pemerintah harus cepat ambil langkah.
Agendakan terus, jangan terhenti program KONI Sulut untuk talent scouting ke 15 kabupaten/kota. Dari informasi di wilayah Kepulauan Sangihe,berhasil menjaring 62 siswa SMP dan SMA dengan postur tinggi untuk putri 165 dan putri 175, punya potensi dan progres yang baik untuk diasah menjadi seorang atlet.
Lewat hal-hal seperti itu akan dapat atlet muda, untuk persiapan jangka pendek, menengah dan panjang termasuk Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua.
Program seperti itu patut berkelanjutan di semua daerah di Sulut. Kemudian, setelah didapat diserahkan ke cabang olahraga masing-masing untuk dilakukan pembinaan lebih lanjut supaya bisa menciptakan atlet muda. Tidak mungkin terus mengandalkan atlet yang sudah tua.
Pengurus cabang olahraga dan pemerintah harus jeli melihat dan menggali keberadaan para atlet di semua wilayah Sulut.
Kembali ke pemerintah harus menyiapkan dan menjamin kesejahteraan atlet yang sangat diperlukan. Begitu juga kompetisi di daerah harus terprogram agar bisa dilanjutkan ke tingkat provinsi.
Dengan program pembinaan sejak masih di daerah bisa terukur kemampuan atlet. Sambil di pantau program pelatihan dari pelatih serta perkembangan para atlet oleh KONI.
Olahraga sekarang harus dibarengi pengetahun ilmu dan teknologi. Saat ini iptek dalam olahraga sangat penting dibutuhkan seperti negara maju dan berkembang lainnya.
Sekarang pengamanan saja tidak menjamin, harus diimbangi dengan iptek. Selain fokus pada atlet, jangan dilupa keberadaan pelatih, harus melalui tahapan tes mengenai programnya bisa atau tidak membuat program untuk cabang olahraga dan atlet.
Dapat Inspirasi
Sukses Abdul Malik meraih medali emas Asian Games menjadi kebanggaan bagi masyarakat Sulut. “Keberhasilannya pun menjadi motivasi para atlet Sulut,” kata Gabriela Mandagi kepada tribunmanado.co.id, Senin (3/9/2018).
Dikatakannya, sosok Abdul yang kini bisa mengharumkan bangsa memberikan motivasi bagi kaum muda. “Lebih rajin berlatih dengan olahraga dan prestasi lainnya, yang ke depan bisa menjadi sesuatu yang bernilai hingga membanggakan bagi banyak orang,” kata dia.
Malik memberikan inspirasi untuk tidak pantang menyerah dengan apa yang menjadi tujuan dalam mendapatkan sesuatu.
“Juga dengan prestasi yang diraih Abdul pun bisa menjadikan contoh dan semangat dan pantang menyerah,” katanya.
Semangat dan perjuangan Abdul jadi pemberi semangat sebagai penerus bangsa untuk tetap berjuang mencapai impian dan cita-cita.
“Banyak selamat dan terima kasih buat atlet yang sudah merai prestasi dan membanggakan Indonesia,” kata warga Kota Bitung ini.
Lomban Serahkan Bonus untuk Abdul
Pesta Asian Games 2018 tak hanya di Jakarta dan Palembang. Kedatangan Abdul Malik, atlet pencak silat Kota Bitung, peraih medali emas bakal disambut arak-arakan dari batas Kota Bitung-Minahasa Utara di Kelurahan Sagerat.
Demikian dikatakan Kabag Humas Pemkot Bitung, Albert Sergius. Usai penyambutan Gubernur Sulut, Abdul akan disambut Pemkot Bitung menuju ke kantor wali kota.
“Estimasinya mulai pukul 16.00 Wita, Abdul tiba di Bitung. Dalam penyambutan akan ada berbagai acara dan salah satunya penyerahan penghargaan dari Wali Kota Max Lomban kepada Malik. Untuk nominalnya belum dipastikan berapa.
Abdul juga dipastikan menjadi aparatur sipil negara (ASN) di Kementerian Pemuda dan Olahraga. “Nantinya akan melatih para atlet silat khususnya di Sulut dan Kota Bitung,” katanya.
Abdul juga akan disambut oleh Persinas Asad Sulawesi Utara dan Kota Bitung (Perguruan Silat Nasional Ampuh Sehat Aman Damai).
Ketua Persinas Asad Sulut Hj Ipda Nyoto bersama Sekretaris Bumy Mustami kepada tribunmanado.co.id Senin (4/9/2018) mengatakan, usai disambut Wali Kota, Abdul akan dibawa ke Masjid Al Manzurin Sinombala.
“Dengan kondisi rumah Abdul yang sederhana dan posisinya berada di pusat kota, dan juga ini bagian dari permintaan keluarga. Mengingat lokasi rumah yang sederhana, dan merupakan jalan umum dekat dengan pasar dan tidak mengganggu lalu lintas,” katanya.
Sudah disediahkan kamar khusus untuk menjadi tempat istirahat Abdul. Tempatnya untuk saat ini sudah disterilkan. Ruangan khusus tamu kini menjadi tempat beristirahat khusus Abdul ketika melakukan penyambutan.
“Nantinya besok pagi panitia bersama dengan keluarga juga akan memasang tenda di depan masjid mengingat Abdul sudah menjadi milik warga Indonesia khususnya Sulut dan Bitung,” jelasnya.
Ia menambahkan sehari sesudah penyambutan akan ada acara yang akan dilakukan Persinas Asad Kota Bitung dan keluarga besar Abdul. Tampak juga di lokasi penyambutan Abdul para panitia dan pengurus perguruan baru saja melakukan pertemuan. (Tribun/ryo/crz/chi/fer)