Laporan wartawan Tribun Manado Alpen Martinus
BITUNG, TRIBUNMANADO.CO.ID - Ratusan pekerja PT Delta Pasific Indotuna (Delpi) Bitung melakukan unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Bitung, Senin (28/5/2018).
Mereka melakukan unjuk rasa meminta perlindungan ke Pemkot Bitung lantaran hingga saat ini mereka tidak bisa masuk bekerja, pasalnya pintu masuk PT Delpi hingga saat ini dihalangi oleh eks karyawan yang juga menuntut hak mereka.
Saat melakukan unjuk rasa mereka membawa beberapa spanduk yang di antaranya bertuliskan pak Wali Kota Bitung dan Disnakertrans sampe kapan Torang ada dalam ketidakpastian, tolong cari akang depe solusi, juga PT Delta adalah tempat kita mengais rejeki untuk keluarga kita, mari lindungi, dan beberapa tulisan lainnya.
Mereka juga menggunakan pengeras suara untuk menyuarakan keinginan mereka.
"Kami sudah sebulan tidak bisa masuk bekerja, lantaran dihalangi pintu masuk oleh eks karyawan PT Delpi," ujar Rini pekerja harian.
Sebagai pekerja harian mereka tidak akan mendapatkan upah jika tidak masuk bekerja, otomatis pendapatan sehari-hari tidak ada.
"Kami bekerja untuk menghidupi keluarga, anak-anak kami, tapi kalau seperti ini kami menderita,"jelasnya.
Ia mengatakan, bahwa mereka hanya ingin pintu perusahaan dibuka dan mereka diizinkan untuk bekerja.
"Kami hanya ingin bekerja saja," jelasnya.
Selain itu, Nita pekerja lain mengatakan bahwa mereka hanya ingin pintu perusahaan dibuka dan mereka bisa masuk untuk bekerja.
"Kami hanya ingin bekerja, sebab kami harus bekerja untuk menghidupi keluarga dan kalau saya pribadi harus bayar kontrakan, kalau tidak kami akan dikeluarkan, dan kami harus bagaimana kalau tidak bekerja," jelasnya.
Pada kesempatan tersebut mereka meminta untuk bertemu dengan Wali Kota atau Wakil Wali Kota untuk menjelaskan dan memberikan solusi.
Mereka menegaskan, hanya ingin bekerja seperti biasa."Kami mau bekerja, kami mau biayai keluarga, kami mau bayar kontrakan dan kos, mau ambil uang dari mana," jelas orator.
Mereka berharap juga, agar hari ini mereka bisa diizinkan bekerja."Kami mau hari ini ada pemerintah atau petugas kemanan yang mengawal kami agar bisa masuk untuk bekerja," ujarnya.
Saat unjuk rasa mereka dikawal oleh pihak pengamanan semisal Satpol PP dan polisi dari Polres Bitung dan Polsek Maesa.