TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Berbagai persoalan GMIM di antaranya persoalan UKIT dan persekolahan GMIM yang masih kalah jauh dengan sekolah swasta lain.
Juga semua aset-aset GMIM yang terbengkalai.
Dan itu semua akan menjadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan para pemimpin GMIM terpilih tak terkecuali Pendeta (Pdt) Dr Hein Arina sebagai Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM periode 2018-2022.
Menanggapi hal tersebut, Pdt Hein Arina kepada TribunManado.co.id, Kamis (22/3/2018), di sela Sidang Majelis Sinode (SMS) ke-79 GMIM mengungkapkan, semua permasalahan tersebut akan dibahas di sidang dan diputuskan.
"Dan apa yang menjadi keputusan sidang itu yang nanti akan saya laksanakan. Tentu bersama dengan semua struktur kepemimpinan dan anggota BPMS lainnya," kata Pdt Hein.
Dijelaskannya, yang pertama mungkin apa yang menjadi skala prioritas masalah itu yang akan diselesaikan.
Tapi, lanjut dia, kembali lagi pada amanat keputusan sidang.
"Karena dasar dari tindak lanjut termasuk persoalan-persoalan GMIM harus berdasarkan keputusan sidang. Penyelesaiannya persoalan tidak hanya dilakukan dengan pendekatan personal tetapi lebih kepada pendekatan sidang kelembagaan dalam hal ini BPMS," sebutnya.
Ia menambahkan, saya dipilih sebagai ketua BPMS hanya melanjutkan saja, sebelumnya sebagai wakil ketua bidang hubungan kerja sama hanya beda posisi sekarang dipilih menjadi ketua.(Tribunmanado.co.id/Chintya Rantung)