Baca tanpa iklan
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pemilihan dengan sistem e-Voting yang akan diterapkan untuk BPMS GMIM pada Sidang Majelis Sinode (SMS) ke-79 GMIM, Rabu (21/3/2018), menarik minat Direktur Eksekutif Indobarometer Muhammad Qodari untuk melihatnya.
Sebab, jika berhasil, Qodari meyakini sistem ini bisa menjadi contoh dan diterapkan ditingkat nasional seperti di DPR.
"Saya datang kesini untuk melihat e-Voting. Jika diterapkan di Negara ini, pasti bisa mengurangi biaya pemilu," kata Qodari saat memaparkan hasil survey pileg dan pilpres 2019 di Sidang Majelis Sinode GMIM ke-79 di GKIC Manado, Sulawesi Utara, Senin (19/3/2018).
Ia berharap, pelaksanaan e-Voting GMIM bisa berhasil, sehingga bisa dibawa untuk diterapkan di DPR.
"Tolong laksanakan e-Voting dengan baik. Jika berhasil di sini, pasti bisa dibawa ke DPR," ujarnya.
Hingga kini di DPR untuk proses pemilihan masih menggunakan cara manual, yakni ditulis di atas kertas dan dihitung.
Sebab, elit politik masih sulit percaya dengan e-Voting.
"Rakyat Indonesia pasti percaya e-Voting. Tapi, yang tak percaya e-Voting itu adalah elit politik, karena mereka tak percaya diri sendiri dan teman-temannya," tegas Qodari.
Pemilihan BPMS GMIM dengan e-Voting akan dilaksanakan Rabu (21/3/2018) selama 12 jam mulai Pukul 09.00 hingga 21.00 Wita. (Tribun Manado/Warstef Abisada)