TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU - Iwan Amak, warga lingkungan tiga, Kampung Baru, Kelurahaan Kotamobagu, memilih mengungsi dari rumahnya.
Keputusan ini diambil setelah rumahnya selalu menjadi langganan masuk air, saat musim hujan.
"Saya harus pindah, karena pondasi di bagian kamar depan sudah hampir ambruk. Maka memilih untuk mengamankan diri," ujar Iwan Amak, Senin (5/3).
Kata Iwan, setiap kali turun hujan, air masuk ke dalam rumah setinggi 1,5 meter. Maka untuk sementara mengungsi ke rumah saudara.
Ia berharap, pemerintah segera melakukan perbaikan dan normalisasi sungai dan saluran air.
Sekretaris Kota Kotamobagu, Adnan Masinae, mengatakan normalisasi akan dilakukan di daerah tersebut, rencananya tahun ini dianggarkan Rp 3 miliar.
"Karena dulunya sungai ini besar, namun sekarang kecil, maka akan dilakukan pelebaran," ujar Adnan.
Bersih-bersih
Pemerintah Kota Kotamobagu bersama masyarakat melakukan bersih-bersih rumah di Kelurahan Kotamobagu, Lingkungan Tiga, Kampung Baru, Senin (5/3).
Pembersihan terhadap rumah yang terdampak banjir pada Minggu (4/3). Bersih rumah dilakukan pada pukul 15.00 Wita hingga selesai.
"Saya instruksikan kepada dinas terkait, pemerintah desa/kelurahan, untuk membantu saudara kita yang terkena musibah banjir, dengan mengelar bersih-bersih rumah," ujar Sekkot Kotamobagu, Adnan Masinae.
Kata dia, selain melakukan bersih-bersih, Pemerintah Kota Kotamobagu memberikan bantuan untuk keluarga yang rumahnya kena banjir.
"Ada enam kelurahan yang terendam air. Kami melakukan pembersihan. Nantinya ada beberapa rumah yang harus disosialisasi untuk pindah," ujar dia lagi.
Lurah Kotamobagu, Ivone Rumengan mengatakan, di Kelurahan Kotamobagu ada 19 rumah terkenah banjir.
"17 rumah paling parah," ujar Ivone Rumengan. (ven)