Pantau Kasus Penganiayaan Terhadap Anak, Kak Seto Temui Kapolda Sulut

Editor: Aldi Ponge
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kedatangan Seto Mulyadi di Kota Manado Sulawesi Utara (Sulut), Selasa (06/02/2018) pagi, dalam rangka pembekalan pasukan utama kirab remaja nasional Sulawesi Utara di Kantor Diklat, Jalan Raya Manado-Bitung.

Namun Seto Mulyadi atau yang dikenal dengan Kak Seto juga menemui dua anak yang diduga menjadi korban penganiayaan di SMA N 4 Manado. Kak Seto bertanya sekaligus memberikan motivasi bagi dua siswa tersebut.

Tidak sampai disitu, pada malam harinya, Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) ini bertemu dengan Kapolda Sulut Irjen Pol Bambang Waskito di Ruang Kerjanya Mapolda Sulut. Saat itu tercipta suasana kebersamaan antara keduanya.

Kak Seto kepada Tribun Manado mengatakan berterima kasih dan memberi apresiasi kepada kapolda Sulut.

"Pada kesempatan ini kami dari LPAI Pusat, menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas ketegasan bapak kapolda," ujar Kak Seto.

Dalam pertemuan itu kata Kak Seto, kapolda Sulut menjelaskan bahwa memang memberikan perintah kepada anggotanya (Sabhara) untuk kontrol warga khususnya remaja.

"Karena disini (katanya) terkenal bahwa remaja sering menggunakan miras. Dan hal itu membuat anak muda menjadi emosi kemudian bisa melakukan tindakan lebih kriminal lagi. Anak muda juga ditemukan membawa sajam. Tapi beliau juga (kapolda Sulut) akan bertindak tegas terhadap petugas kalau memang itu menyalahi prosedur," ujar Kak Seto.

Kapolda juga mengatakan baru menerima laporan bahwa lima siswa yang diduga korban penganiayaan mengalami lebam-lebam.

"Beliau kemudian justru meminta kerjasama dengan LPAI untuk berani melaporkan kasus-kasus.
Ini menunjukkan kekompakan LPAI dengan kepolisian. Karena di pusat juga kami bekerjasama, ada MoU dengan pak Tito dan selalu ditegaskan agar ini bisa ditingkatkan kerjasamanya hingga ke Polda, Polres maupun Polsek," ujar Kak Seto.

Kata Kak Seto, Tadi kapolda Sulut mengatakan memang ditemukan bahwa anak itu ngebut, membawa sajam.

"Oleh karena itu kemudian diberikan hukuman tiarap dan sebagainya. Tetapi kalau sampai melanggar prosedur dan ada kekerasan, tentu kepada petugas akan diambil tindakan tegas. Kami akan terus pantau dari Pusat. Di Sulut juga ada LPAI Sulut," ujar Kak Seto.

Kapolda Sulut Irjen Pol Bambang Waskito melalui Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan memang ini kasus lama, jadi begitu diberikan informasi, kapolda sangat atensi memperjelas permasalahannya.

"Memang anggota itu perintahnya kapolda dalam rangka mengamankan situasi. Karena memang banyak potensi pemabuk. Dan tim quick respon memang efektif dan efisien menangkal dan mencegah keributan yang dilakukan remaja," ujar kapolda melalui kabid humas.

Lanjut kapolda, dengan adanya kejadian ini penyidik akan memperjelas kasusnya. Dan kalau memang ada kesalahan tetap akan diproses.

Kabid Humas Kombes Pol Ibrahim Tompo menambahkan proses yang dilakukan tersebut ditujukan kepada yang mungkin melewati batasan.

"Karena kapolda memberi perintah dengan batasan tugas yang cukup bertanggung jawab," ujar dia.

Berita Terkini