TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Pemko Bitung masih harus berjuang keras mewujudkan jaminan kesehatan bagi masyarakatnya.
Masih banyak warga Bitung yang tidak tercover BPJS.
Salah satunya keluarga Toesang - Sahaping. Karena tidak tercover BPJS, Alfaro Toesang, anak mereka yang masih berusia 1 tahun, penderita radang otak terancam kehilangan nyawanya.
Dokter Rumah Sakit Budi Mulya sudah memvonis bayi tersebut tidak akan hidup lama."Kami sudah disuruh tanda tangan bahwa anak ini sudah tidak bisa selamat," kata Mariati, ibunda Alfaro.
Dikatakan Mariati, sesungguhnya masih ada 1 persen kemungkinan Alfaro hidup. Syaratnya harus dibawa ke RSUP Kandouw Malalayang.
"Namun biayanya mahal 1 juta perhari," ujar dia.Sebut dia, sang anak memangĀ tidak masuk BPJS.Saat anak tidak tercatat waktu pemidahan dari Jamsostek ke BPJS.
Sebut dia, awalnya mereka datang berobat di Puskesmas Bitung Barat. Kemudian, Jumat lalu, dibawa ke RS Budi Mulya.
Di sana, kata dia, sehari harus bayar biaya bangsa 250 ribu, biaya ibat serta oksigen. "Kami jual harta, berutang demi anak ini," kata dia. (art)