Laporan Wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan
TRIBUNMANADO.CO.ID, LOLAK - Personel BPK RI tampak melontarkan pertanyaan pada enam sangadi, Selasa (21/11) siang di kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Bolaang Mongondow.
Sangadi tampak menjawab pertanyaan soal jalannya desa. Mereka lalu mengisi kuisioner yang diberikan personel BPK RI yang memeriksa mereka. Selain sangadi, BPK RI juga memeriksa pendamping desa di Bolmong.
Perwakilan BPK RI saat dimintai keterangan mengatakan Bolmong terpilih dari tiga daerah di Sulawesi Utara. Selain Minahasa Utara dan Minahasa Selatan.
"Ada pertimbangan kenapa pilih Bolmong. Kami melihat sejumlah aspek," ujar koordinator tim dari BPK RI. Ia enggan merinci aspek yang dimaksud. Ia juga enggan memberitahu namanya.
Kepala Dinas PMD Bolmong Albert Tangkere mengatakan enam desa perwakilan yang diperiksa yakni Doloduo, Pangian, Tanoyan, Bilalang, Komangaan dan Pusian. Desa ini terpilih karena pertimbangan khusus.
"Mereka dipilih secara acak, tapi dengan pertimbangan. Menjadi perwakilan Bolmong untuk sampel," ujarnya.
BPK RI memeriksa jalannya pemerintahan desa di Bolmong. Bagaimana kinerja aparat desa, juga sinkronisasinya dengan pendamping desa. Di dalamnya juga soal dana desa.
"Sudah ada dana desa, ADD, bantuan alsintan. Pokoknya semua. Hasil pemeriksaan ini akan menjadi evaluasi. Saya senang BPK RI datang langsung memeriksa," ujarnya.
Sangadi Pusian, Saul Lengkung mengaku tak kesulitan menjawab semua pertanyaan BPK RI. Saul mengaku menjawab apa adanya. Ia juga senang mendapat arahan.
"Misalnya kawasan perdesaan, awalnya saya tak tahu. Tadi jadi tahu. Jadi itu kumpulan beberapa desa di kecamatan yang punya potensi yang sama. Saya senang bisa jadi perwakilan Bolmong," jelasnya.
Kunjungan BPK RI di Bolmong akan berlanjut Rabu (22/11) besok. Tim pemeriksa akan turun langsung ke desa. Melihat pelaksanaab pemerintahan di desa.