TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Terkuaknya kasus pembobolan portal Unsrat bukan dari seorang dosen, hal ini diutarakan Wakil Rektor Unsrat bidang Akademik Prof dr Jimmy Posangi MSc PhD SPFK, Kamis (19/1).
Posangi menegaskan, kasus ini awalnya diketahui oleh Pusat Teknologi Informasi (PTI) Universitas Sam Ratulangi. Setelah itu, mereka melacak data-data yang dipalsukan.
''Jadi informasi bahwa kasus ini pertama diketahui melalui seorang dosen, karangan di luaran, '' ujar Posangi.
Sesuai informasi yang diperoleh sistem pemasukan nilai ke PTI dahulu dengan saat ini berbeda.
Dulu sistemnya nilai diberikan dosen kepada operator. Kemudian operator mengupload nilai tapi bisa membuka dan mengantinya jika ada kesalahan.
Baca: Hacker Bobol Sistem IT Universitas Sam Ratulangi Manado, Nilai 167 Mahasiswa Diubah
Baca: Ubah Nilai E Jadi A, Mahasiswa Unsrat Manado Bayar Hacker Rp 1,6 Juta
Baca: Bidik Korbannya, Hacker di Unsrat Manado Pakai Sistem MLM
Saat ini sistemnya sama tapi jika sudah sampai di PTI tak bisa mengubahnya.
Hanya PTI yang bisa mengubahnya jika terjadi kesalahan.
Sayangnya Posangi sudah lupa berapa mata kuliah yang nilainya berubah atau dipalsukan.
Hal sama diutarakan Hans Wowor, Kepala PTI Unsrat.
Wowor mengatakan, data persisnya ada di stafnya."Ia sekarang lagi antar ibunya yang cuci darah," kata Wowor.
Posangi juga menegaskan 167 mahasiswa Unsrat yang diduga terlibat hacker dengan membobol IT Unsrat lalui mengubah nilai beberapa mahasiswa tidak diberikan sanksi, Rabu (18/1).
"Nilai Mereka hanya dikembalikan ke semula, tidak ada skorsing. Kalau di tempat lain pasti sudah dikeluarkan karena ini dianggap pencurian," jelas Posangi.
Terkait indikasi keterlibatan dosen menurut Posangi sedang di selidiki pihaknya.
"Terkait indikasi keterlibatan dosen maupun tenaga Informasi dan Teknologi Unsrat masih diselidiki. Jika benar ada yang terlibat akan ditindak, '' ujarnya.
Ia juga mengaku saat ini penyelidikan para oknum yang terlibat sudah mulai mengerucut.
"Dulu kan informasi oknumnya masih sangat melebar, tapi saat ini bisa kami pastikan sudah mulai mengecil," ujarnya.
Posangi juga berharap bagi mahasiswa yang mendapati ada oknum dosen maupun tenaga kerja Unsrat yang terlibat segera dilaporkan.
"Segera laporkan pada kami, dan akan langsung kami sikapi dengan tegas," tandasnya. (Tribun Manado/David Manewus/Nielton Durado)