TRIBUNMANADO.CO.ID,MANADO - Pesta kembang api, dalam menyambut tahun baru sudah lewat. Tetapi masih terlihat beberapa penjual di pinggir Jalan Sam Ratulangi, Kamis (5/1).
"Saya berjualan ingin menghabiskan kembang api yang masih belum terjual pada Desember kemarin . Karena kalau tidak menjualnya akan mengalami kerugian," kata penjual bernama Noval Broo.
Noval yang ditemani istrinya mengatakan, barang tersisa jika diuangkan sekitar 15 juta rupiah. Rencana akan berjualan sampai hari Sabtu atau Minggu (7/1)," ujar Noval
Kata dia lagi, jika nantinya sampai hari Sabtu atau Minggu tidak ada yang membeli, maka akan dipaking untuk tahun depan.
"Memang selama sembilan tahun berjualan, baru kali ini, sampai tanggal begini masih jualan. Biasanya tanggal 1 atau 2 Januari sudah habis," kata dia.
Lanjutnya, memang pendapatan mengalami penurunan, waktu sebelum tahun baru perhari bisa capai Rp 500.000- 1.000.000, tetapi sekarang. Rp 200.000-300.000.
Memang tahun ini, banyak distributor besar yang memberikan hutang kepada pengecer.
"Jadi terserah kita mau ambil kembang api berapa juta. Nanti laku baru dibayar," tutur dia.
Hal yang sama juga diungkapkan Yahya Muku, warga Titiwungen Selatan mengatakan, memang tahun ini cuaca yang membuat kembang api jarang laku.
"Saya masih tersisa barang sekitar 3 juta. Dan harus menyetor ke distributor 10 juta. Jika nantinya tidak laku maka, akan rugi jutaan rupiah," kata Yahya Muku.
Tambahnya, minggu ini, harus terjual, biar hanya sedukit. Agar tidak rugi banyak. Penjualan dimulai pukul 08.00 -00.00 Wita (Ven)