TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Ratusan masyarakat yang menamakan diri masyarakat Adat Masata (Manembo-Nembo, Sagerat dan Tanjung Merah), menyatakan penolakan keras terhadap rencana pengosongan bangunan rumah tinggal yang didirikan masyarakat di atas lahan yang akan dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
"Mana keadilan," koar massa di depan palang pintung masuk ke lokasi, Kamis (5/2/2016).
Menurut warga Masata, apa yang akan dilakukan oleh pemerintah Kota Bitung merupakan sejarah.
"Ini sejarah penggusuran," kata Syamsudin seorang warga Masata.
Dalam melakukan aksi perlawanannya warga menyanyikan lagu-lagu kebangsaan seperti Indonesia Raya dan Garuda Pancasila. (Tribun Manado/Christian Wayongkere)